Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Neuropati Ulnar monika-natalia 2023-04-27T09:30:05+07:00 2023-04-27T09:30:05+07:00
Neuropati Ulnar
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Neuropati Ulnar

Oleh :
dr.Septy Aulia Rahmy, Sp. N
Share To Social Media:

Penatalaksanaan neuropati ulnar biasanya didahului dengan terapi konservatif berupa eliminasi postur fleksi atau gerakan fleksi siku berulang. Apabila keluhan tidak berkurang, maka intervensi bedah perlu dipertimbangkan.[11]

Terapi Konservatif

Tata laksana konservatif biasanya dilakukan ketika gangguan yang dirasakan ringan sampai sedang dengan durasi kurang dari 3-6 bulan, tanpa defisit motorik atau ketika penyebab spesifik belum teridentifikasi. Tindakan konservatif mencakup edukasi untuk mengurangi aktivitas yang berisiko, beristirahat, pemakaian wrist atau elbow splint, pemakaian elbow pads, terapi fisik, dan pemberian obat analgesik golongan non-steroid seperti naproxen. [8-11]

Edukasi Pasien

Intervensi yang dilakukan berupa edukasi pasien, modifikasi kebiasaan untuk mengurangi beban mekanis pada saraf ulnaris dan menghindari faktor yang memperberat keluhan seperti trauma berulang, kompresi, atau postur tubuh yang salah. Jika neuropati ulnar disebabkan oleh kegiatan bersepeda, minta pasien istirahat bersepeda terlebih dulu sampai keluhan membaik.[8-11]

Splinting

Splinting dilakukan di malam hari dengan siku flexi 45 derajat dan lengan bawah dalam posisi netral. Splinting seringkali direkomendasikan dengan durasi pemakaian bervariasi dari 1-12 minggu sesuai respon klinis pasien.[8-11]

Intervensi Konservatif Lainnya

Injeksi kortikosteroid masih kontroversial dan tidak tidak dianggap sebagai pilihan utama pada terapi konservatif. Terapi okupasi yang menekankan posisi yang ergonomis saat bekerja juga dapat membantu pemulihan.

Penatalaksanaan konservatif berhasil pada sekitar 50% kasus. Jika penatalaksanaan konservatif tidak berhasil memberikan perbaikan, pembedahan mungkin diperlukan.[8-11]

Pembedahan

Intervensi bedah diindikasikan pada kondisi berikut:

  • Gangguan yang dirasakan derajat sedang sampai berat selama setidaknya minimal 2 bulan
  • Gagal terapi konservatif setidaknya 3 bulan
  • Adanya defisit motorik atau defisit sensorik yang persisten
  • Kelemahan otot, denervasi otot, atau atrofi otot intrinsik ulnaris
  • Adanya kompresi dari faktor ekstrinsik, misalnya akibat tumor atau kista ganglion

  • Adanya otot aksesori hipotenar
  • Fraktur, tersering pada distal ulna
  • Trombosis arteri ulnaris[9]

Manajemen pembedahan terdiri dari dekompresi saraf saja, dekompresi dengan transposisi anterior saraf ulnaris, atau epikondilektomi medial.[2,10,11]

Dekompresi

Dekompresi terdiri dari pelepasan semua struktur proksimal ke distal yang berpotensi menekan saraf ulnaris.

Pada siku, dekompresi dapat dilakukan pada ligamen brakialis internal, kanal kubital, dan ligamen Osborne. Pada kanal Guyon dilakukan dengan insisi ligamen karpal palmar, palmaris brevis, dan serabut hipotenar serta mengeksplorasi saraf dan arteri ulnaris.

Keuntungan dari dekompresi saraf ulnaris yang sederhana adalah  insisinya yang kecil, menggunakan anestesi lokal, dan imobilisasi pasca tindakan tidak terlalu lama. Keterbatasan dari dekompresi saraf ulnaris ini adalah terkadang dekompresi yang dilakukan tidak adekuat, dapat terjadi subluksasi saraf ulnaris, dan risiko kegagalan yang menyebabkan pasien mengalami gangguan motorik dan sensorik lebih lanjut.[2,10,11]

Epikondilektomi

Epikondilektomi medial terdiri dari dekompresi saraf melalui pendekatan yang sama seperti dekompresi saraf terbuka, bersamaan dengan reseksi bagian subperiosteal dari epikondilus medial. Hal ini menyebabkan sedikit translasi anterior saraf dan pemendekan jalurnya selama fleksi siku.

Keuntungan dari epikondilektomi medial yaitu prosedurnya yang relatif sederhana dan epikondilektomi medial membutuhkan lebih sedikit diseksi daripada metode transposisi saraf ulnaris sehingga risiko cedera saraf ulnaris lebih rendah. Keterbatasan  dari epikondilektomi medial meliputi nyeri tulang, risiko ketidakstabilan siku, kelemahan otot fleksor-pronator pergelangan tangan, dan pembentukan tulang heterotopik.[10,11]

Transposisi

Transposisi anterior nervus ulnaris dilakukan dengan menggeser saraf ulnaris sehingga melewati bagian depan dari epikondilus medialis untuk mempersingkat  jalurnya dan menghilangkan ketidakstabilannya. Keuntungan metode ini adalah pelepasan semua tempat kompresi yang berpotensi dan melindungi saraf ulnaris dalam posisi yang kurang rentan.

Keterbatasannya adalah imobilisasi pasca operasi yang lebih lama, kemungkinan kelemahan otot-otot fleksor dan pronator tangan, dan prosedur ini membutuhkan keterampilan yang baik dari operatornya.[10,11]

Perawatan Pasca Bedah

Pasca operasi, rehabilitasi harus dilakukan. Pemakaian splint direkomendasikan pada pasien dengan nyeri hebat.

Latihan diindikasikan pada pasien pasca operasi yang ditemukan mengalami edema, penurunan mobilitas tangan karena pasien takut menggunakan tangan, dan untuk memperkuat otot tangan. Biasanya, pasien dapat kembali bekerja 6-8 minggu setelah operasi.[9]

Referensi

2. Andrews K, Rowland A, Pranjal A, Ebraheim N. Cubital tunnel syndrome: Anatomy, clinical presentation, and management. J Orthop. 2018 Aug 16;15(3):832-836. doi: 10.1016/j.jor.2018.08.010. Erratum in: J Orthop. 2020 Dec 14;23:275. PMID: 30140129; PMCID: PMC6104141.
8. Aleksenko D, Varacallo M. Guyon Canal Syndrome. [Updated 2022 Sep 4]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431063/
9. Coraci D, Loreti C, Piccinini G, Doneddu PE, Biscotti S, Padua L. Ulnar neuropathy at wrist: entrapment at a very “congested” site. Neurological Sciences. 2018 Aug;39:1325-31.
10. Doughty CT, Bowley MP. Entrapment neuropathies of the upper extremity. Medical Clinics. 2019 Mar 1;103(2):357-70.
11. Cambon-Binder A. Ulnar neuropathy at the elbow. Orthop Traumatol Surg Res. 2021 Feb;107(1S):102754. doi: 10.1016/j.otsr.2020.102754. Epub 2020 Dec 13. PMID: 33321238.

Diagnosis Neuropati Ulnar
Prognosis Neuropati Ulnar
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.