Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Cheilitis general_alomedika 2023-12-14T08:59:52+07:00 2023-12-14T08:59:52+07:00
Cheilitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Cheilitis

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Penatalaksanaan cheilitis bersifat simptomatik dan etiologikal. Eliminasi faktor penyebab merupakan kunci sukses dari perawatan. Tata laksana dapat mencakup modifikasi perilaku, farmakoterapi, dan pembedahan. Kebiasaan parafungional dan perilaku yang dapat mencetuskan cheilitis (misalnya merokok) perlu dihilangkan.[1-4]

Pada kasus yang berhubungan dengan infeksi bakteri atau jamur dapat diberikan antibiotik ataupun antifungal. Pembedahan, seperti eksisi atau cheiloplasti, dapat dipertimbangkan sesuai indikasi.[1-4]

Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku dilakukan dengan eliminasi kebiasaan buruk yang berkontribusi menyebabkan terjadinya cheilitis.

Kebiasaan Parafungsional

Kebiasaan parafungsional yang berhubungan dengan timbulnya cheilitis adalah menjilat bibir, menggigit bibir, dan menyeka bibir. Maserasi fisik dapat terjadi akibat paparan saliva yang berlebihan. Saliva mengandung enzim pencernaan yang dapat mengiritasi bibir dengan cara mengekstraksi kelembaban bibir dan menyebabkan evaporasi. Oleh karena itu, edukasi pasien untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang ada, serta mengaplikasikan pelembab bibir atau petroleum jelly.

Merokok

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko cheilitis angular, cheilitis aktinik, dan cheilitis glandular. Motivasi pasien untuk mengikuti program berhenti merokok.

Menghindari Pencetus

Karena paparan matahari merupakan faktor risiko cheilitis, minta pasien menggunakan tabir surya, topi, dan baju yang menutupi tubuh dengan baik untuk mengurangi paparan sinar matahari yang kronik.

Pada kasus cheilitis eksematosa, edukasi pasien untuk menghentikan pemakaian substansi atau obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergi atau iritan.

Pada kasus cheilitis angular, minta pasien menjaga kebersihan gigi dan mulut. Jika pasien menggunakan gigi palsu, pastikan gigi palsu yang digunakan sesuai dengan ukuran dan keperluan pasien. Jika kasus disebabkan oleh defisiensi vitamin, maka dapat diberikan suplementasi.

Pada kasus drug-induced cheilitis, hentikan pemakaian obat pencetus. Kemudian, berikan emolien dan pelembab bibir untuk mengurangi ketidaknyamanan. Intervensi ini saja umumnya sudah cukup untuk menghasilkan resolusi.[1-4,7-9]

Farmakoterapi

Cheilitis dapat disebabkan oleh infeksi patogen. Beberapa organisme yang memiliki andil antara lain Candida albicans, Staphylococcus aureus, dan Beta-hemolytic Streptococci. Penggunaan antibiotik ataupun antifungal topikal dengan atau tanpa steroid dapat meringankan gejala pasien.

Antifungal Topikal

Infeksi fungal memerlukan obat fungisidal topikal yang diaplikasikan pada area lesi, biasanya 3 kali sehari selama 2 minggu. Jenis obat fungisidal topikal yang biasanya digunakan antara lain salep nystatin, krim ketoconazole 2%, krim clotrimazole 1%, krim miconazole 2% dengan atau tanpa hydrocortisone 1%.

Antifungal Sistemik

Nystatin biasanya digunakan untuk kasus yang ringan atau jika cheilitis disertai infeksi kandida yang terisolasi di dalam rongga mulut. Triazole digunakan untuk kasus kandidiasis oral derajat sedang dan berat, untuk kasus dimana lesi sudah menyebar hingga esofagus, atau pada pasien imunokompromais.

Antiseptik atau Antibiotik Topikal

Infeksi bakteri memerlukan antiseptik atau antibiotik topikal. Pemberian obat biasanya dilakukan selama 1 hingga 2 minggu. Beberapa obat topikal yang dapat digunakan antara lain salep mupirocin 2%, krim fusidic acid  2% dengan atau tanpa hydrocortisone 1%.

Antibiotik Sistemik

Pemberian obat antibiotik secara sistemik pada kasus cheilitis masih bersifat kontroversial. Antibiotik sistemik dapat dipertimbangkan pada kasus lesi yang luas atau terjadi kegagalan pengobatan antibiotik topikal.

Kortikosteroid

Aplikasi kortikosteroid topikal juga menjadi salah satu pilihan perawatan pada kasus cheilitis simpleks, cheilitis angular, cheilitis eksematosa, cheilitis aktinik, cheilitis granulomatosa, cheilitis eksfoliatif, dan cheilitis sel plasma. Kortikosteroid yang dapat digunakan misalnya triamcinolone 0,1%, hydrocortisone 1%, ataupun kortikosteroid potensi rendah hingga sedang lainnya.

Selain sediaan topikal, terapi kortikosteroid intralesi dengan triamcinolone acetonide 2,5 hingga 5mg/ml merupakan salah satu pilihan untuk menangani cheilitis glandular, sel plasma, dan granulomatosa.

Lainnya

Pada kasus cheilitis aktinik fokal yang ringan, pasien bisa diobservasi saja atau menjalani terapi nitrogen cair. Jika lesi bersifat multifokal atau difus, terapi topikal dengan fluorouracil dapat diberikan 2 kali sehari selama 2 hingga 4 minggu. Jika pasien tidak dapat menoleransi fluorouracil dengan baik, dapat diberikan imiquimod 3 kali seminggu selama 4 hingga 6 minggu.[1-4,7-9,15,19,20]

Terapi Bedah

Eksisi tidak perlu dilakukan pada kasus cheilitis aktinik dengan gambaran atipikal atau displasia ringan. Namun, jika pada pemeriksaan histopatologi ditemukan displasia sedang hingga berat, maka vermilionektomi, cryosurgery, pulse-dye atau CO2 laser surgery menjadi pilihan perawatan.

Pada kasus inkompetensi bibir yang disebabkan karena eversi, fibrosis yang ekstensif dan indurasi sehingga mengganggu fungsional dan fungsi estetik bibir, cheiloplasti merupakan pilihan terapi bedah yang dapat dilakukan. Bedah eksisi atau vermilionektomi menjadi pilihan perawatan untuk kasus cheilitis granulomatosa dan glandular dengan gejala yang berat.[1-4,7-9,15,19,20]

Tabel 1. Rangkuman Pilihan Penatalaksanaan Cheilitis Berdasarkan Jenisnya

Jenis Cheilitis Faktor Risiko Pilihan Tata Laksana
Cheilitis simpleks

Kebiasaan parafungsional

Iklim dingin, kering, atau berangin

Modifikasi lingkungan

Penggunaan lip balm, petroleum jelly, emolien, kortikosteroid topikal

Cheilitis angular

Infeksi

Gangguan sistem imun

Faktor mekanik

Defisiensi nutrisi

Menghilangkan faktor predisposisi

Pemberian antiinfeksi (antibiotik atau antifungal) dengan atau tanpa kortikosteroid topikal

Cheilitis eksematosa Kontak alergi atau iritan

Kortikosteroid topikal

Emolien

Cheilitis eksfoliatif

Kebiasaan parafungsional

Stres psikologis

Defisiensi nutrisi

Kortikosteroid

Psikoterapi

Drug-induced cheilitis Obat

Emolien

Hentikan obat penyebab

Cheilitis aktinik Paparan matahari

Kortikosteroid topikal

Fluorouracil

Cryotherapy

Vermilionectomy

Cheilitis granulomatosa Kortikosteroid topikal, intralesi, atau sistemik dengan atau tanpa antibiotik
Cheilitis glandular

Merokok

Paparan matahari

Kebersihan oral buruk

Antibiotik sistemik

Kortikosteroid topikal, intralesi, atau sistemik

Eksisi bedah

Cheilitis sel plasma

Kortikosteroid topikal atau intralesi

Imunosupresan

Sumber: Lugovic-Mihic L, et al. 2018.[2]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Lugovic-Mihic L, Blagec T, et al. Diagnostic Management of Cheilitis: an Approach Based on a Recent Proposal for Chelitis Classification. Acta Dermatovenerol APA. 2020; 29: 67-72
2. Lugović-Mihić L, Pilipović K, et al. Differential Diagnosis of Cheilitis - How to Classify Cheilitis? Acta Clin Croat. 2018 Jun;57(2):342-351.
3. Bhutta BS, Hafsi W. Cheilitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470592/
4. Federico JR, Basehore BM, Zito PM. Angular Cheilitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536929/
7. Muse ME, Crane JS. Actinic Cheilitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551553/
8. Gonzaga AKG, de O Bezerra HI, et al. An update about cheilitis. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, Medicine, and Pathology, 2021. 33(5), 555–560. doi:10.1016/j.ajoms.2021.02.001
9. Alan S. Cheilitis Granulomatosa. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1075333-overview#a6
15. Eisenberg E. Cheilitis Glandularis. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1078725-overview#a4
19. Collet E, Jeudy G, Dalac S. Perioral Dermatitis and Contact Allergy. Eur J Dermatol. 2013; 23(3): 303-307
20. Firdaus WI, Apriasari ML. Exfoliative Cheilitis (Case Report). Dentino J, 2019. 4(1): 21-24

Diagnosis Cheilitis
Prognosis Cheilitis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 April 2025, 21:17
Terapi Celitis Angularis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Saya ada pasien 3 bersaudara, anak usia 7 tahun, 5 tahun dan 2 tahun. Ada luka di tepi sudut bibir, awalnya mengering kemudian...
Anonymous
Dibalas 27 Juni 2024, 19:53
Lesi berair dan perih di bibir anak sejak 1 hariyang lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya dok, sy punya pasien anak usia 3 tahun. Dtg ke pkm dgn keluhan lesi di bibir kiri bawah muncul 1 hari yll, nyeri (+), gatal...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.