Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Flu Babi general_alomedika 2022-10-07T14:58:20+07:00 2022-10-07T14:58:20+07:00
Flu Babi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Flu Babi

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Patofisiologi swine flu atau yang dikenal dengan flu babi dimulai dari infeksi virus H1N1 kedalam sel epithelial pernafasan babi dan manusia. Invasi virus kedalam manusia dan babi bergantung pada 2 antigen utama, yaitu hemaglutinin tipe 1 (H1) dan neuraminidase tipe 1 (N1). Transmisi virus ini berasal dari droplet dan kontaminasi dari benda dan lingkungan sekitar. Masa infeksi sampai timbulnya gejala membutuhkan waktu 2 – 7 hari.

Molekul Virus pada Patogenesis Flu Babi

Virus H1N1 memiliki 2 antigen utama yang terletak di permukaan virus, yaitu hemaglutinin tipe 1 (H1) dan neuraminidase tipe 1 (N1). Perbedaan yang dimiliki virus H1N1 dibanding virus influenza lainnya adalah protein yang dimiliki dan berperan langsung terhadap patogenisitas dari virus, yaitu protein 7 PBIF2. [1]

Antigen hemaglutinin yang dimiliki juga menjadi marker yang berperan dalam patogenisitas virus H1N1. Enzim protease juga didapati pada virus H1N1 yang berperan dalam fusi antar sel virus dengan sel host dan mengaktivasi molekul hemaglutinin pada virus untuk menyebabkan terjadinya infeksi pada sel host. [1]

Periode Inkubasi dan Infeksi

Masa inkubasi flu babi terjadi selama 2-7 hari. Spektrum klinis pada flu babi juga berkisar dari derajat ringan hingga derajat berat yang mengancam nyawa, seperti gagal napas hingga kematian. Pemeriksaan virus sudah dapat memberikan hasil positif sejak 1 hari sebelum gejala muncul hingga 5-7 hari setelah timbul gejala, atau hingga gejala membaik. Pada pasien anak dan pasien dengan status imunodefisiensi, gejala yang ditimbulkan dapat terjadi lebih lama. Sama seperti flu lainnya, flu babi juga bersifat self limiting disease. [1,2]

Transmisi pada Manusia

Virus flu babi ditularkan antar manusia melalui udara maupun kontaminasi dari benda dan lingkungan sekitar seperti halnya flu burung. Transmisi utama melalui udara, yaitu akibat percikan droplet pernapasan antar manusia. Selain itu, penularan melalui sentuhan terhadap benda yang terkontaminasi virus juga dapat terjadi. Contohnya adalah tangan yang terkontaminasi virus H1N1 setelah berkontak dengan benda ataupun hewan babi digunakan untuk menyentuh mulut atau hidung sebagai saluran pernafasan. Virus Influenza A H1N1 ditemukan dapat bertahan pada permukaan keras seperti metal selama 24-48 jam, sedangkan pada permukaan berpori dapat bertahan selama 8-12 jam. Virus dapat bertahan lama hingga 72 jam pada permukaan basah/lembab. [1]

Rantai penularan virus H1N1 ini sangat cepat terjadi antar manusia, didapat apabila seseorang sudah terinfeksi virus H1N1, maka 8%-19% orang disekitarnya juga dapat tertular. Penularan antar manusia umumnya terjadi dalam jarak dekat. [1] Penularan virus melalui makanan atau minuman yang mengandung produk hewan babi tidak terbukti. [1-3]

Transmisi pada Populasi Babi

Pada hewan babi, virus dapat ditularkan antar babi dengan cara penularan yang sama dengan antar manusia. Penularan dari babi ke manusia didapatkan melalui percikan dahak atau droplet dari saluran pernapasan babi yang terinfeksi. Maka dari itu, hal ini tentunya membahayakan para peternak babi maupun pekerja yang kontak langsung dengan babi. [1]

Referensi

1. Mukherjee S, Sen S, Nakate P, Moitra S. Management of swine flu (H1N1 flu) outbreak and its treatment guidelines. Community Acquired Infection.2015;2(3):71-79.
2. Dandagi G, Byahatti S. An insight into the swine-influenza A (H1N1) virus infection in humans. Lung India. 2011; 28(1):1-6.
3. Dotis J, Roilides E. H1N1 Influenza A infection. Hippokratia.2009;13(3) :135-138.

Pendahuluan Flu Babi
Etiologi Flu Babi

Artikel Terkait

  • Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
    Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
  • Pengaruh Musim pada COVID-19
    Pengaruh Musim pada COVID-19
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
  • Oseltamivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Influenza - Artikel Terkini!
    Oseltamivir Tidak Bermanfaat untuk Pasien Influenza - Artikel Terkini!
  • Vaksin Influenza: Siapakah yang Memerlukan
    Vaksin Influenza: Siapakah yang Memerlukan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
Dibalas 13 Februari 2023, 10:35
Live Webinar Alomedika - Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan Akurat.Sabtu, 11 Februari 2023.
Oleh: dr. Intan Fajriani
7 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Penentuan Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan...
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2023, 06:46
Terapi inhalan untuk pasien anak dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin bertanya, saya sering menemukan psien anak dengan bapil, ortu selalu meminta anak untuk d nebu untuk meengeluarkan dahak, karna mnurut ibu,...
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2022, 10:59
Terapi alternatif untuk gol. pseudoephedrine dalam telemedisin
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Untuk pasien dengan keluhan flu dan juga hidung tersumbat apakah boleh diberikan nasal spray double yang satu berisi Nacl yang satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.