Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Leismaniasis general_alomedika 2023-02-01T09:36:15+07:00 2023-02-01T09:36:15+07:00
Leismaniasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Leismaniasis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Etiologi leismaniasis adalah protozoa intraseluler obligat, famili Trypanosomatidae, orda Kinetoplastida, genus Leishmania.

Etiologi

Jumlah spesies yang bertanggung jawab terhadap kasus leismaniasis kurang lebih ada 20 spesies, antara lain L. donovani, L. mexicana, L. tropicana, L. major, dan L. aethiopica.

Leishmania memiliki dua bentuk perkembangan, yaitu promastigot dan amastigot. Promastigot memiliki flagel, berada di ekstraseluler, panjangnya 10–20 ìm, dan tetap tinggal dalam tubuh vektor kurang lebih selama 4–25 hari. Sedangkan amastigot merupakan bentuk tanpa flagel dengan ukuran panjang 2–4 ìm dan berada di intraseluler.[3,6]

Parasit ditransmisikan oleh vektor sandfly (agas) dari genus Phlebotomus pada “Old World” (Asia, Afrika, dan Eropa) dan genus Lutzomyia pada “New World” (Amerika). Ukuran vektor sandfly sangat kecil, yaitu panjangnya <3,5 mm atau sekitar sepertiga ukuran nyamuk. Vektor ini bersifat nokturnal dan hanya sandfly betina yang menghisap darah sebagai makanannya.[3,6]

Transmisi dapat bersifat antroponotik (vektor mentransmisikan infeksi dari manusia yang terinfeksi ke manusia yang sehat) atau bersifat zoonotik (vektor mentransmisikan infeksi dari reservoir hewan ke manusia). Transmisi antarmanusia dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik pada pengguna obat terlarang, sedangkan transmisi in utero jarang terjadi.[1,3,6]

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko leismaniasis.

Kondisi Sosioekonomi

Kemiskinan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian leismaniasis. Kondisi kebersihan yang buruk, seperti pengelolaan limbah yang buruk, dapat meningkatkan perkembangbiakan vektor  dan juga mempermudah akses vektor menuju manusia. Faktor lain yang meningkatkan risiko infeksi adalah lingkungan rumah yang padat, lembap, atau kebiasaan tidur di luar rumah.[1,7]

Perubahan Lingkungan dan Iklim

Perubahan iklim, suhu, hujan, dan kelembapan memiliki efek yang kuat terhadap vektor dan reservoir dengan meningkatkan daya kemampuan hidup, reproduksi, dan proliferasi parasit.

Fluktuasi ringan pada suhu dapat memberikan efek pada siklus perkembangan Leshmania dalam vektor, yang memungkinkan transmisi parasit pada area yang sebelumnya tidak endemis. Insidensi leismaniasis dapat dipengaruhi oleh perubahan urbanisasi. Kekeringan, kelaparan dan banjir dapat menimbulkan migrasi penduduk ke area transmisi Leishmania.[1,7]

Malnutrisi

Kerentanan dan tingkat keparahan seseorang untuk terkena penyakit tergantung pada keadaan nutrisi seseorang, seperti berat badan dan kadar mikronutrien dalam tubuh.

Kondisi malnutrisi (kekurangan protein, zat besi, vitamin A, dan zinc) dapat menyebabkan seseorang rentan terkena penyakit karena sistem imun yang lemah. Pada kondisi ini, infeksi leismaniasis dapat bersifat simtomatik. Studi menunjukan bahwa individu yang malnutrisi memiliki risiko 3–5 kali lebih besar untuk mengalami leismaniasis viseral.[1,8]

Transplantasi Organ

Selain ditransmisikan melalui transfusi darah dan penggunaan jarum suntik bersama, leismaniasis juga ditransmisikan pada pasien yang menjalani tranplantasi organ. Meskipun jarang, kasus leismaniasis dapat terjadi pada transplantasi ginjal (77%), hepar, jantung, paru, pankreas, dan sumsum tulang.

Jenis leismaniasis tersering pada pasien dengan transplantasi organ adalah leismaniasis viseralis, diikuti dengan leismaniasis mukosa dan kutaneus. Pemberian obat imunosupresif pada populasi ini dapat mencegah aktivasi sel T dan menekan mekanisme defensif untuk melawan parasit.[7,9]

Riwayat Berpergian ke Daerah Endemis

Turis yang bepergian ke daerah endemis leismaniasis memiliki risiko untuk terkena penyakit ini. Selain itu, impor anjing yang telah terinfeksi Leishmania (canine leismaniasis) ke daerah nonendemis turut berkontribusi terhadap perluasan penyebaran penyakit.[1,5,7]

Penderita HIV

Insidensi leismaniasis viseralis pada pasien dengan imunokompromais, seperti HIV dilaporkan cukup tinggi. Kasus koinfeksi HIV cukup tinggi di negara Eropa dengan insidensi kurang lebih 85%. Transmisi terutama terjadi melalui penggunaan jarum suntik.

Koinfeksi pada umumnya cukup fatal dan keterlambatan diagnosis sering kali terjadi. HIV-AIDS dapat meningkatkan risiko leishmaniasis viseralis 100–1.000 kali lebih besar. Pada pasien dengan imunokompromais, bepergian ke daerah endemis leismaniasis dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Oleh karena itu, pasien tersebut perlu diedukasi untuk menggunakan repellent, pakaian tertutup, dan kelambu.[5,7]

Referensi

1. World Health Organization. Leishmaniasis. 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/leishmaniasis
3. Maxfield L, Crane JS. Leishmaniasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531456/
5. Medscape. Leishmaniasis. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/220298-treatment#d14
6. Kasper, Fauci, Haser, Longo, Jameson, Loscalzo. Leishmaniasis. In: Harrison’s Principles of Internal Medicine,19th ed. McGraw Hill. 2015.
7. Oryan A, Akbari M. Worldwide risk factors in leishmaniasis. Asian Pac J Trop Med. 2016 Oct;9(10):925-932.
8. Nweze JA, Nweze EI, Onoja US. Nutrition, malnutrition, and leishmaniasis. Nutrition. 2020 May;73:110712.
9. Antinori S, Cascio A, Parravicini C, Bianchi R, Corbellino M. Leishmaniasis among organ transplant recipients. Lancet Infect Dis. 2008 Mar;8(3):191-9.

Patofisiologi Leismaniasis
Epidemiologi Leismaniasis
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.