Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kondiloma Akuminata general_alomedika 2022-08-08T14:10:47+07:00 2022-08-08T14:10:47+07:00
Kondiloma Akuminata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kondiloma Akuminata

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi kondiloma akuminata atau kutil kelamin (genital wart) dimulai dari invasi virus Human papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11 pada stratum basal epidermis. Invasi virus umumnya melalui mikroabrasi pada kulit dan mukosa. Masa inkubasi HPV setelah transmisi adalah 3 bulan – 2 tahun sampai menampilkan morfologi kondiloma akuminata.[2,5]

Virologi HPV

Genom virus terdiri atas 6 early-open reading frames (E1, E2, E4, E5, E6, E7) dan 2 late-open reading frames (L1, L2). Pada HPV, gen early-open reading frames berperan penting sebagai fungsi regulasi, mengatur replikasi virus dan transformasi sel. Sedangkan gen  late-open reading frame mengatur protein kapsid virus. Pada akhirnya, melalui bantuan protein kapsid L1 dan L2, partikel virus yang telah selesai ter-replikasi siap untuk menginfeksi sel epitel host yang masih sehat.[2,5]

Mekanisme Infeksi HPV

Virus masuk melalui mikro abrasi ataupun  jejas mikro pada kulit dan mukosa. Heparan sulfate proteoglycans pada matriks permukaan ekstraseluler sel epitel menjadi reseptor tempat HPV melakukan perlekatan. Selanjutnya, HPV akan berikatan dengan ko-reseptor alpha 6-integrin dan laminin-5 dan masuk ke dalam nukleus dengan mekanisme endositosis.[1,2,5-7]

Peran Protein Early-Open Reading Frame

Di dalam sel, protein virus HPV mulai bekerja untuk mempersiapkan siklus daur hidup virus. Protein yang berperan dalam persiapan ini antara lain protein E1,E2,E4, E6, E7 dan E5 sebagai six early open reading frame genome virus serta protein L1 dan L2 sebagai late open reading frame genome virus. Protein E6, E7 dan E5 bersama protein E2 mengaktifkan siklus daur virus dengan cara replikasi dan transformasi di dalam sel epitel host yang terinfeksi.

Protein ini berperan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk replikasi genom virus hingga matur, menghindari sistem imun mengenal virus yang bereplikasi di dalam sel serta melepaskan virus untuk merusak jaringan sel sehat disekitarnya. Setelah berhasil menghindari sistem imun dan bereplikasi, virus memulai  masa laten sehingga pasien yang terinfeksi dapat tidak memiliki gejala apapun, mulai dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun kemudian setelah terinfeksi. Pasien juga bisa tidak memperlihatkan manifestasi lesi kondiloma akuminata sepanjang hidupnya.[1,2,5-7]

Peran Protein Late-Open Reading Frame

Protein L1 dan L2 berperan dalam pembentukan protein kapsid virus. Perbedaan pada genotipe protein L inilah yang menjadikan HPV terbagi menjadi bermacam-macam subtipe. Kaitannya dengan daur hidup virus di sel host adalah pada peran protein L terutama L1 yang dapat mengubah pola replikasi DNA virus.

Pada HPV resiko rendah, DNA virus tetap terpisah dengan DNA host, sementara pada HPV resiko tinggi, terjadi peleburan DNA HPV ke dalam DNA sel host. Integrasi DNA virus dan host akan menyebabkan disregulasi pada protein E6 dan E7, yang akhirnya akan meningkatkan risiko transformasi sel menjadi maligna seperti pada kanker serviks.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ghadishah D. Condyloma Acuminatum (Genital Warts). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/781735-overview#a4
2. Leslie SW, Sajjad H, Kumar S. Genital Warts. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441884/
5. Kaliterna V, Barisic Z. Genital human papillomavirus infections. Front Biosci Landmark Ed. 2018 Mar 1;23:1587-1611. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29293452
6. Moody C. Mechanisms by which HPV Induces a Replication Competent Environment in Differentiating Keratinocytes. Viruses. 2017 Sep 19;9(9). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28925973
7. Doorbar, John et al. Human papillomavirus molecular biology and disease association. Rev Med Virol. 2015 Mar; 25(Suppl Suppl 1): 2–23. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5024016/

Pendahuluan Kondiloma Akuminata
Etiologi Kondiloma Akuminata

Artikel Terkait

  • Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
    Peran Dokter Dalam Pendidikan Seksual di Sekolah
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Desember 2024, 17:45
Penggunaan TCA pada pasien kondiloma akuminata
Oleh: Anonymous
4 Balasan
dok bagaimana penggunaan TCA pada px kondiloma akuminata? apakah bisa diresepkan e pasien atau kita yg mengoleskan? berapa persen yg digunakan? apakah perlu...
dr. Radi Prawira Darma
Dibalas 28 Oktober 2024, 18:27
Plaque elevated di area sekitar anus curiga kondiloma lata
Oleh: dr. Radi Prawira Darma
1 Balasan
Alo dokter. Izin dok, saya ada pasien laki2 usia 21 tahun, pekerjaan sebagai supir. Keluhan terdapat plak menebal disekitar anus menyebar hingga perineum....
Anonymous
Dibalas 19 September 2024, 19:25
Muncul benjolan di daerah dubur pria
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Ini kondisi dubur salah satu pasien, muncul semacam bentolan/daging di daerah sekitar dubur dia. Ini penyebab nya apa ya dan apakah bisa diobati dan cara...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.