Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ruptur Tendon Achilles general_alomedika 2022-10-07T08:22:28+07:00 2022-10-07T08:22:28+07:00
Ruptur Tendon Achilles
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ruptur Tendon Achilles

Oleh :
dr. Pika Novriani Lubis
Share To Social Media:

Diagnosis ruptur tendon Achilles dapat ditegakkan secara klinis, serta ditunjang dengan pemeriksaan MRI dan USG.[2]

Anamnesis

Pada anamnesis, perlu ditanyakan bagaimana riwayat kejadian, apakah ada riwayat cedera pada tungkai bawah, riwayat pengobatan, riwayat merokok, durasi timbul gejala, aktivitas sehari-hari, frekuensi, dan intensitas olahraga.[18]

Ruptur tendon Achilles akan memberikan gejala nyeri seperti ditembak atau dipukul yang muncul mendadak di tumit.[1] Tanda lainnya adalah terdapat audible pop/snap saat bermanuver, pembengkakan betis, kekakuan otot, dan sulit berjinjit.[9,19]

Pemeriksaan Fisik

Kunci pemeriksaan fisik pada gangguan muskular adalah look, feel dan move. Pada tahap look, lihat gait pasien, kemudian lakukan inspeksi kulit dan lihat apakah terdapat pembengkakan, ecchymosis, dan benjolan pada otot.[18,20]

Pada tahap feel, palpasi tendon untuk merasakan kekenyalan dan bentuk otot, apakah terdapat nyeri tekan atau teraba gap, letak gap umumnya berada pada 2-6 cm di atas tulang calcaneus. Namun gap bisa tidak teraba jika terdapat pembengkakan.[18,20,21]

Pada tahap move: lakukan penilaian Range Of Motion (ROM) baik aktif dan pasif serta bandingkan kekuatan otot dengan kontralateral. Jika terjadi ruptur, kekuatan plantarfleksi menurun sedangkan pergerakan pasif dan aktif dorsofleksi tidak terpengaruh.[18,20]

Pedoman American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menyarankan pemeriksaan Thompson test dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah Matles test, Copeland test, dan O’Brien test.[2]

Thompson Test

Tes ini disebut juga Simmond test atau Calf-squeeze test. Cara pemeriksaan adalah pasien dibaringkan posisi telungkup dengan kedua kaki dan pergelangan kaki menggantung. Kemudian pegang betis seperti gerakan memeras. Pemeriksaan dinyatakan positif jika tidak terjadi plantar fleksi pada kaki. Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 98% dan spesifisitas 93%[1]

Matles Test

Tes ini dilakukan dengan pasien dalam posisi telungkup, lutut fleksi sebesar 90 derajat. Ruptur tendon Achilles ditandai dengan posisi kaki menjadi netral atau dorsofleksi.[22]

Copeland Test

Cara pemeriksaan adalah pasien berbaring telungkup dengan kedua kaki dan pergelangan kaki menggantung di meja periksa. Kemudian letakkan sphygmomanometer di pertengahan betis, pompa sampai tekanan 100 mmHg lalu dorsifleksikan pergelangan kaki. Pada kondisi normal, tekanan akan naik sampai 140 mmHg, namun jika terdapat ruptur tendon Achilles maka kenaikan tidak ada atau hanya sedikit.[23]

O’Brien Needle Test

Tes ini lebih invasif dan jarang dilakukan. Tes ini memasukkan jarum kira-kira 10 cm pada insersi kalkaneus, kemudian dilakukan plantarfleksi pasif. Normalnya, jarum bergerak ke arah berlawanan sementara pada ruptur tendon Achilles, posisi jarum tetap sama.[8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding pada ruptur tendon Achilles antara lain tendinopati, retrocalcaneal bursitis, dan paratenonitis.

Achilles Tendinopati

Sama seperti ruptur tendon Achilles, pada kondisi ini juga didapati nyeri dan kekakuan tendon. Perbedaannya, pada achilles tendinopati, terdapat krepitasi dan penebalan tendon.[5,21]

Retrocalcaneal Bursitis

Nyeri pada tumit belakang juga terdapat pada retrocalcaneal bursitis. Untuk membedakan dengan ruptur tendon Achilles, pada kondisi ini terdapat penonjolan tulang atau Haglund process.[8,18,21]

Paratenonitis

Berbeda dengan ruptur tendon Achilles, paratenonitis akan memberikan gejala nyeri ringan dan tumpul saat plantarfleksi. Nyeri umumnya muncul saat istirahat dan memburuk dengan aktivitas.[8,18]

Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi/USG dan Magnetic resonance imaging/MRI merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk konfirmasi diagnosis, namun tidak dianjurkan dipakai sebagai pemeriksaan rutin.[2]

USG dapat memberikan penilaian dinamis dari tendon dan dapat mengevaluasi neovaskularisasi jaringan. USG juga dapat digunakan untuk membimbing prosedur perkutan. USG memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 90% untuk diagnosis ruptur tendon Achilles.

MRI bermanfaat dalam diagnosis gangguan tendon karena dapat mendeteksi kelainan pada seluruh unit alat gerak, termasuk tendon, kalkaneus, insersi Achilles, bursa retrocalcaneal, jaringan peritendinous, dan persimpangan muskulotendinous. Temuan MRI juga berkorelasi dengan temuan intraoperatif dan berguna untuk perencanaan bedah.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Hess GW. Achilles Tendon Rupture. Foot & Ankle Specialist, 2009. 3(1): 29–32. doi:10.1177/1938640009355191
2. Chiodo CP, Glazebrook M, Bluman EM, et al. Diagnosis and Treatment of Acute Achilles Tendon Rupture. J Am Acad Orthop Surg 2010;18: 503-510.
3. Asplund CA, Best TM. Achilles tendon disorders. BMJ, 2013. 346: f1262–f1262. doi:10.1136/bmj.f1262
5. J. S. Young, N. Maffuli. Etiology And Epidemiology Of Achilles Tendon Problems. 2009. 1:11
8. A. J. Saglimbeni. AchIlles Tendon Injuries. 2018.
9. S. S. Saini, C. W. Reb, M. Chapter, J. N. Daniel. Achilles Tendon Disorders. 2015;115(11):670-676. doi:10.7556/jaoa.2015.138
18. N. Moesbar. Penanganan Cedera Tendon Achilles Dengan Mersilene Tape. 2006, 39(3): 202-204
19. U. Sheth. Practice Patterns In The Treatment Of Acute Achilles Tendon Ruptures In Ontario, Canada. 2016. 1-103
20. R. P. R. Boyd, R. Dimock, M. C. Solan, E. Potter. Achilles Tendon Rupture: How To Avoid Missing The Diagnosis. 2015; 65: 668–669. doI: 10.3399/bjgp15x688069
21. M. Reiman, C. Burgi, E. Strube, et al. The Utility Of Clinical Measures For The Diagnosis Of Achilles Tendon Injuries: A Systematic Review With Meta-Analysis. 2014.49(6):820–829 doi: 10.4085/1062-6050-49.3.36
22. K.W. Barford, Achilles Tendon Rupture, Assessment Of Non-Operative Treatment. 2014, 61(4), 4837
23. V. Gulati, M. Jaggard, S. S. A-Namri, et al. World Journal Of Orthopedics. 2015 May 18; 6(4): 380-386

Epidemiologi Ruptur Tendon Achilles
Penatalaksanaan Ruptur Tendon Ac...
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 21 Juni 2022, 15:58
Manajemen achilles tendonitis - Kedokteran Olahraga Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Putra Rizki, Sp.KOIzin bertanya, Dok. Untuk penari (misalnya penari ballet) yang mengalami achilles tendonitis, apakah manajemen yang perlu...
Anonymous
Dibalas 10 September 2021, 15:28
Tata laksana cedera tendon Achilles - Kedokteran Olahraga Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Putra Rizki, Sp.KODok, untuk pasien dengan cedera tendon Achilles, kira-kira indikasi operasi apa ya Dok? Karena ada beberapa jurnal yang melaporkan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.