Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Tinea Unguium annisa-meidina 2024-09-09T15:43:42+07:00 2024-09-09T15:43:42+07:00
Tinea Unguium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Tinea Unguium

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada tinea unguium ini dapat digunakan Dokter saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Tinea unguium atau dermatophytic onychomycosis adalah infeksi jamur dermatofita pada kuku, yang lebih sering terjadi pada kuku kaki. Dermatofita terbanyak yang menyebabkan tinea unguium adalah Trichophyton rubrum (71%) dan Trichophyton mentagrophytes (20%).[1,2]

Tanda dan Gejala

Walaupun tinea unguium lebih sering asimtomatik sehingga pasien jarang berobat ke dokter, tetapi manifestasi klinis yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah:

  • Perubahan warna kuku (putih, kuning, coklat)
  • Hiperkeratosis subungual
  • Leukonia
  • Onikolisis proksimal
  • Destruksi seluruh kuku

Pasien tinea unguium dapat memiliki komorbiditas penyakit kronis, di antaranya diabetes melitus, HIV, kondisi autoimun, dan penyakit vaskuler perifer. Selain itu, faktor risiko lain termasuk sosial ekonomi, tempat tinggal yang lembab dan padat, penggunaan sepatu yang terlalu ketat, riwayat pekerjaan, serta penggunaan barang bersama.[3-5]

Peringatan

  • Apabila memiliki alergi terhadap antifungal sistemik, disarankan untuk menggunakan antifungal topikal saja.
  • Hindari antifungal sistemik apabila hanya <3 kuku yang terinfeksi.
  • Pada anak yang menggunakan antifungal topikal, disarankan untuk mendapat pengawasan dikarenakan antifungal topikal tidak untuk dikonsumsi.
  • Segera bilas dengan air apabila tertelan dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul efek yang berkelanjutan.
  • Apabila tidak membaik dengan antifungal topikal maupun sistemik, disarankan untuk dilakukan roser plasty (ekstraksi kuku).[6]
  • Tanyakan kepada dokter mengenai perawatan kuku yang perlu dilakukan. Jika Anda menderita neuropati diabetik atau rasa kebas di kaki, sebaiknya minta petugas kesehatan untuk membersihkan kuku Anda.
  • Jangan menggunakan produk kosmetik kuku, seperti cat kuku, pada kuku yang sedang diobati. Hindari kontak obat dengan mata, mulut, atau hidung. Jika obat mengenai area tersebut, segera bilas dengan air bersih.

Medikamentosa

Pengobatan lini pertama pada tinea unguium adalah antifungal sistemik. Namun, apabila pasien memiliki alergi terhadap antifungal sistemik maka dapat menggunakan antifungal topikal.

Antifungal Sistemik

  • Terbinafine250 mg, 1 kali/hari, sebelum atau sesudah makan, selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12 minggu untuk kuku kaki

  • Itraconazole 200 mg, 2 kali/hari, setelah makan, dikonsumsi selama 1 minggu setiap bulan, selama 2 bulan untuk kuku tangan atau selama 3 bulan untuk kuku kaki[6]

Antifungal Topikal

Penggunaan antifungal topikal hanya dioleskan pada bagian kuku yang terkena jamur dan jangan oleskan pada kuku yang sehat. Setelah mengoleskan antifungal topikal, jangan menyentuh bagian mata, hidung dan mulut, karena antifungal topikal tidak untuk dikonsumsi. Segera bilas dengan air jika tertelan.

Pilihan antifungal topikal adalah:

  • Ciclopirox solusio 8%, yang tersedia dalam bentuk kuteks, dioleskan 1 kali/hari (sebaiknya malam hari), dan efektif jika digunakan selama 48 minggu atau 6 bulan[7]

Cara Menggunakan Ciclopirox dengan Benar:

  • Sebelum menggunakan obat ini, gunting pendek kuku yang terinfeksi tinea unguium dan bersihkan serpihan-serpihan kuku yang rapuh menggunakan kikir
  • Oleskan ciclopirox secara merata di kuku, bagian bawah kuku, dan sebagian kulit dekat kuku, sebaiknya malam hari
  • Gunakan obat ini setiap hari di atas lapisan sebelumnya
  • Setiap seminggu sekali, bersihkan kuku dengan alkohol dan gunting kembali kuku agar tetap pendek dan bersihkan kuku yang rapuh menggunakan kikir
  • Tunggu setidaknya 30 detik sampai obat yang dioleskan ke kuku mengering jika pasien hendak menggunakan kaos kaki atau stocking
  • Tunggu setidaknya 8 jam setelah mengoleskan obat jika pasien ingin mandi atau mencuci tangan/kaki yang terinfeksi tinea unguium
  • Jika lupa menggunakan obat, segera oleskan obat jika masih lama dengan waktu penggunaan selanjutnya, atau oleskan pada waktu selanjutnya jika jarak terlalu dekat (agar tidak menggandakan dosis selanjutnya)
  • Jangan menghentikan penggunaan ciclopirox tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter

Terapi pada anak

Terapi tinea unguium pada anak memiliki prognosis yang lebih baik pada antifungal topikal, karena kuku pada anak lebih tipis dan lebih cepat tumbuh. Pilihan antifungal topikal sama dengan obat untuk dewasa di atas. Namun, apabila tidak membaik dengan antifungal topikal, maka dapat diberikan antifungal sistemik berikut:

Terbinafine:

Diberikan 1 kali/hari, sebelum atau sesudah makan, selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12 minggu untuk kuku kaki. Dosis berdasarkan berat badan anak adalah:

  • 10–20 kg: 62,5 mg, diberikan 1 kali/hari
  • 20‒40 kg: 125 mg, diberikan 1 kali/hari
  • >40 kg: 250 mg, diberikan 1 kali/hari[8]

Itraconazole:

Diberikan setelah makan, durasi 1 minggu setiap bulan, selama 2 bulan untuk kuku tangan dan selama 3 bulan untuk kuku kaki. Dosis berdasarkan berat badan anak adalah:

  • <20 kg: 5 mg/kg/hari,diberikan 1 kali/hari
  • 20–40 kg: 100 mg/hari,diberikan 1 kali/hari
  • 40–50 kg: 200 mg/hari,diberikan 1 kali/hari
  • >50 kg: 200 mg, diberikan 2 kali/hari[6]

Penggunaan pada Kehamilan

Penggunaan antifungal oral untuk tinea unguium yang aman untuk ibu hamil adalah terbinafine (FDA Kategori B). Meskipun demikian, lebih baik menggunakan antifungal topikal terlebih dahulu, yaitu ciclopirox solusio. Sediaan antifungal topikal ini terbukti menunjukkan absorpsi minimal dan dapat diberikan selama kehamilan.[9,10]

Referensi

1. Fonna, TR. Haura, J. Gambaran Klinis pada penderita Tinea Unguium, Penyuluhan di Puskesmas Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan. 2023; 1(1): 6-10
2. Kamil. et al. Studi Literature Agen dan Faktor Risiko Penyebab Tinea Unguium pada Infeksi Kuku Kaki Petani. Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo. 2021; 1(1): 34-41
3. Monod, M. Mehul, B. Recent Findings in Onychomycosis and Their Application for Appropriate Treatment. J Fungi. 2019; 5: 20
4. Kovitwanichkanont, T. Chong, AH. Superficial fungal infections. AJGP. 2019; 48(10): 706-711
5. Tosti, A. Onychomycosis Clinical Presentation: History, Physical Examination, Complications. Medscape 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1105828-clinical#b1
6. Goldstein, AO. Bhatia, N. Onychomycosis: Management. Uptodate. 2024. https://www.uptodate.com/contents/onychomycosis-management
7. Kang, S. et al. Fitzpatrick’s Dermatology, 9th Edition. New York: McGraw-Hill. 2019; 2925-2950
8. Gupta, AK. et al. Onychomycosis in children – review on treatment and management strategies. Journal of Dermatological Treatment. 2020; 33(3): 1213–1224
9. Abel, MK. Murase, JE. Oral and Topical Terbinafine for Fungal Infections in Pregnancy. JAMA Dermatol. 2020 ; 156(4): 371–372
10. Andersson, NW. Thomsen, SF. Andersen, JT. Evaluation of Association Between Oral and Topical Terbinafine Use in Pregnancy and Risk of Major Malformations and Spontaneous Abortion. JAMA Dermatol. 2020; 156(4): 375–383

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ti...

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Tinea Unguium pada Geriatri
    Tinea Unguium pada Geriatri
  • Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
    Terapi Profilaksis Rekurensi Tinea Unguium
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2024, 09:03
Tinea unguium pada anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya mau bertanya bagaimana tatalaksana tinea unguim pada anak usia 2 tahun? Kuku berjamur akibat suka digigit
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2024, 22:39
kuku terkelupas pada balita
Oleh: Anonymous
4 Balasan
izin konsul dok anak usia 1 tahunbb 9.2kgkeluhan kuku jari tangan dan kaki terkelupas seminggu ini, ada sebagian yg terkelupas sendiri. terasa gatal krn kaki...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 14 Juli 2024, 08:52
Kuku retak dan kehitaman pada anak usia 5 tahun
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsultasi dokter, pasien An. A usia 5 tahun, sejak bbrp hari/minggu yll (orang tua lupa persisnya) di beberapa kuku kaki dan tangan muncul kehitaman dn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.