Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hiperplasia Endometrium general_alomedika 2023-04-04T10:58:35+07:00 2023-04-04T10:58:35+07:00
Hiperplasia Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperplasia Endometrium

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Hiperplasia endometrium merupakan proliferasi ireguler kelenjar endometrium, dengan peningkatan rasio antara kelenjar dengan stroma. hiperplasia endometrium dapat dibagi menjadi dua diagnosis, yaitu hiperplasia endometrium non atipik (hiperplasia jinak) dan atipik (endometrial intraepithelial neoplasia / EIN). Hiperplasia endometrium atipik memiliki risiko kanker endometrium yang lebih besar.[1,2]

Sekitar 133 per 100.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya mengalami hiperplasia endometrium, di mana 5% mengalami progesivitas menjadi kanker endometrium. Proses terjadinya hiperplasia endometrium telah dihubungkan dengan stimulasi kronik estrogen terhadap endometrium dan tidak terbentuknya progesterone dalam tubuh.[1-4]

hiperplasia endometrium

Beberapa keadaan, seperti menopause, obesitas, dan sindrom ovarium polikistik, dapat menyebabkan hiperplasia endometrium. Diagnosis hiperplasia endometrium umumnya didapatkan dari hasil investigasi keluhan perdarahan uterus abnormal.[5]

Pemeriksaan lanjut, seperti USG transvaginal, histeroskopi saat dilatasi dan kuretase, dan biopsi endometrium dapat membantu dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan histologi merupakan pemeriksaan utama dalam menentukan klasifikasi diagnosis dan terapi pasien.[5]

Terapi pasien hiperplasia endometrium bergantung pada tipe penyakit dan beberapa faktor klinis. Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS) dan progestin oral merupakan terapi utama untuk hiperplasia endometrium non atipik. Pada pasien hiperplasia endometrium tipikal lebih disarankan untuk dilakukan histerektomi, karena risiko untuk terjadinya kanker endometrium. Hasil pengobatan dapat dikontrol dengan pemeriksaan biopsi endometrium dan USG transvaginal secara berkala.[5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Sobczuk K, Sobczuk A. New classification system of endometrial hyperplasia WHO 2014 and its clinical implications. Prz Menopauzalny. 2017 Sep;16(3):107-111. doi: 10.5114/pm.2017.70589. Epub 2017 Oct 12. PMID: 29507578; PMCID: PMC5834925.
2. Singh G, Puckett Y. Endometrial Hyperplasia. StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560693/
3. Sanderson PA, Critchley HOD, Williams ARW, Arends MJ, Saunders PTK. New concepts for an old problem: The diagnosis of endometrial hyperplasia. Hum Reprod Update. 2017;23(2):232–54.
4. Chiang JW. Premalignant lesions of the endometrium. MedScape. 2021.
5. Armstrong AJ, Hurd WW, et al. Diagnosis and Management of Endometrial Hyperplasia. J Minim Invasive Gynecol. 2012;19(5):562–71.
6. Management of endometrial hyperplasia green-top guideline No. 67. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists/British Society for Gynaecological Endoscopy; February 2016.

Patofisiologi Hiperplasia Endome...

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
  • Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
    Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.