Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Crohn's Disease general_alomedika 2023-06-12T09:40:03+07:00 2023-06-12T09:40:03+07:00
Crohn's Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Crohn's Disease

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Crohn’s disease didasarkan pada lokasi, pola, aktivitas, serta tingkat keparahan penyakit. Penatalaksanaan Crohn’s disease bertujuan untuk:

  • Mencapai kontrol terbaik (baik klinis, hasil laboratorium, dan histologis) dengan efek samping pengobatan yang minimal
  • Mengoptimalkan agar kualitas hidup pasien senormal mungkin
  • Pada anak, memastikan tumbuh kembang yang baik[3]

Merokok dan Nutrisi

Pasien dengan Crohn’s disease dianjurkan untuk mengikuti program berhenti merokok. Merokok meningkatkan risiko timbulnya fistula dan striktura pada Crohn’s disease.

Defisiensi nutrien harus dikoreksi. Pada anak, exclusive enteral nutrition (EEN) direkomendasikan sebagai lini pertama dengan tujuan untuk meningkatkan penyembuhan mukosa, mengembalikan densitas tulang, dan mencegah gangguan pertumbuhan. Durasi EEN umumnya adalah 6-8 minggu. Jika tidak ada perbaikan dalam 2 minggu, maka sebaiknya digunakan pilihan tatalaksana lainnya. EEN dapat diberikan per oral maupun menggunakan nasogastric tube.[1,3,9]

Medikamentosa

Banyak sekali jenis medikamentosa yang dapat dipilih dalam penatalaksanaan Crohn’s disease. Pemilihan didasarkan pada fenotip aktivitas penyakit, komorbiditas, dan karakteristik masing-masing pasien.

Budesonide

Budesonide 9 mg per hari adalah tatalaksana yang dipilih pada Crohn’s disease dengan manifestasi ringan di area ileocaecal. Obat ini dilaporkan lebih superior dibandingkan plasebo dan mesalazine.[10]

Prednisone dan Methylprednisolone

Penggunaan kortikosteroid sistemik adalah pilihan pada terapi inisial Crohn’s disease ileocaecal dengan manifestasi berat, inflamasi ekstensif pada usus kecil. Apabila tidak respon, maka penatalaksanaan dilanjutkan dengan anti-TNF. Jenis steroid yang dapat dipilih adalah prednisone atau methylprednisolone 1 mg/kgBB. Jika pasien berespon baik, maka dosis di tapering off sebanyak 5-10 mg per minggu hingga 20 mg, kemudian 2,5-5 mg per minggu hingga diskontinuitas.[10,11]

Sulfasalazine

Sulfasalazine dapat digunakan jika Crohn’s disease mempengaruhi kolon dengan manifestasi ringan. Dosis yang digunakan adalah 3-6 gram/hari.

Thiopurines

Thiopurine digunakan jika Crohn’s disease mempengaruhi kolon dengan manifestasi ekstensif sebagai terapi gabungan dengan kortikosteroid sistemik. Dosis yang disarankan adalah azathioprine 1,5-2,5 mg/kgBB/hari atau mercatopurine 0,75-1,5 mg/kgBB/hari.[10]

Methotrexate

Methotrexate adalah alternatif thiopurine pada Crohn’s disease. Dapat digunakan dalam dosis 25 mg/hari secara intramuskular atau subkutan.[10,11]

Anti-TNF

Terapi anti-TNF dapat diberikan pada pasien dengan manifestasi berat yang tidak membaik dengan kortikosteroid adekuat. Contoh yang dapat digunakan adalah adalimumab dengan dosis induksi 160 mg selama 2 minggu, diikuti 80 mg selama 2 minggu. Jika pasien berespon baik, dosis rumatan sebesar 40 mg per hari dapat digunakan.[12]

Antibiotik

Terapi antibiotik diberikan jika terdapat fistula. Antibiotik juga dapat diberikan setelah tindakan operatif untuk mencegah rekurensi. Metronidazole dapat diberikan 20 mg/kgBB/hari selama 3 bulan. Pilihan lain adalah ciprofloxacin 1 gram/hari.[11,13]

Pembedahan

Pembedahan dapat dipertimbangkan apabila terjadi gejala persisten walaupun sudah diberikan kortikosteroid dosis tinggi. Selain itu, kasus-kasus dimana pembedahan juga perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Timbul komplikasi akibat pengobatan, misalnya abses intraabdominal
  • Fistula yang berulang dengan pengobatan medikamentosa
  • Striktur fibriotik dengan tanda obstruksi
  • Megakolon toksik
  • Perdarahan yang menetap
  • Perforasi
  • Kanker

Intervensi bedah yang direkomendasikan, bergantung pada letak dari gangguan. Crohn’s disease pada ileum terminal, ileokolon, dan saluran cerna atas, dapat diintervensi dengan :

  • Reseksi bagian usus yang mengalami gangguan, dapat diikuti dengan ileocolostomy
  • Drainase fokus septik yang diikuti dengan reseksi definitif
  • Strikturplasti jika tidak ada impending short bowel syndrome atau jika striktur terdapat pada ileum terminal dan proksimal
  • Dilatasi endoskopik pada striktur yang simtomatik dan lokasinya dapat diakses dengan endoskopi

Jika Crohn’s disease mempengaruhi kolon, maka intervensi bedah yang dapat dilakukan di antaranya :

  • Kolektomi subtotal atau total dengan end ileostomy pada keadaan yang mengharuskan tindakan darurat
  • Kolektomi segmental atau total dengan atau tanpa anastomosis primer jika gangguan terdapat di kolon dan mampu di intervensi secara elektif
  • Total proktokolektomi atau proktektomi dengan pembuatan stoma pada gangguan yang berada di rektum[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Baumgart DC, Sandborn WJ. Crohn’s disease. The Lancet, 2012. 380(9853): 1590–1605. doi:10.1016/s0140-6736(12)60026-9
3. Ghazi, L.J. Crohn Disease. Gastroenterology. 2018 Sep 11. https://emedicine.medscape.com/article/172940-overview.
9. Ruemmele FM, Veres G, Kolho K.L, et al. Consensus guidelines of ECCO/ESPGHAN on the medical management of pediatric Crohn’s disease. Journal of Crohn’s and Colitis, 2014. 8(10): 1179–1207. doi:10.1016/j.crohns.2014.04.005
10. Dignass A, Van Assche G, Lindsay JO,et al. The second European evidence-based Consensus on the diagnosis and management of Crohn’s disease: Current management. Journal of Crohn’s and Colitis, 2010. 4(1): 28–62.doi:10.1016/j.crohns.2009.12.002
11. Lichtenstein GR, Hanauer SB, Sandborn WJ. Management of Crohn’s Disease in Adults. The American Journal of Gastroenterology, 2009. 104(2): 465–483. doi:10.1038/ajg.2008.168
12. Peppercorn, M.A. and S.V. Kane. Patient education: Crohn disease (Beyond the Basics). 2018; https://www.uptodate.com/contents/crohn-disease-beyond-the-basics#H2.
13. Van Assche G, Dignass A, Reinisch W, et al. The second European evidence-based Consensus on the diagnosis and management of Crohn’s disease: Special situations. Journal of Crohn’s and Colitis, 2010. 4(1): 63–101. doi:10.1016/j.crohns.2009.09.009

Diagnosis Crohn's Disease
Prognosis Crohn's Disease

Artikel Terkait

  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
    Hubungan NSAID dan Inflammatory Bowel Disease
  • Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
    Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
  • Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
    Penanganan Fistula Perianal pada Crohn’s Disease
  • Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika
    Terapi Induksi Dan Rumatan Upadacitinib Pada Penyakit Crohn – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
Dibalas 02 Maret 2022, 10:31
Terapi bedah Chron's Disease - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Irene, Sp.B,Mohon bertanya apa indikasi dilakukannya tindakan bedah pada Chron's Disease?Terima kasih
dr.Indah Purnama
Dibalas 29 Oktober 2019, 15:16
Penyebab BAB berwarna merah disertai demam yang hilang timbul pada anak usia 2 tahun
Oleh: dr.Indah Purnama
1 Balasan
Pasien anak, umur, 2 tahun. Demam sejak 1 minggu yang lalu, demam hilang timbul, suhu tertinggi tidak diukur oleh orang tua pasien. Selain demam, nyeri perut...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.