Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Mola Hidatidosa general_alomedika 2023-04-04T10:39:14+07:00 2023-04-04T10:39:14+07:00
Mola Hidatidosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Mola Hidatidosa

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan mola hidatidosa diutamakan untuk memastikan klinis pasien stabil yang kemudian dapat dilanjutkan dengan penentuan kebutuhan untuk tindakan dilatasi dan kuretase. Terminasi kehamilan dengan suction curettage apabila pasien masih menginginkan untuk hamil lagi.[2]

Prinsip Penatalaksanaan Mola Hidatidosa

Pada dasarnya, penatalaksanaan mola hidatidosa meliputi empat prinsip utama yaitu :

Perbaikan Keadaan Umum

Perbaikan keadaan umum dilakukan dengan mengevaluasi tanda vital, rehidrasi, dan resusitasi cairan bila didapatkan tanda-tanda syok. Bila pada hasil pemeriksaan darah didapatkan anemia berat, perlu dipertimbangkan pemberian transfusi darah dengan packed red cell (PRC).

Bila didapatkan tanda distres pernapasan dan edema pulmoner, berikan segera non-invasive positive pressure ventilation atau ventilasi mekanik. Pada pasien dengan gejala eklampsia termasuk kejang, lakukan manajemen meliputi pemberian benzodiazepin dan magnesium sulfat.[11]

Pengeluaran Jaringan Mola dengan Vakum Kuretase

Vakum kuretase atau suction curettage merupakan metode pilihan dalam evakuasi jaringan mola hidatidosa tanpa mempedulikan ukuran uterus bagi pasien yang ingin mempertahankan status fertilitasnya.

Tidak disarankan menggunakan kuret tajam serta obat-obatan oksitosik untuk meminimalisir risiko menyebarnya jaringan secara hematogen yang dapat berujung metastasis.[2,4,7]

Total Histerektomi dapat Menjadi Pilihan untuk Mengurangi Risiko Keganasan

Bagi wanita berusia >40 tahun yang tidak lagi menginginkan hamil, total histerektomi dapat menjadi pilihan karena risiko terjadinya keganasan secara signifikan meningkat pada kelompok populasi ini. Meskipun demikian, histerektomi hanya dapat mengeliminasi risiko penyakit yang bersifat lokal-invasif dan tidak dapat mencegah metastasis.[2]

Pemeriksaan Tindak Lanjut

Mengingat adanya kemungkinan keganasan muncul setelah mola hidatidosa, tindak lanjut menjadi penting dilakukan dengan memantau kadar hCG pasien. Tes hCG harus mencapai nilai normal kembali 8 minggu setelah evakuasi. Tindak lanjut dapat diteruskan hingga kisaran 1 tahun setelah evakuasi.[3,4,7,15]

Selama 6 bulan setelah evakuasi, pasien disarankan untuk tidak hamil terlebih dahulu agar tidak terjadi bias selama pemantauan kadar serum hCG. Oleh karena itu, penggunaan alat kontrasepsi yang efektif harus diinformasikan kepada pasien.[9]

Saat ini, Federation of Gynecologists and Obstetricians (FIGO) mengeluarkan kriteria diagnosis penyakit trofoblas setelah mola hidatidosa, yaitu :

  • Kadar hCG menetap pada 4 kali pemeriksaan dalam durasi 3 minggu, yaitu pada hari ke 1, 7, 14, dan 21
  • Kadar hCG meningkat lebih dari 10% pada 3 kali pemeriksaan yang dihitung dalam durasi 2 minggu, yaitu hari ke 1,7, dan 14
  • Kadar hCG yang persisten, yaitu tetap terdeteksi selama lebih dari 6 bulan setelah evakuasi mola[15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

2. ACOG Practice Bulletin No. 53. Diagnosis and Treatment of Gestational Trophoblastic Disease. Clin Management Guidelines Obs Gyn, 2012. https://pdfs.semanticscholar.org/3aae/9afce8cd58a89602b0349b819c8f7c513aee.pdf
3. Cavaliere A, Ermito S, Dinatale A, Pedata R. Management of Molar Pregnancy. J Prenatal Med, 2009. 3(1):15-17.
4. Cavaliere A, Ermito S, Dinatale A, Pedata R. Management of molar pregnancy. J Prenat Med. 2009 Jan-Mar; 3(1): 15–17. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279094/
7. Santaballa A, García Y, Herrero A, et al. SEOM clinical guidelines in gestational trophoblastic disease. Clinical and Translational Oncology, 2017. 20(1): 38–46. doi:10.1007/s12094-017-1793-0
9. Moore L, Hernandez E. Talavera F, Barnes AD. Huh WK, Pritzker JG. Hydatidiform mole. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/254657-overview#a4
15. Bruce S, Sorosky J. Gestational Trophoblastic Disease. [Updated 2022 Jul 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470267/

Diagnosis Mola Hidatidosa
Prognosis Mola Hidatidosa
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 14 Agustus 2024, 00:06
Pemeriksaan USG pada complete mole hydatiform with co-existing live twins
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/TRk22xQpZ_s
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 00:01
Pemeriksaan USG pada mola hidatidosa
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/WenuUQkhvyUMola hidatidosa, atau hamil anggur, adalah suatu kondisi kehamilan abnormal di mana terjadi pertumbuhan abnormal jaringan...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 11 Agustus 2024, 14:32
Pemeriksaan USG pada penyakit throphoblast gestasional
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/zicrNxggjewPertumbuhan jaringan abnormal throphoblastik yg membentuk plasenta selama kehamilan. Termasuk diantaranya adalah Mola Hidatidosa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.