Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hipoparatiroid general_alomedika 2024-11-12T08:52:50+07:00 2024-11-12T08:52:50+07:00
Hipoparatiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hipoparatiroid

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Diagnosis hipoparatiroid ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala akibat hipokalsemia yang dapat dijumpai pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang menunjukkan defisiensi hormon paratiroid (PTH).

Anamnesis

Anamnesis dapat menunjukkan keluhan pasien akibat hipokalsemia yang disebabkan hipoparatiroid. Pasien yang mengalami penurunan drastis kalsium serum setelah pembedahan di leher umumnya mengalami gejala klinis lebih berat dibandingkan dengan pasien dengan hipokalsemia kronis.[1,7]

Beberapa gejala tersebut adalah myoclonic jerk, kedutan, parestesia, hiperiritabilitas, fatigue, kejang, suara serak akibat laringospasme, sesak napas akibat bronkospasme, dan kram otot. Hipokalsemia serebral juga dapat mengakibatkan kejang awitan baru.[1,2]

Perlu ditanyakan riwayat pembedahan, terutama area kepala dan leher untuk menentukan etiologi hipoparatiroid. Pada pasien tanpa riwayat pembedahan, perlu ditanyakan riwayat hipoparatiroid pada keluarga.[7]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien hipoparatiroid dapat menunjukkan gejala klasik akibat hipokalsemia, seperti bradiaritmia dan mengi.[7]

Pemeriksaan fisik yang umum dilakukan pada pasien hipoparatiroid dengan hipokalsemia adalah penilaian tanda Chvostek dan Trousseau.

Tanda Chvostek

Pemeriksaan tanda Chvostek dilakukan dengan mengetuk nervus fasialis di depan telinga. Chvostek positif ditandai dengan kedutan otot-otot wajah ipsilateral yang mengakibatkan kontraksi bibir atas dan hidung hingga separuh wajah pada hipokalsemia berat. Perlu diingat bahwa tanda Chvostek dapat positif pada 15% individu dengan kalsium serum normal.[1]

Tanda Trousseau

Pemeriksaan tanda Trousseau dilakukan dengan melilitkan cuff tensimeter pada lengan. Cuff dikembangkan hingga 10-20 mmHg di atas tekanan sistolik dan didiamkan selama 3 menit, sehingga menghambat jalur arteri brakialis. Pada pasien hipokalsemia, kombinasi hyperexcitability pada otot dan kurangnya suplai darah mengakibatkan nyeri dan fleksi pergelangan tangan dan sendi metakarpofalangeal, ekstensi sendi interfalangeal distal dan proksimal, serta abduksi jari-jari.[1,3]

Pemeriksaan Fisik Lain

Pemeriksaan fisik mata dan neurologi juga penting untuk dilakukan karena hipoparatiroid meningkatkan risiko pasien mengalami katarak dan kalsifikasi otak, terutama di ganglia basalis.[3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hipoparatiroid meliputi kelainan yang mengakibatkan hipokalsemia sehingga menimbulkan gejala serupa hipoparatiroid, antara lain pseudohipoparatiroid dan hipomagnesemia.

Hipomagnesemia

Hipomagnesemia dapat mengakibatkan hipokalsemia yang resisten terhadap pemberian kalsium dan vitamin D. Hipomagnesemia dapat disebabkan hilangnya magnesium melalui ginjal atau saluran cerna (misalnya pada diare kronik atau reseksi usus halus). Pasien hipomagnesemia dan hipoparatiroid sama-sama memiliki karakteristik hipokalsemia disertai nilai hormon paratiroid rendah atau normal.

Hipomagnesemia mengakibatkan defisiensi hormon paratiroid dengan menekan sekresi hormon paratiroid. Koreksi magnesium segera dapat mengoreksi kadar hormon paratiroid dengan cepat, karena itu perlu dilakukan pemeriksaan magnesium pada pasien dengan defisiensi hormon paratiroid dan hipokalsemia.[10]

Pseudohipoparatiroid

Pseudohipoparatiroid (PHP) merupakan kelainan endokrin langka yang ditandai resistensi pada hormon paratiroid. Baik pseudohipoparatiroid dan hipoparatiroid primer sama-sama menunjukkan gejala klinis hipokalsemia. Namun, pada PHP didapatkan peningkatan hormon paratiroid, sedangkan pada hipoparatiroid didapatkan defisiensi hormon paratiroid.[11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang utama untuk mendiagnosis hipoparatiroid adalah pemeriksaan hormon paratiroid dan kalsium serum.

Hormon Paratiroid (PTH)

Pemeriksaan hormon paratiroid (PTH) wajib dilakukan untuk menegakkan diagnosis hipoparatiroid. Pada hipoparatiroid primer, akan didapatkan defisiensi hormon paratiroid disertai rendahnya kalsium serum. Sedangkan pada hipoparatiroid sekunder, kalsium serum meningkat. Pada pseudohipoparatiroid, hormon paratiroid serum meningkat akibat resistensi hormon paratiroid yang disebabkan mutasi pada sistem reseptor hormon paratiroid.[2]

Kalsium

Gejala klasik hipoparatiroid merupakan efek hipokalsemia, karena itu penting untuk mengetahui kadar kalsium serum untuk menegakkan diagnosis. Kondisi hipoparatiroid primer dapat dikonfirmasi dengan adanya minimal dua kali pemeriksaan yang menunjukkan kalsium serum atau ion kalsium rendah disertai defisiensi hormon paratiroid. Hipokalsemia selama minimal 6 bulan pascabedah disertai nilai hormon paratiroid rendah atau normal merupakan tanda diagnostik hipoparatiroid surgikal permanen.[2,7]

Albumin

Pemeriksaan albumin total perlu dilakukan karena 50% kalsium serum terikat pada albumin. Nilai kalsium total tidak dapat ditentukan tanpa mengetahui nilai total albumin. Pada setiap 1 gr/dL penurunan albumin, nilai kalsium serum total menurun sebanyak 0,8 mg/dL.[2,3]

Magnesium Serum

Hipomagnesemia dapat menyebabkan defisiensi hormon paratiroid yang selanjutnya mengakibatkan hipokalsemia. Pemeriksaan magnesium serum dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding hipomagnesemia.[2,3]

Fosfat Serum

Pada defisiensi hormon paratiroid, terjadi peningkatan fosfat serum.[2,3]

Referensi

1. Abate EG, Clarke BL. Review of Hypoparathyroidism. Front Endocrinol (Lausanne). 2017 Jan 16;7:172.
2. Gonzalez-Campoy JM. Hypoparathyroidism. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/122207-overview
3. Hans SK, Levine SN. Hypoparathyroidism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441899/
7. Khan AA, Koch CA, Van Uum S, et al. Standards of care for hypoparathyroidism in adults: a Canadian and International Consensus. Eur J Endocrinol. 2019; 180(3):P1-P22. doi:10.1530/EJE-18-0609
10. Suneja M. Hypocalcemia. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/241893-overview#a6
11. Abraham MR. Pseudohypoparatyroidism. Medscape, 2017. https://emedicine.medscape.com/article/124836-overview

Epidemiologi Hipoparatiroid
Penatalaksanaan Hipoparatiroid

Artikel Terkait

  • Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
    Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.