Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Askariasis general_alomedika 2024-01-24T09:17:22+07:00 2024-01-24T09:17:22+07:00
Askariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Epidemiologi Askariasis

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta orang di dunia terinfeksi askariasis, dan mayoritas berada di Asia, yaitu sebanyak 73%. Prevalensi ditemukan paling tinggi pada negara tropis, di mana udara yang hangat dan lembap mendukung proses transmisi.

Epidemiologi askariasis juga sangat dipengaruhi oleh proporsi populasi di suatu daerah, status sanitasi, level edukasi, penggunaan feses manusia sebagai pupuk, jenis diet yang dikonsumsi, dan higienitas personal.[17,18]

Global

Menurut World Health Organization (WHO), infeksi soil-transmitted helminth (STH) terjadi pada 1,5 juta orang secara global, atau 24% penduduk dunia. Infeksi terutama terjadi pada daerah tropis dan subtropis, dengan prevalensi terbesar ditemukan di Afrika daerah sub-Saharan, Amerika, Cina, dan Asia Timur.[9]

Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1 juta kasus askariasis di dunia. Prevalensi askariasis paling tinggi pada kelompok usia 2–10 tahun. Sedangkan pada anak usia 5–15 tahun, sering terjadi koinfeksi dengan STH lain, misalnya Trichuris trichiura and cacing tambang.[2,5]

Indonesia

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 menyatakan prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 62%. Menurut kriteria dari World Health Organization (WHO), prevalensi di atas 50% termasuk prevalensi tinggi. Infeksi cacing terutama ditemukan pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk. Infeksi cacing dapat mengakibatkan anemia, menurunnya status gizi, dan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak.[10]

Mortalitas

Infeksi Ascaris lumbricoides biasanya bersifat asimtomatik, terutama pada orang dewasa. Namun, komplikasi askariasis, misalnya obstruksi intestinal, dapat berakibat fatal. Obstruksi intestinal dapat terjadi karena terlalu banyak cacing dalam saluran pencernaan, biasanya berjumlah lebih banyak dari 60 cacing.[5,6]

Obstruksi intestinal biasa ditemukan pada anak-anak. Di India, angka kejadian obstruksi intestinal adalah sebesar 2 per 1000 anak. Hal serupa juga terjadi di Afrika, yaitu 68% anak yang terkena askariasis mengalami obstruksi intestinal. Askariasis kronis pada anak-anak juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat gangguan penyerapan makanan.[5,11]

Pada orang dewasa, askariasis juga dapat menyebabkan kematian atau sakit yang lebih berat apabila cacing bermigrasi ke saluran empedu atau ke paru-paru. Jika cacing menginfeksi paru-paru, dapat terjadi Loeffler Syndrome, meskipun sindrom ini jarang ditemukan pada daerah endemis.[5,6]

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Centers of Disease Control and Prevention. Ascariasis. U.S. Department of Health & Human Services. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html
5. Bokhari AM. Ascariasis. Medscape 2021 https://emedicine.medscape.com/article/212510-overview#a4
6. de Lima Corvino DF, Horrall S. Ascariasis. StatPearls. 2021 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430796/
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
11. Dora-Laskey A. Ascaris Lumbricoides Differential Diagnoses. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/788398-differential
17. Leder K. Weller PF. Reddy N. Ascariasis. Uptodate. 2022.
18. Smith JL, Jasrasaria R, Brooker SJ Global numbers of infection and disease burden of soil transmitted helminth infections in 2010. Parasit Vectors. 2014;7:37. Epub 2014 Jan 21.

Etiologi Askariasis
Diagnosis Askariasis

Artikel Terkait

  • Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
    Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.