Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Drug-Induced Liver Injury (DILI) annisa-meidina 2024-07-23T13:04:23+07:00 2024-07-23T13:04:23+07:00
Drug-Induced Liver Injury (DILI)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Drug-Induced Liver Injury (DILI)

Oleh :
dr.Monica DS, MH
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan Drug-Induced Liver Injury (DILI) adalah menghentikan agen penyebab atau yang dicurigai menjadi penyebab, baik itu obat, zat herbal, atau suplemen diet, sesegera mungkin. Secara garis besar, umumnya DILI dapat mengalami penyembuhan spontan tanpa penggunaan obat-obatan spesifik, meskipun pada beberapa kasus dapat diberikan antidotum.[2-4]

Terapi Suportif

Perawatan suportif pada DILI akut biasanya mencakup penggunaan antiemetik, analgesik, antipruritik, dan hidrasi parenteral sesuai kebutuhan. Pasien dengan mual dan muntah parah, koagulopati, perubahan status mental, atau dehidrasi mungkin memerlukan rawat inap untuk observasi dan pemantauan.

Pada kasus DILI yang tidak berkaitan dengan intoksikasi paracetamol, maka pasien dengan nyeri ringan dapat diberikan analgesik berupa paracetamol. Untuk nyeri lebih berat, pertimbangkan opioid. Ursodeoxycholic acid telah diberikan pada beberapa pasien dengan DILI yang mengalami pruritus, tetapi penelitian lebih lanjut terkait dosis dan durasi pemberian masih diperlukan.

Methylprednisolone 1 mg/kg sering diberikan kepada pasien dengan reaksi hipersensitivitas yang dimediasi imun yang parah, termasuk drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS). Dalam beberapa kasus, prednison 40-60 mg/hari, jangka pendek selama 1-3 bulan dengan tapering off yang cepat dapat bermanfaat pada pasien dengan gambaran autoimun pada biopsi serta pada pasien dengan DILI akibat immune checkpoint inhibitor dan inhibitor tirosin kinase.[2,3]

Obat Spesifik

Penggunaan obat-obatan spesifik untuk penanganan DILI dapat dilakukan pada DILI tipe langsung, misalnya akibat paracetamol dan asam valproat.[2]

N-Acetylcysteine

Obat yang direkomendasikan sebagai antidotum dari paracetamol adalah N-acetylcysteine (NAC). Penggunaan NAC pada DILI akibat paracetamol dapat dipertimbangkan baik pada kasus yang berkaitan atau tidak berkaitan erat dengan gagal hepar akut. Dosis yang dianjurkan adalah 200 mg/kg selama 4 jam, kemudian 100 mg/kg selama 16 jam.[2-4,18,21]

L-Carnitine

Terdapat bukti dari studi tidak terkontrol yang menunjukkan manfaat klinis terapi L-carnitine untuk anak-anak dengan hiperamonemia karena hepatotoksisitas asam valproat. Dosis yang digunakan adalah 100 mg/kg loading dose, diikuti 50 mg/kg setiap 8 jam.[3,5]

Cholestyramine

Cholestyramine telah dilaporkan bermanfaat pada kasus DILI terkait leflunomide dengan kolestasis persisten. Belum ada dosis baku untuk penggunaannya, tetapi umumnya diberikan 1 paket sediaan cholestyramine setiap 6-8 jam selama 14 hari.[3]

Magnesium Isoglisirrhizinate (MgIG) dan Bicyclol

Magnesium isoglisirrhizinate (MgIG) dan bicyclol dapat diberikan pada kasus DILI hepatoseluler akut atau campuran yang disertai dengan peningkatan ALT yang signifikan. MgIG telah dilaporkan efektif meningkatkan normalisasi ALT dan AST pada pasien dengan DILI akut. Dosis yang diberikan adalah 200 mg/hari intravena selama minimal 2 minggu.

Bicyclol adalah obat oral pertama yang diindikasikan untuk DILI akut yang terdaftar untuk uji klinis. Dalam uji coba fase II, bicyclol secara efektif mengurangi kadar aminotransferase pada pasien dengan DILI akut dan mempercepat pemulihan dari cedera hati bila diberikan 25 atau 50 mg 3 kali sehari.[2]

Referensi

2. Mao Y, Ma S, Liu C, Liu X, Su M, Li D, et al. Chinese guideline for the diagnosis and treatment of drug-induced liver injury: an update. Hepatol Int. 2024 Apr 1;18(2):384–419.
3. Fontana RJ, Liou I, Reuben A, Suzuki A, Fiel MI, Lee W, et al. AASLD practice guidance on drug, herbal, and dietary supplement-induced liver injury. Hepatology. 2023 Mar 1;77(3):1036–65.
4. Chalasani NP, Maddur H, Russo MW, Wong RJ, Reddy KR. ACG Clinical Guideline: Diagnosis and Management of Idiosyncratic Drug-Induced Liver Injury. American Journal of Gastroenterology. 2021 May 1;116(5):878–98.
5. Hosack T, Damry D, Biswas S. Drug-induced liver injury: a comprehensive review. Therap Adv Gastroenterol. 2023 Mar 21;16:17562848231163410. doi: 10.1177/17562848231163410.
18. Björnsson ES. Clinical management of patients with drug-induced liver injury (DILI). United European Gastroenterology Journal. John Wiley and Sons Inc; 2021. 9:781–6.
21. Chiew AL, Reith D, Pomerleau A, Wong A, Isoardi KZ, Soderstrom J, Buckley NA. Updated guidelines for the management of paracetamol poisoning in Australia and New Zealand. Med J Aust. 2020 Mar;212(4):175-183. doi: 10.5694/mja2.50428.

Diagnosis Drug-Induced Liver Inj...
Prognosis Drug-Induced Liver Inj...

Artikel Terkait

  • Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
    Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
dr.Agaprita Eunike Sirait
Dibalas 20 September 2021, 08:02
Pasien perempuan, usia 14 tahun dengan keluhan perut sakit, mata dan kulit menguning, nafsu makan hilang, lemas, mata gatal
Oleh: dr.Agaprita Eunike Sirait
5 Balasan
Alo, dokter. Saya izin berdiskusi. Saya mendapatkan user yg menanyakan mengenai kerabatnya, perempuan, usia 14 th.Keluhannya perut sakit, mata dan kulit...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.