Diagnosis Mononukleosis EBV
Diagnosis mononukleosis virus Epstein-Barr (EBV) dapat dicurigai berdasarkan adanya gejala klasik, yaitu demam, faringitis, dan limfadenopati. Namun, gejala ini tidak selalu tampak jelas, sehingga pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan. Pemeriksaan pilihan untuk diagnosis mononukleosis EBV adalah tes antibodi heterofil.[7]
Anamnesis
Gejala klasik dari mononukleosis adalah demam, faringitis, dan limfadenopati. Keluhan umumnya timbul perlahan dalam waktu 1–2 minggu, di mana pasien bisa mengeluhkan gejala lain, seperti nyeri tenggorokan, lemas, nyeri kelenjar getah bening, sakit kepala, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Sering kali, pasien mengira gejala yang dialami adalah influenza.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)