Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ruptur Uteri general_alomedika 2023-07-05T11:39:46+07:00 2023-07-05T11:39:46+07:00
Ruptur Uteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ruptur Uteri

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa kejadian ruptur uteri ditemukan pada 74 dari 10.000 kehamilan di seluruh dunia. Meskipun kejadiannya relatif jarang, namun ruptur uteri dapat menyebabkan morbiditas serius dan mortalitas pada ibu maupun pada janin.[1,3,9]

Global

Ruptur uteri merupakan komplikasi obstetrik selama kehamilan atau persalinan yang cukup jarang ditemui, yakni hanya 74 dari 10.000 kehamilan di seluruh dunia. Insiden dari ruptur uteri ditemukan lebih banyak pada negara berkembang dan negara berpendapatan rendah-menengah dibandingkan negara maju.[3,9]

Kejadian ruptur uteri ditemukan mayoritas berkaitan dengan kehamilan. Ibu dengan riwayat kehamilan yang banyak lebih banyak juga mengalami ruptur uteri. Selain itu, kejadian ruptur uteri lebih sering ditemukan selama proses persalinan dibandingkan sebelum persalinan.[5]

Indonesia

Data spesifik mengenai jumlah kasus ruptur uteri di Indonesia tidak diketahui. Meski begitu, perdarahan selama kehamilan, termasuk akibat ruptur uteri, masih dilaporkan sebagai penyebab terbanyak kematian ibu di Indonesia.[10]

Mortalitas

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh WHO Multicountry Survey on Maternal and Newborn Health, angka mortalitas pada ibu dan janin di 29 negara akibat ruptur uteri, masing-masing mencapai 8,7% dan 97,8%.[11]

Di Indonesia, belum ada data spesifik angka mortalitas ruptur uteri. Meski begitu, angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, dengan 1.330 kematian dikaitkan dengan perdarahan selama kehamilan pada tahun 2021, termasuk ruptur uteri.[10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Ida Bagus Nugraha

Referensi

1. Togioka BM, Tonismae T. Uterine rupture. StatPearls. NCBI. 2023
3. Abrar S, Abrar T, Sayyed E, Naqvi SA. Ruptured uterus: frequency, risk factors and feto-maternal outcome: current scenario in a low-resource setup. Plos One. 2022; 17(4): e0266062
5. Nahum GG. Uterine Rupture in Pregnancy. Medscape. 2022. https://reference.medscape.com/article/275854-overview#a1
9. Donati S, Fano V, Mraschini A, et al. Uterine rupture: results from a prospective population-based study in Italy. Eur J Obstet Gynecol. 2021; 264: 70-75
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2021. 2021. https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-2021.pdf
11. Motomura K, Ganchimeg T, Nagata C, Ota E, Vogel JP, Betran AP, et al. Incidence and outcomes of uterine rupture among women with prior caesarean section: WHO Multicountry Survey on Maternal and Newborn Health. Scientific reports. 2017;7:44093.

Etiologi Ruptur Uteri
Diagnosis Ruptur Uteri

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Abdomen pada Ibu Hamil
    Red Flag Nyeri Abdomen pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Irwan Kreshnamurti SpOG
Dibalas 21 Oktober 2024, 14:53
Amazing case - kaki bayi yang terjepit akibat ruptur uteri saat persalinan
Oleh: dr.Irwan Kreshnamurti SpOG
24 Balasan
Sebuah kasus unik yang baru saja saya dapatkan 2 hari yang lalu.Seorang wanita umur 28 tahun, G2P0A1 Hamil 35-36 minggu, Janin Tunggal Hidup Presentasi...
Anonymous
Dibalas 11 Juli 2022, 13:10
Pasien pasien P3A0 AH3 dengan Ruptur Serviks
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien P3A0 AH3, saat persalinan pasien mengalami ruptur portio arah jam 6. Apakah ruptur Serviks bisa dijahit oleh dokter umur dan...
dr. Nurul Falah
Dibalas 25 Januari 2022, 11:15
Ruptur uteri apakah selalu diterminasi? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas, Sp.OG, izin bertanya dokter.Pada kasus ruptur uterine pada ibu hamil apakah selalu berakhir dengan terminasi kehamilan? Apakah bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.