Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Proktitis general_alomedika 2023-07-20T14:04:34+07:00 2023-07-20T14:04:34+07:00
Proktitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Proktitis

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Diagnosis proktitis mencakup keluhan sekret darah atau purulen dan nyeri saat defekasi, rectal toucher, ataupun hubungan seksual melalui anus. Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan tanda inflamasi pada rektum.

Pada proktitis karena limfogranuloma venereum, pasien bisa asimptomatik. Akan tetapi, dapat ditemukan sekret rektum mukoid atau hemoragik, nyeri anal, konstipasi, demam, dan tenesmus.

Proktitis yang berkaitan dengan radiasi maupun inflammatory bowel disease, dapat menunjukkan abses perianal, fisura anal, atau fistula anal. Sementara itu, kasus yang berkaitan dengan infeksi menular seksual dapat disertai ulkus perianal atau rektal, chancres, kondiloma, atau limfadenopati inguinal.[4]

Anamnesis

Anamnesis proktitis umumnya ditemukan keluhan rasa nyeri di area anorektal, dan sekret rektal mukopurulen bercampur darah. Kedua keluhan ini mengindikasikan proktitis atau proktokolitis. Gejala klinis lain mencakup tenesmus, konstipasi, dan demam.[4]

Pada pasien proktitis yang berhubungan dengan limfogranuloma venereum, pasien dapat tidak memiliki keluhan. Pasien dengan proktitis perlu ditanyakan mengenai riwayat berhubungan seksual lewat anal untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi menular seksual.

Anamnesis juga perlu menggali faktor risiko pasien, seperti riwayat gonore, klamidia, kolitis ulseratif, Crohn's disease, radiasi, dan operasi kolon. Pada pasien dengan riwayat inflamasi berulang, seperti kolitis ulseratif, keluhan proktitis seringkali dirasakan berulang.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik anal dan rektum akan ditemukan mukosa eritema, mucosal friability, dan sekret mukoid atau hemoragik. Selain itu, juga bisa tampak vesikel yang erosi, pembesaran kelenjar getah bening inguinal, dan telangiektasia.[1,3]

Pada pemeriksaan rectal toucher, dapat ditemukan nyeri serta adanya sekret purulen, darah, ataupun sekret mukoid pada saat pemeriksaan. Adanya perubahan pada dinding mukosa rektum dapat dilihat lebih jelas dengan alat bantu, misalnya rektoskopi.[4]

Diagnosis banding

Diagnosis banding proktitis adalah fisura ani dan fistula ani.[1]

Fisura Ani

Fisura ani dan proktitis sama-sama memberikan gejala nyeri di anus. Pada fisura anal, nyeri yang dirasakan tajam, sedangkan pada proktitis lebih ke arah tenesmus. Pada pemeriksaan fisik, nampak jelas adanya fisura pada daerah anus, distal dari linea dentata.[4,20]

Fistula Ani

Fistula ani dan proktitis sama-sama disertai rasa nyeri pada anus dan sekret atau pus.  Pada pemeriksaan fisik, pasien dengan fistula ani akan ditemukan bukaan di luar anus yang berasal dari saluran yang menuju ke dalam anus. Sedangkan proktitis lebih menunjukan tanda inflamasi pada mukosa rektum.[21]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada proktitis dilakukan untuk visualisasi langsung area rektal yang inflamasi, misalnya dengan kolonoskopi. Sedangkan pemeriksaan feses, pewarnaan gram, maupun Tzanck dapat dilakukan untuk melihat etiologi infeksi bakterial maupun infeksi virus herpes simpleks (HSV) pada proktitis. Akan tetapi, pada proktitis yang berhubungan dengan infeksi menular seksual, seperti gonore, terapi harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil pemeriksaan penunjang.

Infeksi Menular Seksual

Pemeriksaan infeksi menular seksual mencakup pemeriksaan untuk klamidia menggunakan nucleic acid amplification test (NAAT), gonorrhea dengan pewarnaan Gram, dan sifilis menggunakan mikroskop lapangan gelap dan serologi.

Pemeriksaan untuk etiologi lain seperti HSV, lymphogranuloma venereum, dan Clostridium difficile dapat menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Pewarnaan Tzanck juga dapat dilakukan pada kecurigaan HSV.  Human immunodeficiency virus  (HIV) dapat diperiksa dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).[3]

Pemeriksaan Feses

Pada pemeriksaan feses, bisa didapatkan darah samar positif. Pemeriksaan feses juga dapat membantu identifikasi bakteri dengan menemukan adanya leukosit polimorfonuklear.[1,4]

Pencitraan

Pencitraan pada proktitis dilakukan untuk visualisasi langsung ke dalam rektum dan dapat mengidentifikasi adanya lesi inflamasi termasuk inflammatory bowel disease. Prosedur yang digunakan antara lain anoskopi, proktosigmoidoskopi, atau kolonoskopi. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan adanya inflamasi membran mukosa rektum dengan jaringan membran mukosa di atasnya yang normal.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Irizarry L. Acute Proctitis Clinical Presentation. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/775952-overview
3. E Hamlyn, C Taylor. Sexually Transmitted Proctitis. Postgrad Med J. 2006 Nov; 82(973): 733–736.
4. Meseeha M, Attia M. Proctitis And Anusitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430892/
20. Jahnny B, Ashurst JV. Anal Fissures. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526063/
21. Jimenez M, Mandava N. Anorectal Fistula. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560657/

Epidemiologi Proktitis
Penatalaksanaan Proktitis
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.