Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kolangiokarsinoma general_alomedika 2021-03-30T11:05:28+07:00 2021-03-30T11:05:28+07:00
Kolangiokarsinoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kolangiokarsinoma

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Kolangiokarsinoma merupakan keganasan yang berasal dari epitel bilier. Penyakit ini merupakan keganasan traktus bilier tersering dan keganasan hepatik primer kedua yang tersering dan paling agresif di Asia. Dalam beberapa dekade terakhir, insidensi kolangiokarsinoma di Eropa dan Amerika Utara meningkat secara signifikan.[1-3]

Kolangiokarsinoma dibedakan berdasarkan lokasi invasinya menjadi intrahepatik (perifer) dan ekstrahepatik.[3,4] Penyebab terjadinya kolangiokarsinoma masih belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan inflamasi bilier kronis yang menyebabkan produksi sitokin dan reactive oxygen species (ROS), misalnya pada kolesistitis kronis.[4]

shutterstock_1701336862-min

Manifestasi klinis dari kolangiokarsinoma seringkali tidak spesifik, sehingga dalam penegakan diagnosis memerlukan kombinasi berbagai modalitas. Pada kolangiokarsinoma intrahepatik, diagnosis biasanya ditemukan secara insidental dikarenakan gejala baru akan muncul pada stadium lanjut. Pada kolangiokarsinona ekstrahepatik, gejala biasanya diawali dengan ikterus tanpa disertai nyeri dan kolangitis akut. Selain itu, pasien juga biasanya menunjukkan gejala sistemik seperti anoreksia, penurunan berat badan dan kelelahan.[2]

Penegakan diagnosis kolangiokarsinoma masih menjadi tantangan berkaitan dengan lokasi anatomis dan karakter klinis yang cenderung lebih tenang. [5] Pemeriksaan fungsi hepar dan penanda tumor dapat dilakukan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pencitraan awal berupa ultrasonografi. Pemeriksaan lain seperti CT Scan dan Magnetic Resonance Cholangiographic Sequences (MRCP) juga berperan dalam mengetahui kondisi tumor dan penyebarannya. Metode pemeriksaan invasif seperti Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC), Endoscopic Ultrasound, dan pemeriksaan sitologis juga bermanfaat dalam diagnosis.[3,4]

Pilihan tata laksana kolangiokarsinoma adalah farmakoterapi dan pembedahan, namun pembedahan umumnya lebih diutamakan. Efikasi bedah kuratif akan bergantung pada lokasi tumor, seberapa jauh keterlibatan saluran empedu, keterlibatan nodus limfa, ada-tidaknya metastasis, dan bagaimana hubungan tumor dengan pembuluh darah sekitarnya. Umumnya kolangiokarsinoma ekstrahepatik memiliki luaran lebih baik. Namun, risiko rekurensi tetap tinggi bahkan jika telah dilakukan reseksi komplit.[4]

 

Referensi

1. Pramono LA, Kurniawan J, Lesmana RA, dkk. Kolangiokarsinoma dan Infeksi Virus Hepatitis. Indonesian Journal of Cancer. 2015:9(1):37-43.
2. Blechacz B. Cholangiocarcinoma: Current Knowledge and New Developments. Gut and Liver. 2017:11(1):13-26.
3. Dondossola D, Ghidini M, Grossi F, et al. Practical review for diagnosis and clinical management of perihilar cholangiocarcinoma. World Journal of Gastroenterology. 2020:26(25):3542-61
4. Obiekwe SR, Roca NSDL, Saric J. Cholangiocarcinoma. IntechOpen, 2018. DOI: 10.5772/intechopen.81326. https://www.intechopen.com/books/surgical-challenges-in-the-management-of-liver-disease/cholangiocarcinoma

Patofisiologi Kolangiokarsinoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Acyclovir salap apakah masih efektif utk kasus varisela dan herpes zooster?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, apakah dokter2 sekalian masih meresepkannya acyclovir salap pada kasus varisela dan Herpes zooster? Karena sy pernah dengar ada sejawat yg...
Anonymous
Dibalas 20 jam yang lalu
Luka Tidak Sembuh 3 Bulan
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin diskusi dok saya bertemu pasien dengan kondisi luka tidak sembuh selama 2-3 bulan riwayat pasien selama 3 bulan ini hanya terapi sendiri tanpa ke...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 21:57
Perawatan Luka KLL yang telah diberi betadine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter Izin konsul dok, ada pasien kll dengan luka pada dengkul seperti ini, luka sudah diberi betadin cina. Untuk selanjutnya hanya di debri aja atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.