Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipokalsemia annisa-meidina 2024-05-14T11:22:57+07:00 2024-05-14T11:22:57+07:00
Hipokalsemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipokalsemia

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Patofisiologi hipokalsemia melibatkan gangguan pada mekanisme pengaturan kalsium, termasuk penurunan absorpsi kalsium dari usus, peningkatan pengeluaran kalsium melalui ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti defisiensi vitamin D, gangguan hormon seperti hipoparatiroidisme, atau kondisi medis yang mengganggu keseimbangan kalsium seperti gagal ginjal.[3-5]

Homeostasis Kalsium

Konsentrasi normal ion kalsium dalam serum berkisar antara 8,8-10,4 mg/dl, atau setara dengan 4,4-5,2 mEq/l atau 2,2-2,6 mmol/l. Asupan harian kalsium individu sehat dapat mencapai 1000 mg, yang mana 400 mg diabsorpsi oleh usus halus, 200 mg diekskresikan bersama feses, dan 500 mg kalsium ion dipertukarkan antara tulang dan cairan ekstraseluler.[1-6]

Homeostasis kalsium bergantung pada absorpsi, remodeling tulang, dan reabsorpsi oleh ginjal. Proses ini diatur hormon paratiroid, calcitriol [1,25(OH)2D], dan kalsium ion.[1-7]

Peran Vitamin D dan Hormon Paratiroid

Absorpsi kalsium dari makanan terjadi di usus halus dan dipengaruhi oleh vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dengan meningkatkan ekspresi protein pengangkut kalsium di membran usus. Selanjutnya, hormon paratiroid (PTH) yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid bertanggung jawab untuk mempertahankan keseimbangan kalsium dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang dan menahan pengeluaran kalsium dari ginjal.

PTH juga merangsang konversi vitamin D aktif di ginjal untuk meningkatkan penyerapan kalsium usus. Selain itu, hormon kalsitonin yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid saat kadar kalsium darah tinggi bertindak untuk menurunkan kadar kalsium dengan mengurangi penyerapan kalsium usus dan meningkatkan pengeluaran kalsium oleh ginjal. Terakhir, sistem renal juga berperan penting dalam menjaga homeostasis kalsium dengan mengatur reabsorpsi dan ekskresi kalsium sesuai dengan kebutuhan tubuh.[1-7]

Gangguan Absorpsi Kalsium

Kalsium diserap dari makanan yang dikonsumsi melalui usus halus. Gangguan pada sistem pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, dapat mengganggu penyerapan kalsium ini, menyebabkan hipokalsemia.[3-5]

Hipoalbuminemia

Hipoalbuminemia menjadi penyebab umum kurangnya kadar kalsium serum. Hipoalbuminemia mengurangi kadar ion kalsium yang terikat dengan protein. Saat kadar albumin serum di bawah 4 g/ dl, kadar kalsium ion dalam serum turun sekitar 0,8–1 mg/dl untuk setiap penurunan 1 g/dl kadar albumin.[1-6]

Gangguan Paratiroid

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid (PTH) yang mengatur kadar kalsium dalam darah. Ketika kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid akan merespons dengan meningkatkan produksi PTH, yang merangsang pelepasan kalsium dari tulang dan meningkatkan penyerapan kalsium dari usus. Namun, gangguan pada kelenjar paratiroid seperti adenoma paratiroid atau hiperplasia paratiroid dapat mengganggu fungsi ini, menyebabkan hipokalsemia.[1-6]

Mutasi pada calcium-sensing receptor (CaSR) menghambat pelepasan hormon paratiroid. Mutasi aktivasi CaSR dengan varian Y825F meningkatkan pensinyalan mitogen-activated protein kinase (MAPK). Peningkatan aktivitas MAPK ini meningkatkan fosforilasi extracellular signal-regulated kinase (ERK) yang berperan dalam regulasi kalsium. Hal ini menyebabkan peningkatan penyerapan kalsium dalam sel, meningkatkan kadar ion kalsium intraseluler, dan mencetuskan hipokalsemia.[1–6,8,9]

Gangguan Metabolisme Vitamin D

Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dari usus ke dalam darah. Ketika kadar vitamin D yang memadai tidak terpenuhi atau terdapat gangguan pada metabolisme vitamin D, penyerapan kalsium akan terganggu dan menyebabkan hipokalsemia.[3-6]

Gangguan Ginjal

Ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan kalsium dengan mengatur ekskresi kalsium dalam urin. Gangguan pada ginjal, seperti gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis, dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk mempertahankan keseimbangan kalsium, menyebabkan kehilangan kalsium berlebihan melalui urin dan hipokalsemia.[3-6]

Referensi

1. Tinawi M. Disorders of Calcium Metabolism: Hypocalcemia and Hypercalcemia. Cureus 2021. https://doi.org/10.7759/cureus.12420.
2. Clarke BL. Hypoparathyroidism: update of guidelines from the 2022 International Task Force. Arch Endocrinol Metab 2022;66:604–10. https://doi.org/10.20945/2359-3997000000549.
3. Suneja M. Hypocalcemia. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/241893-overview
4. Pepe J, Colangelo L, et al. Diagnosis and management of hypocalcemia. Endocrine. 2020 Sep;69(3):485-495. doi: 10.1007/s12020-020-02324-2.
5. Bove-Fenderson E, Mannstadt M. Hypocalcemic disorders. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2018 Oct;32(5):639-656. doi: 10.1016/j.beem.2018.05.006.
6. Turner J, Gittoes N, et al. Emergency management of acute hypocalcaemia in adult patients. Endocr Connect 2016;5:G7–8. https://doi.org/10.1530/EC-16-0056.
7. Liang B, Burley G, et al. Osteoporosis pathogenesis and treatment: existing and emerging avenues. Cell Mol Biol Lett 2022;27. https://doi.org/10.1186/s11658-022-00371-3.
8. van Megen WH, Tan RSG, et al. Differential parathyroid and kidney Ca2+-sensing receptor activation in autosomal dominant hypocalcemia 1. EBioMedicine. 2022 Apr;78:103947. doi: 10.1016/j.ebiom.2022.103947.
9. Moon JE, Yang HY, et al. A cell function study on calcium regulation of a novel calcium-sensing receptor mutation (P.Tyr825phe). Ann Pediatr Endocrinol Metab 2021;26:24–30. https://doi.org/10.6065/apem.2040022.011.

Pendahuluan Hipokalsemia
Etiologi Hipokalsemia

Artikel Terkait

  • Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
    Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
Diskusi Terkait
dr.Dr Jo Kristine yoewono
Dibalas 10 Mei 2023, 09:34
Terapi untuk pasien hipokalemia dan hipokalsemia yang mengalami penurunan kesadaran
Oleh: dr.Dr Jo Kristine yoewono
4 Balasan
Teman sejawat ijin berdiskusi pada pasien saya usia 24 th perempuan datang dengan penurunan kesadaran di cek mri dan ct scan gak ada kelainan dan lab hanya...
Anonymous
Dibalas 18 Januari 2023, 15:39
Kesemutan dan nyeri kaki yang timbul saat sore hari
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo, dokter! Izin diskusi, dok. Saya dapat pasien perempuan usia 11 tahun dengan keluhan kesemutan dan nyeri di kedua kaki yang timbul saat sore menjelang...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 14 Juni 2021, 14:51
Pemeriksaam pasien curiga hipokalsemia - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, SpS izin bertanya dokter, apa saja ya dok tips untuk menentukan seseorang mengalami hipokalsemia sedangkan tidak ada peralatn untuk...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.