Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Kehamilan Postterm general_alomedika 2023-01-30T10:55:08+07:00 2023-01-30T10:55:08+07:00
Kehamilan Postterm
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kehamilan Postterm

Oleh :
dr.Yeni Purnamasari
Share To Social Media:

Diagnosis kehamilan postterm dapat ditegakkan secara sederhana dengan melihat usia kehamilan >42 minggu dari hari pertama haid terakhir atau HPHT pasien. Namun, pada pasien dengan siklus menstruasi yang tidak teratur dan pada kasus di mana tanggal haid terakhir tidak diketahui, ultrasonografi dapat dilakukan untuk diagnosis.[3,4,9]

Anamnesis

Gejala klasik kehamilan pada wanita dengan riwayat menstruasi teratur diawali dengan amenorrhea, mual, muntah, badan terasa lemas, dan memar pada payudara.[1,10,11]

Hal-hal yang perlu ditanyakan saat anamnesis adalah sebagai berikut:

  • Riwayat menstruasi: hari pertama haid terakhir, durasi menstruasi, panjang siklus menstruasi, pola menstruasi teratur atau tidak
  • Riwayat penggunaan kontrasepsi
  • Riwayat perdarahan pada awal trimester
  • Nyeri abdomen
  • Nyeri pada daerah pelvis
  • Riwayat kehamilan ektopik dan penyakit tuba
  • Riwayat terapi fertilitas
  • Riwayat ligasi pada saluran tuba[10]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan uterus untuk melihat tinggi fundus dan posisi janin dapat dilakukan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam untuk menilai dilatasi dan panjang serviks. Hasil pemeriksaan dalam bisa membantu menentukan langkah terapi selanjutnya.[4,9,10]

Diagnosis Banding

Pada wanita hamil dengan riwayat HPHT di luar siklus 28 hari atau riwayat HPHT tidak diketahui dengan pasti, kehamilan aterm bisa menjadi diagnosis banding kehamilan postterm. Penentuan usia gestasi pada wanita dengan HPHT yang tidak diketahui secara pasti dapat dilakukan dengan USG.[4,9,10]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kehamilan antara lain dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi dan cardiotocography. Kedua hasil pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menilai biophysical profile janin.

Ultrasonografi

Selain bertujuan untuk mengonfirmasi usia kehamilan, USG pada kehamilan postterm juga bermanfaat untuk mengevaluasi cairan amnion. Pasien dinyatakan mengalami oligohidramnion bila indeks cairan amnion ≤5.[4,9,10]

Cardiotocography

Cardiotocography berupa non-stress test digunakan untuk pemantauan kesejahteraan janin dengan frekuensi sebanyak 2 kali seminggu. Cardiotocography juga digunakan untuk menilai biophysical profile janin.[10]

Biophysical Profile

Biophysical profile bermanfaat untuk menilai kesejahteraan janin dan memprediksi asfiksia janin. Biophysical profile terdiri dari parameter USG dan non-stress test:

  • USG: volume cairan amnion, tonus, gerakan fetus, pernapasan fetus
  • Non-stress test: reaktivitas fetus

Hasil biophysical profile ini dapat digunakan untuk menentukan opsi terapi, yaitu terapi konservatif, induksi persalinan, atau sectio caesarea.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Galal M, Symonds I, Murray H, et al. Postterm pregnancy. Facts Views Vis Obgyn. 2012;4(3):175–87.
2. Chawanpaiboon S, Vogel JP, Moller AB, et al. Global, regional, and national estimates of levels of preterm birth in 2014: a systematic review and modelling analysis. The Lancet Global Health. 2019 Jan 1;7(1): e37-46.
3. Defrin D, Yerizel E, Suhaimi D, et al. The Reactivity Levels of Progesterone, Nitric Oxide and Nuclear Factor Kappa-B on the Serum of Term and Post-Term Pregnancy, Clinical Study in Padang, West Sumatera, Indonesia. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences. 2019 May 31;7.
4. Chauhan MB, Malik R. Postterm Pregnancy. In Labour Room Emergencies. Springer, Singapore. 2020(pp.173-181).
9. Whitworth M, Bricker L, Mullan C. Ultrasound for fetal assessment in early pregnancy. Cochrane Database Syst Rev. 2015 Jul 147:CD007058. doi: 10.1002/14651858.CD007058.pub3.
10. Medscape. Drugs & Diseases: Pregnancy Diagnosis. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/262591-overview#a1

Epidemiologi Kehamilan Postterm
Penatalaksanaan Kehamilan Postterm

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.