Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Keratokonjungtivitis Vernal annisa-meidina 2023-08-29T15:23:29+07:00 2023-08-29T15:23:29+07:00
Keratokonjungtivitis Vernal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Keratokonjungtivitis Vernal

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Pemilihan penatalaksanaan keratokonjungtivitis vernal bergantung pada tahap dan keparahan penyakit serta preferensi dari pasien. Pilihan tata laksana bervariasi, mulai dari penggunaan obat topikal hingga tata laksana bedah.[1,10]

Terapi Konservatif

Hal pertama yang harus dilakukan adalah untuk menjauhkan segala bahan-bahan yang mungkin merupakan alergen pencetus. Untuk meredakan gejala, dapat dilakukan kompres dingin dan membersihkan kelopak mata beberapa kali dalam sehari. Penggunaan kacamata hitam juga dapat membantu untuk mengurangi efek fotofobia dan juga dapat membantu melindungi mata dari bahan alergen di sekitarnya.

Pasien juga harus menghindari area yang berangin dan panas. Minta juga pasien untuk selalu menjaga kebersihan tangan dan menghindari menggosok-gosok mata. Pasien juga dapat menggunakan tetes air mata buatan untuk meredakan gejala mata kering.[1,10]

Obat Topikal

Tata laksana topikal adalah tata laksana lini pertama untuk mengatasi gejala pada keratokonjungtivitis vernal.[10]

Mast Cell Stabilizers Topikal

Pemberian topical sodium cromoglycate (2%), sodium nedocromil (2%), dan lodoxamide dapat membantu meredakan gejala. Lodoxamide juga dinilai lebih superior bila dibandingkan dengan sediaan lain untuk meredakan gejala dari keratokonjungtivitis vernal.

Biasanya mast cell stabilizers topikal digunakan pada kasus keratokonjungtivitis vernal yang masih derajat ringan-sedang, serta dapat digunakan sebagai salah satu tindakan profilaksis. Penggunaan mast cell stabilizers topikal dapat dilakukan 4-6 kali sehari selama 2 minggu pemakaian.[1,3,10]

Antihistamin Topikal

Pemberian mast cell stabilisers dan antihistamin dapat dilakukan bersamaan. Antihistamin topikal yang dapat diberikan adalah olopatadine dan ketotifen.

Pemberian kombinasi mungkin diperlukan pada pasien dengan gejala sedang hingga berat. Kombinasi mast cell stabilizer dan antihistamin dinilai dapat meredakan gejala secara cepat dan dalam jangka waktu lebih panjang. Meski begitu, pemberian antihistamin memiliki efek samping mata kering yang juga dapat memperparah gejala awal.[1,10]

Kortikosteroid Topikal

Kortikosteroid topikal dapat menginduksi reaksi antiinflamasi dan imunosupresan pada keratokonjungtivitis vernal. Fluorometholone, loteprednol, rimexolone adalah beberapa alternatif kortikosteroid topikal. Kortikosteroid digunakan pada kasus derajat berat atau sedang dalam masa eksaserbasi akut.

Pemilihan kortikosteroid dapat dimulai dengan kortikosteroid yang efek penetrasinya rendah seperti loteprednol atau fluorometholone untuk mencegah komplikasi pemakaian. Penggunaan pengobatan ini harus disertai dengan pemantauan tekanan intraokular karena dapat memicu terbentuknya glaukoma dan katarak.[1,3,10]

Imunomodulator Topikal

Imunomodulator dapat diberikan pada pasien dengan episode berulang atau kronik dan juga pada kasus yang parah atau tidak membaik usai penggunaan modalitas topikal lain. Cyclosporine 0,05% hingga 2% merupakan sediaan yang sering dipilih

Pemberian imunomodulator bertujuan untuk mengurangi sitokin proinflamasi. Cyclosporine memblokade sel T-helper sehingga menghambat proliferasi limfosit. Obat ini juga bekerja dengan menghambat sintesis histamin dari sel mast dan basofil. Beberapa penelitian juga mengungkapkan penggunaan cyclosporine 0,05% 4 kali dalam sehari dapat mengatasi keratokonjungtivitis vernal yang resisten terhadap pengobatan steroid topikal.[1,3,5,10]

Tacrolimus merupakan pilihan lainnya. Tacrolimus adalah salah satu inhibitor dari calcineurin yang menghambat aktivasi sel limfosit dan menurunkan inflamasi. Penggunaan tacrolimus juga disebut efektif dalam penanganan keratokonjungtivitis vernal dengan keterlibatan kornea.[1,3,10]

Obat Antiinflamasi Nonsteroid Topikal

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan dalam pengobatan alergi okular biasanya menghambat enzim siklooksigenase. Beberapa studi menunjukkan sedikit efek dalam hal penurunan gatal, tetapi penggunaan OAINS tidak dianjurkan pada konjungtivitis vernal karena efek samping lokalnya, seperti rasa terbakar atau menyengat, peningkatan risiko keratitis, dan tidak ada target mekanisme inflamasi spesifik yang terkait konjungtivitis vernal.[5]

Obat Sistemik

Pengobatan sistemik jarang diperlukan dan umumnya hanya digunakan pada pasien yang juga memiliki riwayat atopik lainya seperti dermatitis atopik, dan asma. Pengobatan dengan menggunakan montelukast, yang dapat menghambat IL-10, dilaporkan membantu meredakan gejala asma dan juga mengurangi gejala pada pasien dengan konjungtivitis vernal. Obat lain seperti dupilumab yang menghambat reseptor IL-4 dan biasa digunakan untuk mengobati dermatitis atopik juga dilaporkan bermanfaat.[1]

Pengobatan sistemik dengan antihistamin atau antileukotrien oral diduga dapat mengurangi keparahan flare-up dan hiperreaktivitas umum. Golongan yang lebih disukai adalah antihistamin generasi kedua, seperti fexofenadine, untuk menghindari efek sedatif dan antikolinergik yang terkait dengan agen generasi pertama.[5]

Pembedahan

Tata laksana bedah dapat dipertimbangkan untuk mengangkat sikatrik atau plak yang telah terbentuk pada kornea. Ini bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan penglihatan dan membuat kornea dapat membentuk epitel yang baru kembali. Intervensi yang dipilih bervariasi, mulai dari scraping hingga keratektomi superfisial.

Krioterapi dan atau eksisi pada papil raksasa harus dihindari karena dapat menyebabkan luka pada kornea yang pada akhirnya dapat mengganggu penglihatan. Terapi yang biasa dilakukan bersamaan dengan intervensi bedah adalah aplikasi mitomycin-C dan cangkok konjungtiva autologous.[1,10]

Referensi

1. Kaur K, Gurnani B. Vernal Keratoconjunctivitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576433/
3. Srinivas S, Pradeep AV, Shruthi AM. Demography, clinical profile and compliance of patients of vernal keratoconjunctivitis in a tertiary eye care centre in Southern Karnataka. Indian Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology 2020;6(1):69–73. https://doi.org/10.18231/j.ijceo.2020.016
5. Mehta JS, Chen WL, Cheng AC, Cung LX, Dualan IJ, Kekunnaya R, Khaliddin N, Kim TI, Lam DK, Leo SW, Manurung F, Tesavibul N and Bremond-Gignac D.Diagnosis, Management, and Treatment of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia: Recommendations From the Management of Vernal Keratoconjunctivitis in Asia Expert Working Group. Front. Med. 9:882240. 2022. doi: 10.3389/fmed.2022.882240
10. Addis H, Jeng BH. Vernal keratoconjunctivitis. Clin Ophthalmol. 2018 Jan 11;12:119-123. doi: 10.2147/OPTH.S129552. PMID: 29391772; PMCID: PMC5769567.

Diagnosis Keratokonjungtivitis V...
Prognosis Keratokonjungtivitis V...

Artikel Terkait

  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
    Mengapa Antibiotik Masih Diberikan pada Konjungtivitis Virus?
  • Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
    Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
  • Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial
    Pemeriksaan Klinis Konjungtivitis Viral vs Bakterial

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 30 Mei 2025, 14:29
Mata gatal dan mengganjal - ALOPALOOZA Mata
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
8 Balasan
ALO Dokter, pada kasus ini, pasien mengeluhkan matanya sangat gatal dan terasa mengganjal. Pasien juga mengeluhkan adanya sekret bening. Apa ya diagnosis...
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 08:41
Obat apa yang tepat untuk tatalaksana konjungtivitis pada ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Obat tetes mata untuk konjungtivitis pd ibu hamil apa ya?
Anonymous
Dibalas 12 Maret 2025, 08:36
Mata belekan pada bayi usia 35 hari apakah konjungtivitis neonatal dan bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Px usia 32 hr , dtg dgn kedua mata ada kotoran sktr 5 hr ni. Yg mau sy tnya kan apakah masih tmasuk konjungtivitis neonatal? Dan apakah boleh d...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.