Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Kanker Tiroid general_alomedika 2023-03-07T08:29:47+07:00 2023-03-07T08:29:47+07:00
Kanker Tiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kanker Tiroid

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis kanker tiroid perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan benjolan leher, suara serak, atau disfagia, terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat radioterapi kepala leher dan riwayat keluarga dengan kanker tiroid. Diagnosis dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang berupa biopsi.

Anamnesis

Kanker tiroid bisa tidak memiliki apapun. Pada pasien yang bergejala, keluhan bisa berupa pembengkakan yang semakin membesar pada leher. Gejala lain berupa suara serak, disfagia, sesak, dan hemoptisis. Gejala sistemik yang dapat dialami berupa demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga anoreksia.

Pada pasien dengan nodul tiroid, anamnesis lengkap terkait faktor risiko kanker tiroid harus dilakukan. Poin yang ditanyakan terkait faktor risiko di antaranya:

  • Riwayat terapi radiasi kepala-leher pada masa kanak-kanak
  • Riwayat transplantasi sumsum tulang

  • Paparan radiasi lain, seperti riwayat bermukim di daerah yang mengalami kebocoran nuklir
  • Riwayat penyakit tiroid keluarga
  • Riwayat sindrom lain pada keluarga, seperti poliposis adenomatosa familial, sindrom Gardner, penyakit Cowden, dan sindrom Werner[5-7]

Pemeriksaan Fisik

Sebagian pasien yang didiagnosis dengan kanker tiroid memiliki massa pada tiroid pada saat pemeriksaan pertama kali. Pemeriksaan kepala dan leher yang terpenting adalah palpasi pada organ tiroid dan kelenjar getah bening sekitarnya.

Tanda yang menunjukkan risiko keganasan di antaranya limfadenopati serviks dan nodul yang teraba keras dan terfiksasi pada jaringan di sekitarnya. Biasanya, nodul tiroid ini tidak menyebabkan nyeri saat disentuh. Perlu diingat bahwa tidak semua nodul ganas pada pasien dapat terpalpasi.[5-7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding kanker tiroid dapat berupa nodul tiroid jinak dan limfoma tiroid primer.

Nodul Tiroid Jinak

Nodul tiroid jinak yang teraba keras dan terfiksasi dapat ditemukan pada penyakit tertentu, seperti nodul adenomatosa, tiroiditis Hashimoto, dan tiroiditis granulomatosa subakut. Nodul tiroid jinak dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan pemeriksaan penunjang biopsi.[10]

Toxic Nodular Goiter

Toxic nodular goiter merupakan pembesaran kelenjar tiroid disertai munculnya nodul yang diikuti dengan hipertiroid. Toxic nodular goiter dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih menunjukkan tanda hipertiroid, serta pemeriksaan penunjang biopsi.[11]

Limfoma Tiroid Primer

Limfoma tiroid primer menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan kemudian menyebar ke nodus limfe dan organ lainnya. Limfoma tiroid primer dapat dibedakan dari kanker tiroid berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukannya nodul yang disertai pembesaran kelenjar tiroid, serta pemeriksaan penunjang biopsi.[12]

Limfadenopati Servikal

Limfadenopati servikal merupakan pembesaran nodus limfe pada daerah leher akibat infeksi, penyakit autoimun, maupun keganasan yang menyebabkan adanya benjolan pada daerah leher. Limfadenopati servikal dapat dibedakan dari kanker tiroid dengan temuan pemeriksaan fisik berupa massa teraba lunak dan tidak terfiksasi, serta melalui pemeriksaan penunjang biopsi.[13]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang awal yang direkomendasikan adalah USG tiroid. Pemeriksaan biopsi digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis.

USG Tiroid

Pencitraan radiologi yang pertama perlu dilakukan dalam evaluasi nodul tiroid dengan kecurigaan keganasan adalah ultrasonografi (USG). USG dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran, batas, serta adanya kalsifikasi nodul tiroid.

Stratifikasi risiko berdasarkan USG tidak lagi digunakan dalam penentuan kebutuhan biopsi dengan fine needle aspiration. Biopsi disarankan dilakukan pada nodul tiroid dengan ukuran lebih dari 1 cm, atau kurang dari 1 cm bila disertai kecurigaan klinis tertentu, seperti riwayat paparan radiasi kepala dan leher, riwayat keluarga dengan kanker tiroid, maupun terabanya pembesaran nodus limfe servikal.

Pada gambaran pencitraan USG dengan risiko rendah, seperti nodul kistik atau spongiform maupun isoekoik tanpa halo, biopsi dapat dilakukan bila ukuran lebih dari 2 cm.[5-7]

Pencitraan Radiologi Lainnya

Staging dapat dilakukan dengan pencitraan radiologis Computed Tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Stadium kanker tiroid ditentukan berdasarkan panduan dari American Joint Committee on Cancer (AJCC) yang digunakan sejak tahun 2018. Stadium ini ditentukan berdasarkan jenis tumor dan klasifikasi tumor primer, keterlibatan kelenjar getah bening regional, dan metastasis kanker yang dapat dilihat pada Tabel 1-3.[1,5-7,14]

Tabel 1. Definisi Tumor Primer (T), Kelenjar Getah Bening Regional (N), dan Metastasis (M) pada Kanker Tiroid

T: Tumor Primer
TX: Tumor primer tidak dapat diperiksa
T0: Tidak ada bukti adanya tumor primer
T1: Dimensi terbesar tumor <2 cm dan terbatas pada tiroid
T1a: Dimensi terbesar tumor <1 cm dan terbatas pada tiroid T1b: Dimensi terbesar tumor >1 cm tetapi <2 cm dan terbatas pada tiroid
T2: Dimensi terbesar tumor >2 cm tetapi <4 cm dan terbatas pada tiroid
T3: Tumor >4 cm terbatas pada tiroid, atau adanya invasi ekstratiroid makroskopik terbatas pada m. infrahyoid
T3a: Tumor >4 cm terbatas pada tiroid T3b: Invasi ekstratiroid makroskopik terbatas pada m. infrahyoid (m. sternohyoid, m. sternotiroid, m. tirohyoid, m. omohyoid) yang berasal dari tumor ukuran apapun
T4: Invasi esktratiroid makroskopik melebihi m. infrahyoid
T4a: Invasi ekstratiroid makroskopik yang mencapai jaringan ikat subkutan, laring, trakea, esofagus, n. laringeal rekurens yang berasal dari tumor ukuran apapun T4b: Invasi ekstratiroid makroskopik yang mencapai fascia pravertebralis atau meliputi arteri karotis atau pembuluh darah mediastinum yang berasal dari tumor ukuran apapun
N: Kelenjar Getah Bening Regional
NX: Kelenjar getah bening regional tidak dapat diperiksa
N0: Tidak ada bukti adanya metastasis ke kelenjar getah bening lokal-regional
N0a: Satu atau lebih kelenjar getah bening yang terbukti jinak dengan pemeriksaan sitologi atau histologi N0b: Tidak ada bukti radiologis maupun klinis adanya metastasis ke kelenjar getah bening lokal-regional
N1: Metastasis ke kelenjar getah bening regional
N1a: Metastasis ke kelenjar getah bening level VI atau VII (pratrakealis, paratrakealis, atau pralaringealis/Delphian, atau mediastinum bagian atas), baik unilateral maupun bilateral N1b: Metastasis ke kelenjar getah bening leher lateral secara unilateral, bilateral, atau kontralateral (level I, II, III, IV, atau V) atau kelenjar getah bening retrofaringeal)
M: Metastasis
M0: Tidak ada metastasis jauh
M1: Ada metastasis jauh

Sumber: Tuttle, 2017.[14]

Tabel 2. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Folikuler Terdiferensiasi

Stadium T N M
Usia <55 tahun
I T berapapun N berapapun M0
II T berapapun N berapapun M1
Usia >55 tahun
I T1-T2 N0/NX M0
II T1-T2 N1 M0
T3a/T3b N berapapun M0
III T4a N berapapun M0
IVA T4b N berapapun M0
IVB T berapapun N berapapun M1

Sumber: Tuttle, 2017.[14]

Tabel 3. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Meduler

Stadium T N M
I T1 N0 M0
II T2-T3 N0 M0
III T1-T3 N1a M0
IVA T1-T3 N1b M0
T4a N berapapun M0
IVB T4b N berapapun M0
IVC T berapapun N berapapun M0

Sumber: Filetti, 2019.[1]

Tabel 4. Stadium Kanker Tiroid yang Berasal dari Sel Folikuler Anaplastik

Stadium T N M
IVA T1-T3a N0/NX M0
IVB T1-T3a N1 M0
T3b-T4 N berapapun M0
IVC T berapapun N berapapun M1
IVA T4b N berapapun M0
IVB T berapapun N berapapun M1

Sumber: Tuttle, 2017.[14]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang terpenting adalah pemeriksaan thyroid-stimulating hormone (TSH) serum. Pada kanker tiroid, kadar TSH serum umumnya normal atau meningkat. Namun, diagnosis kanker tiroid tidak dapat disingkirkan pada pasien dengan kadar TSH serum yang rendah.[5-7]

Biopsi

Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) merupakan pemeriksaan yang penting dalam menentukan risiko keganasan dan pilihan terapi. Setelah sampel diambil dengan prosedur FNAB, dilakukan pemeriksaan sitologi pada sampel. Pelaporan hasil sitologi pada nodul tiroid dilakukan berdasarkan panduan kategori Bethesda yang menjadi pertimbangan penatalaksanaan.

Terdapat 6 tingkatan kategori hasil sitologi berdasarkan panduan kategori Bethesda, yaitu:

  • Ganas
  • Curiga Ganas
  • Neoplasma folikuler atau curiga Neoplasma Folikuler
  • Atipia atau Lesi Folikuler tanpa signifikansi yang jelas
  • Jinak
  • Nondiagnostik atau sampel buruk[5-7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Filetti S, Durante C, Hartl D, et al. Thyroid cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up. Annals of Oncology. 2019 Dec 1;30(12):1856-83.
5. Lee K, Anastasopoulou C, Chandran C, et al. Thyroid Cancer. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459299/
6. Sharma PK. Thyroid Cancer: Practice Essentials, Overview, Clinical Presentation. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/851968-overview#a1
7. Massimino M, Evans DB, Podda M, Spinelli C, Collini P, Pizzi N, Bleyer A. Thyroid cancer in adolescents and young adults. Pediatric Blood & Cancer. 2018 Aug;65(8):e27025.
10. Zamora EA, Khare S, Cassaro S. Thyroid Nodule. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535422/
11. Orlander PR. Toxic Nodular Goiter: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/120497-overview
12. Kesireddy M, Lasrado S. Thyroid Lymphoma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544282/
13. Maini R, Nagalli S. Lymphadenopathy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558918/
14. Tuttle RM, Haugen B, Perrier N. The updated AJCC/TNM staging system for differentiated and anaplastic thyroid cancer: what changed and why. Thyroid. 2017;27(6):751-6.

Epidemiologi Kanker Tiroid
Penatalaksanaan Kanker Tiroid

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
    Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
  • Radiotiroablasi pada Kanker Tiroid Berdiferensiasi
    Radiotiroablasi pada Kanker Tiroid Berdiferensiasi
  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
  • Pilihan Terapi Definitif untuk Nodul Tiroid Otonom
    Pilihan Terapi Definitif untuk Nodul Tiroid Otonom

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Miranti Dwi Hartanti
Dibalas 14 Februari 2020, 21:31
Apakah seorang wanita usia 29 tahun yang akan melaksanakan operasi tiroidektomi dapat memiliki kesempatan untuk hamil lagi?
Oleh: dr.Miranti Dwi Hartanti
2 Balasan
Alo dok.Seorang wanita, 29 tahun, post op isthmolobektomi datang dengan hasil PA : Papillary Adenocarcinoma Thyroid. Pasien direncanakan akan melaksanakan op...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.