Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kanker Ovarium general_alomedika 2023-04-04T10:59:50+07:00 2023-04-04T10:59:50+07:00
Kanker Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kanker Ovarium

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kanker ovarium utama adalah pembedahan. Saat operasi, juga dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menentukan ada tidaknya keganasan serta jenis kanker, dan juga penentuan staging kanker. Kemoterapi ajuvan dilakukan pada pasien setelah pembedahan, kecuali jika penyakit terbatas hanya pada ovarium, serta pada kanker yang tidak dapat dioperasi.[1,4]

Pembedahan

Terapi pembedahan atau operasi bertujuan untuk konfirmasi diagnosis, menentukan ekstensi dari penyakit, dan mereseksi seluruh tumor yang terlihat. Namun, biasanya terapi pembedahan harus diikuti dengan kemoterapi.

Jenis pembedahan yang biasanya dilakukan yakni berupa operasi debulking primer atau sitoreduktif yang bertujuan untuk mereseksi tumor secara komplit. Tindakan ini dilakukan melalui eksplorasi dari abdomen dan pelvis, yang biasanya diikuti dengan tindakan total abdominal hysterectomy, bilateral salphingo-oophorectomy, dan omentektomi.

Selain bertujuan untuk terapi, operasi ini juga akurat untuk membantu menentukan staging dari kanker ovarium berdasarkan sistem Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Tindakan operatif lebih direkomendasikan pada pasien stadium awal (IA-IV).[14]

Fertilitas Ingin Dipertahankan

Stadium Klinis IA dan fertilitas masih ingin dipertahankan, pilihan terapi adalah unilateral salpingo-ooforektomi (USO) dan comprehensive surgical staging.

Stadium Klinis IB dan fertilitas masih ingin dipertahankan, pilihan terapi adalah bilateral salpingo-ooforektomi (BSO) dan comprehensive surgical staging.[14,15]

Fertilitas Tidak Ingin Dipertahankan

Stadium klinis IA-IV yang merupakan kandidat operasi, kemungkinan hasil optimal dari sitoreduktif, dan fertilitas tidak ingin dipertahankan, pilihan terapi adalah histerektomi atau BSO, dengan comprehensive surgical staging dan debulking sesuai indikasi.[14,15]

Kondisi Khusus

Pada pasien dengan kondisi yang kurang baik, yakni usia lanjut, frailty, status performa buruk, riwayat komorbid, dan memiliki riwayat penyakit lainnya, dengan risiko perioperatif yang tinggi, dan terduga tidak efektif apabila dilakukan tindakan sitoreduksi, maka terapi sistemik dan debulking interval dapat dipertimbangkan.[14,15]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa yakni dengan menggunakan kemoterapi. Kemoterapi dapat diberikan setelah pembedahan atau pada pasien yang bukan merupakan kandidat operasi. Penambahan kemoterapi dengan menggunakan dasar platinum setelah operasi direkomendasikan pada pasien kanker ovarium stadium awal atau pada pasien yang memiliki karakter histologi spesifik high-grade serous carcinoma (HGSC) atau karsinoma clear-cel).

Berdasarkan rekomendasi dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis regimen kemoterapi disesuaikan berdasarkan stadium kanker. Pilihan obat kemoterapi mencakup paclitaxel, carboplatin, docetaxel, dan bevacizumab.[14]

Tabel 2. Rekomendasi Regimen Kemoterapi Sesuai Stadium

Stadium Regimen Panjang Siklus Jumlah Siklus
I (Seluruh tipe kanker epitelial) Paclitaxel 175mg/m2 intravena (IV) selama 3 jam, diikuti dengan carboplatin area under the curve (AUC) 5-6 IV selama 30-60 menit di hari ke-1 3 Serosa derajat tinggi diberikan 6 siklus, lainnya 3 siklus
Carboplatin AUC 5 IV selama 30-60 menit, ditambah pegylated liposomal doxorubicin (PLD) 30 mg/m2 IV selama 1 jam 4 Serosa derajat tinggi diberikan 6 siklus, lainnya 3 siklus
Docexatel 60-75mg/m2 IV selama 1 jam, diikuti dengan carboplatin AUC 5-6 IV selama 30-60 menit di hari ke-1 3 Serosa derajat tinggi diberikan 6 siklus, lainnya 3 siklus
II-IV (Seluruh tipe kanker epitelial)

Paclitaxel 175mg/m2 IV selama 3 jam, diikuti dengan carboplatin AUC 5-6 IV selama 1 jam dan bevacizumab 7,5mg/kg IV selama 30-90 menit di hari ke-1

Rumatan: Bevacizumab 7,5mg/kg IV selama 30-90 menit di hari ke-1

3

 

 

 

3

5-6

 

 

 

<=12

Paclitaxel 175mg/m2 IV selama 3 jam, diikuti dengan carboplatin AUC 6 IV selama 1 jam dan bevacizumab (siklus 2-6) 15 mg/kg IV selama 39-90 menit pada hari ke-1

Rumatan: Bevacizumab 15 mg/kg IV selama 30-90 menit di hari ke-1

3

 

 

 

 

3

6

 

 

 

 

<=16

Sumber: dr. Novita Tirtaprawita, Alomedika, 2022.[14]

Pada pasien yang mengalami rekurensi dapat diberikan kombinasi kemoterapi platinum dengan docetaxel atau etoposide atau gemcitabine. Selain itu, bisa diberikan PARP inhibitor yang berfungsi untuk menghalangi homeostasis sel dan menyebabkan kematian sel, di antaranya termasuk olaparib, rucaparib dan niraparib.[4]

Pemantauan

Rekomendasi pemantauan selama pemberian kemoterapi primer kanker ovarium dilakukan dengan pemeriksaan klinis dan penunjang. Pemeriksaan pelvis perlu dilakukan setidaknya setiap 2–3 siklus. Pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap untuk memantau adanya efek samping dari kemoterapi dilakukan setiap pemberian kemoterapi. Pemeriksaan profil kimia dilakukan sesuai indikasi, termasuk pemeriksaan fungsi ginjal karena beberapa regimen kemoterapi bisa menyebabkan toksisitas renal.

Pemeriksaan CA-125 dan penanda tumor lain disarankan sebelum setiap siklus dimulai. Pemeriksaan radiografi, seperti rontgen toraks dan PET Scan dapat dilakukan sesuai indikasi.[4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Arora T, Mullangi S, Lekkala MR. Ovarian Cancer. NCBI. StatPearls. 2022
4. Green AE. Ovarian Cancer. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/255771-overview
14. National Comprehensive Cancer Network (NCCN). Clinical Practice Guidelines in Oncology: Ovarian Cancer, Version 2.2020. 2021. https://jnccn.org/view/journals/jnccn/19/2/articlep191.xml?ArticleBodyColorStyles=inline%20pdf
15. Vergote I, Denys H, De Greve J, et al. Treatment algorithm in patients with ovarian cancer. Facts Views Vis Obgyn. 2020;12(3):227-239.

Diagnosis Kanker Ovarium
Prognosis Kanker Ovarium

Artikel Terkait

  • Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
    Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
  • Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
    Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
  • Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
    Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
  • Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
    Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
  • Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium
    Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 03 September 2021, 13:40
Peranan pemeriksaan radiologi dalam diagnosis kanker ovarium - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp.OG, (K) Onk., izin bertanya dokter.Pemeriksaan radiologi apa saja yang akan bermanfaat dalam diagnosis kanker ovarium?Terimakasih sebelumnya...
drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
Dibalas 13 April 2021, 21:32
Penanganan yang tepat bagaimana untuk pasien kanker ovarium metastase paru
Oleh: drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
2 Balasan
Mohon teman sejawat sekalian memberikan info apakah ada saran terbaik untuk penanganan pasien dan rumah sakit yang bisa membantu dalam penanganan kasus...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2019, 12:29
Penarikan Ranitidine oleh BPOM Karena Risiko terjadinya kanker
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok, ada kabar yang Saya dengar bahwa Ranitidine akan ditarik karena dapat memicu kanker, apakah isu itu benar?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.