Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Binge Eating Disorder monika-natalia 2023-03-30T13:37:34+07:00 2023-03-30T13:37:34+07:00
Binge Eating Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Binge Eating Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Diagnosis binge eating disorder ditegakkan bila ada konsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang dikonsumsi orang lain dalam situasi dan rentang waktu yang sama. Episode ini terjadi minimal 1 kali setiap minggu selama 3 bulan.[1,8]

Anamnesis

Pada anamnesis, dokter perlu menggali usia saat onset, frekuensi, durasi tiap episode, jumlah makanan yang dikonsumsi, perasaan yang timbul atau berhubungan dengan perilaku binge, dan ada tidaknya perilaku kompensatorik seperti muntah dan konsumsi obat laksatif.[1,8]

Hal lain yang perlu digali adalah komorbiditas (misalnya masalah psikologis, obesitas, dan diabetes), pemicu emosional, dan ada tidaknya pengaruh dari media bahwa binge adalah mekanisme coping yang bisa diterima.[1]

Selain itu, Dokter perlu menggali riwayat abuse emosional di masa kanak-kanak, gangguan intake makanan di masa kanak-kanak, ide bunuh diri, penyalahgunaan zat, riwayat kekerasan fisik dan seksual, gangguan body image, dan riwayat gangguan makan di keluarga.[1,6]

Status nutrisi juga perlu digali dengan menanyakan riwayat diet dan perubahan berat badan, aktivitas fisik, pola makan dan pilihan makanan saat ini, intensitas dan frekuensi binge, dan tipe perilaku makan berlebihan (misalnya makan berlebihan di jam makan, makan di malam hari, dan makan snack berlebihan).[1,8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) untuk menentukan apakah pasien mengalami obesitas. Selain itu, pasien dengan binge eating disorder perlu mendapatkan pemeriksaan berkala untuk tekanan darah dan kadar glukosa darah. Pasien mungkin mengalami hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, refluks gastroesofageal, dan obstructive sleep apnea.[1,2]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaaan penunjang bisa dilakukan dengan menggunakan instrumen seperti binge eating scale, three factor eating questionnaire, body shape questionnaire, ataupun kuesioner untuk pola makan dan berat badan.[1]

Kriteria Diagnosis DSM-5

Kriteria diagnosis binge eating disorder berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5) adalah:

  1. Adanya konsumsi makanan dalam jumlah lebih besar dari yang bisa dikonsumsi orang lain dalam situasi dan rentang waktu yang sama (biasanya dalam 2 jam)
  2. Kurangnya pengendalian makan dan adanya rasa bersalah setelah makan
  3. Episode berlangsung setidaknya 1 kali setiap minggu selama 3 bulan
  4. Episode tidak berhubungan dengan perilaku kompensatorik[8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding binge eating disorder adalah bulimia nervosa, gangguan cemas, dan sindrom Kleine-Levin.[1,8]

Bulimia Nervosa

Berbeda dengan pasien binge eating disorder, pasien bulimia nervosa memiliki perilaku kompensatorik seperti muntah dan menggunakan laksatif setelah episode makan yang banyak.[1,8]

Gangguan Cemas

Makan bisa merupakan salah satu coping pada gangguan cemas. Binge eating disorder akan ditegakkan bila coping ini terjadi setiap minggu selama 3 bulan.[1,8]

Sindrom Kleine-Levin

Pada gangguan ini, episode makan banyak berhubungan dengan tidur berlebihan.[1,8]

Gangguan Mood

Episode makan banyak bisa merupakan salah satu profil psikologis pada pasien yang mengalami gangguan mood.[1,8]

Referensi

1. Iqbal A, Rehman A. Binge Eating Disorder. StatPearls Publishing. 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551700/
2. Abdulla ZARA, Almahmood HO, Alghasra RR, et al. Prevalence and associated factors of binge eating disorder among Bahraini youth and young adults: a cross-sectional study in a self-selected convenience sample. Journal of Eating Disorders. 2023;11:5. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36627719/
8. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.) TR (Text revision). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2022.

Epidemiologi Binge Eating Disorder
Penatalaksanaan Binge Eating Dis...

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr.Marvin Marino
Dibalas 10 Maret 2021, 16:25
Gizi pada pasien xerostomia - Gizi Klinik Ask The Expert
Oleh: dr.Marvin Marino
5 Balasan
Selamat sore dr Lily, mohon bertanya dok saya ada pasien dengan xerostomia. Bagaimana dok sebaiknya saya menyarankan makan pada pasien ini dok? Terima kasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.