Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Aneurisma Aorta Abdominalis annisa-meidina 2023-11-29T10:20:56+07:00 2023-11-29T10:20:56+07:00
Aneurisma Aorta Abdominalis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Aneurisma Aorta Abdominalis

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Penatalaksanaan definitif aneurisma aorta abdominalis adalah tindakan operatif. Aneurisma aorta abdominalis yang mengalami ruptur merupakan suatu kegawatdaruratan yang membutuhkan resusitasi sebagai penatalaksanaan awal sebelum tindakan operasi emergensi. Aneurisma aorta abdominalis tanpa ruptur dapat diberikan farmakoterapi dan dilakukan terapi operatif elektif.[18,19,26]

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan

Penatalaksanaan gawat darurat harus diterapkan pada pasien yang mempunyai gejala yang sesuai dengan atau sugestif terhadap diseksi atau ruptur aorta abdominalis.[21,30]

Tindakan pre-hospitalisasi yang perlu dilakukan adalah:

  • Memastikan bahwa jalan napas dan pernapasan pasien paten dan memadai
  • Memberikan oksigen, mempertahankan saturasi oksigen normal, dan memantau tanda-tanda vital pasien (frekuensi nadi, laju napas, tekanan darah, dan saturasi oksigen) serta memantau elektrokardiografi (EKG) selama perjalanan ke rumah sakit
  • Melakukan penatalaksanaan syok dengan memasang akses intravena ukuran besar (14 atau 16 gauge) sejak dalam perjalanan ke rumah sakit jika memungkinkan, tetapi pemberian cairan harus tidak agresif[21,29]

Ketika pasien telah berada di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit, sangat penting untuk mengevaluasi kembali manajemen airway, breathing, dan circulation (ABC) pasien. Rencana untuk tindakan operatif cito dapat dikonsultasikan dengan dengan dokter spesialis bedah vaskuler.[21,30]

Terapi Operatif

Terapi operatif merupakan penatalaksanaan definitif untuk aneurisma aorta abdominalis. Terapi operatif cito atau segera diperlukan untuk kasus ruptur aneurisma aorta abdominalis. Namun, untuk kasus aneurisma aorta abdominalis yang tidak ruptur, pasien dapat ditatalaksana dengan terapi operatif yang elektif.[14,26]

Terapi operatif pada kondisi aneurisma aorta abdominalis bertujuan untuk mengurangi risiko kejadian diseksi aorta dan ruptur aorta, hingga kematian. Prinsip terapi operatif pada aneurisma aorta abdominalis adalah penggantian segmen aorta yang mengalami aneurisma dengan graft prostetik yang dianastomosekan ke jaringan aorta abdominalis yang tidak mengalami aneurisma.[26,28]

Terapi operatif dianjurkan bila diameter aneurisma mencapai 5–5,5 cm, terlihat membesar dengan lebih cepat dari 0,5 cm dalam waktu enam bulan, atau menjadi simptomatis atau bergejala.[25,28]

Selain itu, terapi operatif pada aneurisma aorta abdominalis dilakukan jika memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan risiko operatif. Risiko operatif dipengaruhi oleh usia pasien, adanya kondisi gagal ginjal, dan status sistem kardiopulmoner.[18,29]

Endovascular Aneurysm Repair

Endovascular aneurysm repair (EVAR) merupakan tindakan bedah invasif minimal yang memasang endovascular graft di sebelah distal arteri renalis melalui akses arteri femoralis. EVAR membutuhkan informasi detail mengenai keadaan anatomi aorta abdominalis dan tidak seluruh AAA dapat dilakukan prosedur EVAR.[6,12,26,29]

Saat ini EVAR diterapkan pada sebagian besar perbaikan, terutama pada pasien yang berusia lanjut dan berisiko tinggi. Terapi endovaskular dianjurkan pada pasien yang bukan kandidat untuk operasi terbuka atau open surgery seperti pasien dengan penyakit jantung parah dan/atau penyakit penyerta lainnya yang menghalangi dilakukanya open surgery.[26,29,32]

Aneurisma aorta abdominalis yang ruptur memerlukan perbaikan darurat. Pendekatan endovaskular pada ruptur AAA menunjukkan hasil dan kelangsungan hidup yang lebih unggul dibandingkan dengan open surgery jika anatominya sesuai, meskipun dalam beberapa kasus angka mortalitasnya tetap tinggi.[25,28,32]

Kelayakan anatomi untuk perbaikan aneurisma aorta abdominalis secara endovaskular atau EVAR didasarkan pada tiga indeks utama yaitu:

  • Leher aorta proksimal
  • Arteri iliaka komunis
  • Arteri iliaka eksternal dan femoralis komunis[6,12,26]

Area indeks tersebut mencirikan landing zone proksimal dan distal. Pendekatan endovaskular tidak diindikasikan pada leher aorta proksimal yang berukuran <15 mm.[12,26]

Pendekatan endovaskular untuk menangani aneurisma aorta abdominalis yang kompleks telah disetujui. Pendekatan endovaskular juga dapat digunakan untuk menangani aneurisma thoracoabdominal, pararenal, and juxtarenal.[12,26]

Penerapan perbaikan aneurisma endovaskular bercabang (fenestrated-branched EVAR, F/B-EVAR) dalam penatalaksanaan aneurisma aorta abdominalis memberikan keuntungan yang signifikan seperti komplikasi perioperatif yang lebih sedikit.[12,29]

Jenis stent graft yang dipilih dan karakteristik ketahanan stent mengidentifikasi efikasi jangka panjang dari prosedur F/B-EVAR. Prosedur F-EVAR dan B-EVAR sering dilakukan secara bersamaan, tetapi dampak terpisah dari prosedur tersebut belum dibahas secara holistik.[12,29]

Pemilihan stent, baik stent yang dapat diperluas dengan balloon-expandable (B-EXP) maupun stent yang dapat diperluas sendiri atau self-expandable stent (S-EXP) dipengaruhi oleh preferensi masing-masing dokter bedah vaskular.[25,28,31]

Open Surgery

Tindakan bedah terbuka atau open surgery memiliki objektivitas untuk mencegah kematian akibat ruptur aneurisma aorta abdominalis dan menjaga perfusi arterial ke pelvis dan ekstremitas bawah. Indikasi tindakan open surgery adalah pada kasus AAA yang secara anatomis tidak dapat dilakukan EVAR.[12,19,32]

Open surgery atau open repair telah menjadi standar emas untuk perbaikan pada AAA selama beberapa dekade. Open surgery merupakan suatu prosedur bedah terbuka dengan insisi pada long midline transabdominal atau retroperitoneal yang diikuti dengan penggantian bagian aorta yang mengalami gangguan dengan graft.[12,19,32]

Tabel 3. Pedoman Penatalaksanaan (Guideline) untuk Penderita Aneurisma Aorta Abdominalis berdasarkan The Society for Vascular Surgery (SVS)

Rekomendasi Level Rekomendasi Kualitas Bukti
Observasi berkala (tahunan) dengan pencitraan pada pasien dengan aneurisma aorta abdominalis yang berdiameter 4,0–4,9 cm.

 

2 (Weak)

 

C (Low)

Penilaian denyut nadi (pulsasi) kaki distal atau Ankle Brachial Index (ABI) pada setiap kunjungan klinik saat follow up.

 

1 (Strong)

 

B (Moderate)

Endovascular aneurysm repair (EVAR) direkomendasikan pada aneurisma aorta abdominalis yang tidak mengalami ruptur.

 

2 (Weak)

 

C (Low)

Prosedur endovaskular hanya boleh dilakukan di rumah sakit yang telah melakukan setidaknya 10 kasus setiap tahun dan memiliki tingkat konversi pembukaan kurang dari 2%.

 

2 (Weak)

 

C (Low)

Operasi terbuka yang elektif pada aneurisma aorta abdominalis harus dilakukan di rumah sakit dengan angka kematian <5%, dan yang melakukan setidaknya sepuluh kasus terbuka dalam setahun.

 

2 (Weak)

 

C (Low)

Untuk aneurisma aorta abdominalis yang ruptur, lebih disukai fasilitas penanganan dengan waktu door-to-intervention kurang dari 90 menit. Good practice statement Ungraded
Profilaksis antibiotik tidak dianjurkan kecuali terdapat potensi infeksi pada pasien dengan sistem imunitas yang lemah.

 

2 (Weak)

 

C (Low)

Color duplex ultrasonography harus digunakan untuk observasi pasien pasca operasi khususnya operasi endovaskular.

 

1 (Strong)

B (Moderate)
Elektrokardiogram 12 sadapan sebelum operasi direkomendasikan untuk dipasang pada semua pasien yang menjalani EVAR ataupun open surgery hingga empat minggu setelah operasi elektif dilakukan.

 

1 (Strong)

 

B (Moderate)

Jika pada pasien baru saja dilakukan pemasangan drug-eluting stent, maka terapi operatif seperti open surgery pada pasien aneurisma aorta abdominalis harus ditunda setidaknya selama enam bulan, atau pembedahan endovaskular dapat dilakukan saat pasien sedang menjalani terapi antiplatelet ganda (dual antiplatelet).

 

 

2 (Weak)

 

B (Moderate)

Transfusi darah hanya dilakukan pada masa perioperatif, yaitu jika kadar hemoglobin <7 g/dL.

 

1 (Strong)

B (Moderate)
Perbaikan elektif harus direkomendasikan pada pasien berisiko rendah ketika ukuran aneurisma aorta abdominalis adalah 5,5 cm.

 

1 (Strong)

 

A (High)

Open surgery harus dilakukan dengan anestesi umum.

1 (Strong) A (High)

Sumber: dr. Eva Naomi, 2023[5,6,12]

Farmakoterapi

Tujuan dari farmakoterapi pada pasien dengan aneurisma aorta abdominalis adalah menurunkan progresivitas dilatasi dari aneurisma pada aorta abdominalis, menurunkan risiko mortalitas pada aneurisma aorta abdominalis, dan meminimalisasikan peluang untuk dilakukannya tindakan operatif. Farmakoterapi yang digunakan pada aneurisma aorta abdominalis dapat berupa antihipertensi dan statin.[12,19,26]

Antihipertensi

Pada pasien aneurisma aorta abdominalis penggunaan antihipertensi di rekomendasikan untuk menurunkan risiko kejadian kardiovaskular dan risiko ruptur akibat peningkatan tekanan pada aorta. Pilihan farmakoterapi antihipertensi untuk AAA adalah obat golongan beta blocker dan angiotensin receptor blocker.[9,19,26]

Statin

Pemberian statin dengan intensitas sedang sangat direkomendasikan pada pasien dengan aneurisma aorta abdominalis yang mengalami aterosklerosis. Pemberian statin juga dapat dipertimbangkan pada pasien tanpa bukti aterosklerosis. Statin juga sudah terbukti secara klinis untuk menurunkan risiko kejadian kardioserebrovaskular.[9,19]

Aspirin

Aspirin dapat diberikan dengan dosis terapi yang rendah yaitu 75-162 mg/hari pada pasien aneurisma aorta abdominalis yang tidak memiliki kontraindikasi, pemberian aspirin dilakukan untuk menurunkan risiko kejadian kardiovaskular.[9,19,26]

Follow Up

Pasien aneurisma aorta abdominalis pasca operasi harus di observasi secara ketat di ruang intensive care unit (ICU) selama 24–48 jam.

Semua pasien aneurisma aorta abdominalis dengan dilatasi yang kecil yang tidak memerlukan tindakan operatif. Kemudian, pasien akan dilakukan follow up secara berkala dengan pemeriksaan USG setiap 6–12 bulan untuk memastikan aneurisma tidak meluas.[12,19,32]

Tabel 4. Rekomendasi Follow up Aneurisma Aorta Abdominalis dengan Ultrasonografi

Diameter Aneurisma pada AAA (cm) Frekuensi Ultrasonografi
3,0–3,9 Setiap 3 tahun
4,0–4,9 Setiap tahun
5,0–5,4 Setiap 6 bulan

Sumber: dr. Eva Naomi, Alomedika, 2023[12,19]

Rujukan

Setiap pasien yang ditemukan memiliki aneurisma aorta abdominalis >4 cm harus dirujuk ke ahli bedah vaskular untuk evaluasi lebih lanjut dan kemungkinan dilakukannya intervensi.[19,29,32]

Pada umumnya, intervensi dipertimbangkan pada pasien perempuan dengan ukuran aneurisma aorta abdominalis ≥ 5 cm, dan pada pasien laki-laki dianjurkan menjalani intervensi pada ukuran aneurisma ≥ 5,5 cm.[19,29,32]

Referensi

5. Chaikof E. L., Dalman, R. L., et al. The Society for Vascular Surgery practice guidelines on the care of patients with an abdominal aortic aneurysm. Journal of Vascular Surgery. 2018;67(1):2–77 DOI:10.1016/j.jvs.2017.10.044
6. Cooper M. A., Upchurch G. R. The Society of Vascular Surgery Practice Guidelines on the Care of Patients With Abdominal Aortic Aneurysms. JAMA Surgery. 2019;0:1-2
9. Golledge J, Thanigaiman S, et al. Pathogenesis and management of abdominal aortic aneurysm. European Heart Journal.2023;44:2682–2697 DOI: https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehad386
12. Shaw P M, Loree J, Gibbons R C. Abdominal Aortic Aneurysm. StatPearls. 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470237/
14. Hellawell HN, Mostafa Ahmed MHAM, et al. Abdominal aortic aneurysms part one: Epidemiology, presentation and preoperative considerations. Journal of Perioperative Practice. 2021;31(7&8):274–280 DOI: 10.1177/1750458920954014
18. Chung MJ. Abdominal Aortic Aneurysm. JAAPA. 2020;33(5):52-53. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32345949/
19. Clancy K, Wong J, Spicher A. Abdominal Aortic Aneurysm: A Case Report and Literature Review. Perm J. 2019;23(18);218 DOI: https://doi.org/10.7812/TPP/18.218
21. McClarty D B, Kuhn D C S, Boyd A J. Hemodynamic Changes in an Actively Rupturing Abdominal Aortic Aneurysm. J Vasc Res. 2021;58:172–179 DOI:10.1159/000514237
25. Perea GO and Corneli M. Non-invasive techniques in diagnosis and treatment of patients with abdominal aortic aneurysm. e-Journal of Cardiology Practice, 18(23); 26 Aug 2020. https://www.escardio.org/Journals/E-Journal-of-Cardiology-Practice/Volume-18/non-invasive-techniques-in-diagnosis-and-treatment-of-patients-with-abdominal-ao
26. Liu Z. Editorial: Abdominal aortic aneurysms: advancements in diagnosis, biomarkers, drug therapeutics, surgical and endovascular treatment. Front. Cardiovasc. Med. 2023;10:1218335 DOI: 10.3389/fcvm.2023.1218335
28. Fu Yu, Liu H, Li K, et al. C-reactive protein deficiency ameliorates experimental abdominal aortic aneurysms. Front. Immunol. 2023;14:1233807 DOI: 10.3389/fimmu.2023.1233807
29. Hensley S E, Upchurch G R. Repair of Abdominal Aortic Aneurysms. JACC. 2022;80(8):821-831 DOI: https://doi.org/10.1016/j.jacc.2022.04.066
30. Emergency Care Institute NSW. Abdominal Aortic Aneurysm (AAA). ECI New South Wales Government. 2023. https://aci.health.nsw.gov.au/networks/eci/clinical/clinical-tools/abdominal-emergencies/aaa
31. National Health Service. Abdominal aortic aneurysm. NHS UK. 2023. https://www.nhs.uk/conditions/abdominal-aortic-aneurysm/
32. Schanzer A, Oderich G S. Management of Abdominal Aortic Aneurysms. N Engl J Med. 2021;85:1690-1698 DOI: 10.1056/NEJMcp2108504

Diagnosis Aneurisma Aorta Abdomi...
Prognosis Aneurisma Aorta Abdomi...

Artikel Terkait

  • Skrining Abdominal Aorta Aneurysm di Pelayanan Kesehatan Primer
    Skrining Abdominal Aorta Aneurysm di Pelayanan Kesehatan Primer
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2024, 11:22
Benjolan keras di perut pasien anak disertai nyeri tekan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki pasien anak berumur 3 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari. Saat inspeksi tampak benjolan pada regio epigastrium dan saat saya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.