Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Mola Hidatidosa general_alomedika 2022-11-23T13:11:01+07:00 2022-11-23T13:11:01+07:00
Mola Hidatidosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Mola Hidatidosa

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Patofisiologi mola hidatidosa berkaitan dengan gangguan proliferasi trofoblas saat pembentukan plasenta. Mola hidatidosa merupakan bentuk hiperplasia trofoblas difus, dimana vili-vili yang terbentuk sebagian besar bersifat hidropik. Bagaimana terjadinya masalah saat proliferasi hingga kini belum dapat dijelaskan secara pasti, tetapi faktor mutasi genetik diduga berperan.

Patofisiologi Mola Hidatidosa

Sekitar 5-6 hari setelah konsepsi pada manusia, zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi blastosis. Sel perifer dari blastosis ini akan berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu trofoblas seluler (sitotrofoblas) dan sinsitiotrofoblas yang kemudian menginvasi endometrium dan pembuluh darah uterus. Kedua jaringan yang berkaitan dengan mesoderm ekstraembrional ini merupakan awal mula terbentuknya plasenta. Ketika proliferasi yang terjadi tidak terkontrol, sel-sel trofoblas dapat menjadi mola hidatidosa.

Mola merupakan hiperplasia trofoblas difus, dimana vili yang terbentuk bersifat hidropik. Trofoblas yang mengalami disorganisasi ini juga ditambah dengan gangguan pematangan struktur vaskular, sehingga muncul banyak pembuluh darah imatur pada vili korionik yang kemudian membentuk vili hidropik. Hal inilah yang terjadi pada mola hidatidosa komplit.

Sedangkan pada mola hidatidosa parsial, anomali trofoblas lebih jarang muncul dan biasanya terdapat jaringan janin maupun embrionik yang masih dapat diidentifikasi.[1]

Jenis-jenis Mola Hidatidosa

Secara umum, mola hidatidosa terbagi menjadi dua jenis yaitu mola hidatidosa komplit dan mola hidatidosa parsial. Keduanya dibedakan berdasarkan keberadaan fetus pada pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Mola Hidatidosa Komplit

Mola hidatidosa komplit biasanya diploid dan bersifat androgenetik atau berasal dari genetik ayah. Kebanyakan memiliki kariotipe 46,XX dan hanya sedikit di antaranya yang memiliki kariotipe 46,XY.

Pada mola hidatidosa komplit, ditemukan vili korionik hidropik difus dengan hiperplasia trofoblas membentuk massa dengan vesikel multipel. Vili hidropik yang terbentuk biasanya berukuran sedang hingga besar, dengan hiperplasia trofoblas yang ekstensif dan pembentukan sisterna vili sentralis, pleomorfisme inti trofoblas, dan pseudoinklusi trofoblas.

Dalam kondisi ini tidak ditemukan adanya fetus dan perkembangan embrional. Hanya saja, pada trimester pertama dapat ditemukan stromal karyorrhectic debris, irregular budding architecture of the villi, dan pembuluh darah vili yang tampak kolaps.[1,5,8]

Mola Hidatidosa Parsial

Mola hidatidosa parsial biasanya triploid, dengan satu maternal dan dua paternal haploid yang berasal dari fertilisasi dispermik maupun fertilisasi dengan sperma diploid yang tidak tereduksi.

Kariotipe pada mola hidatidosa parsial adalah 90% triploid yaitu 69,XXX atau 69,XXY. Karena itu, pada bentuk mola hidatidosa parsial ditemukan janin beserta plasenta yang besar dan vili korionik yang sebagian bersifat hidropik.

Pada mola hidatidosa parsial, vili korionik hidropik tampak lebih sedikit dibandingkan pada tipe komplit serta didapatkan sebagian vili korionik normal. Janin biasanya akan meninggal dalam hitungan minggu setelah konsepsi.

Pada kasus yang sangat jarang, mola hidatidosa parsial dapat berasal dari dua maternal dan satu paternal haploid (diginik), yang mengakibatkan plasenta yang terbentuk kecil, vili hidropik minimal, dan janin mengalami restriksi pertumbuhan. Bentuk yang sangat jarang inilah masih mungkin ditemukan janin yang selamat hingga persalinan, namun meninggal pada saat berusia neonatus.[1,5,8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

1. Candelier JJ. The Hydatidiform mole. Cell Adh Migr. 2016; 10(1-2): 226–235. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4853053/
5. Seckl MJ, Sebire NJ, Fisher RA, et al. Gestational trophoblastic disease: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology, 2013. 24(suppl 6): vi39–vi50. doi:10.1093/annonc/mdt345
8. Joneborg U. Hydatidiform mole: prevalence and outcome. Stockholm: Karolinska Institutet. 2016 https://openarchive.ki.se/xmlui/bitstream/handle/10616/45164/Thesis_Ulrika_Joneborg.pdf?sequence=4&isAllowed=y

Pendahuluan Mola Hidatidosa
Etiologi Mola Hidatidosa
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 14 Agustus 2024, 00:06
Pemeriksaan USG pada complete mole hydatiform with co-existing live twins
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/TRk22xQpZ_s
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 00:01
Pemeriksaan USG pada mola hidatidosa
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/WenuUQkhvyUMola hidatidosa, atau hamil anggur, adalah suatu kondisi kehamilan abnormal di mana terjadi pertumbuhan abnormal jaringan...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 11 Agustus 2024, 14:32
Pemeriksaan USG pada penyakit throphoblast gestasional
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/zicrNxggjewPertumbuhan jaringan abnormal throphoblastik yg membentuk plasenta selama kehamilan. Termasuk diantaranya adalah Mola Hidatidosa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.