Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Bronkitis Akut annisa-meidina 2024-02-29T09:45:11+07:00 2024-02-29T09:45:11+07:00
Bronkitis Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Bronkitis Akut

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Panduan e-Prescription bronkitis akut ini dapat digunakan oleh Dokter saat hendak memberikan terapi bronkitis akut secara online.

Tanda dan Gejala

Gejala bronkitis akut yang dapat muncul antara lain batuk persisten awitan akut (10-20 hari) dengan atau tanpa produksi sputum, rinorea, nyeri tenggorokan, suara serak, dispnea, wheezing, batuk malam hari, demam ringan, kelelahan, nyeri kepala, dan mialgia. Sputum pada bronkitis akut bisa berwarna jernih, putih, kuning, hijau, atau terdapat sedikit darah.

Pada pemeriksaan dapat ditemukan demam, takikardia, eritema faring, limfadenopati terlokalisir, rinorea, ronki kasar di kedua lapang paru, wheezing, pemanjangan fase ekspirasi atau tanda obstruktif lain.[1-3]

Peringatan

Hentikan terapi guaifenesin jika batuk menetap >7 hari disertai demam, ruam, atau nyeri kepala menetap. Guaifenesin dikontraindikasikan pada anak usia <6 tahun.[2,11]

Erdosteine dikontraindikasikan pada pasien dengan sirosis hepatik, gangguan hati, dan defisiensi enzim cystathionine-synthetase. Cotrimoxazole tidak diberikan pada pasien dengan kelainan hematologi anemia megaloblastik. Penggunaan cotrimoxazole perlu diperhatikan pada pasien dengan defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase, dan pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat.[2]

Rujukan/konsultasi lebih lanjut ke spesialis paru/penyakit infeksi diperlukan jika terjadi komplikasi serius, terdapat penyakit paru yang mendasari, atau kondisi imunodefisiensi.[3,10]

Medikamentosa

Bronkitis akut biasanya bersifat swasirna dan bisa sembuh sendiri tanpa intervensi farmakologi. Oleh sebab itu, terapi berikut hanya diberikan jika perlu saja, sesuai dengan indikasi klinis masing-masing pasien.[1-3]

Terapi Simtomatik

Pemberian madu 5-10 ml telah dilaporkan bermanfaat meredakan gejala batuk dan lebih efektif dibandingkan obat batuk, terutama pada pasien anak.

Pilihan mukolitik bagi pasien dewasa dengan batuk produktif adalah:

  • N-acetylcysteine 200 mg/12 jam per oral atau 600 mg/24 jam per oral

  • Bromhexine 8 mg/8 jam per oral

  • Ambroxol 60 mg per oral dalam 2-3 dosis terbagi atau 30 mg/8 jam per oral

  • Carbocisteine 500 mg/8 jam per oral atau 750 mg/8-12 jam per oral
  • Erdosteine 300 mg/8 jam per oral[1-3]

Pilihan ekspektoran adalah:

  • Guaifenesin 100 mg/12 jam per oral atau 200 mg/4 jam per oral.
  • Dosis anak usia 6-12 tahun: 100 mg 4 kali sehari selama maksimal 5 hari[1,2]

Dapat diberikan analgesik dan antipiretik pada pasien dengan keluhan nyeri atau demam:

  • Paracetamol 1000 mg/6 jam, dosis maksimal 4 gram dalam 24 jam.

  • Ibuprofen 400 mg/8

Dosis anak paracetamol 15 mg/kg dapat diberikan setiap 6 jam per oral.

Dosis ibuprofen anak adalah 10 mg/kg dapat diberikan setiap 8 jam per oral.[3,10]

Antivirus

Antivirus jarang diperlukan. Apabila antivirus harus diberikan, biasanya berarti pasien memiliki gejala yang lebih berat atau komorbiditas yang berpotensi menyebabkan pasien mengalami gejala berat. Oleh karena itu, pasien dengan klinis seperti itu lebih baik dirujuk untuk pemeriksaan langsung.[1,3,10]

Antibiotik

Antibiotik jarang diperlukan. Antibiotik hanya digunakan jika ada bukti atau kecurigaan infeksi bakteri.

Pada kasus di mana infeksi Bordetella pertussis dicurigai, pilihan terapi adalah:

  • Azithromycin 500 mg di hari pertama dilanjutkan 250 mg di hari kedua hingga kelima, atau

  • Cotrimoxazole 800 mg 2 kali sehari selama 14 hari

Dosis azithromycin untuk anak adalah 10 mg/kg/24 jam per oral selama 3 hari atau 10 mg/kg/24 jam per oral pada hari pertama diikuti 5 mg/kg per oral pada 4 hari berikutnya.[1,10]

Pada kasus di mana infeksi M. pneumoniae dicurigai, pilihan terapi adalah:

  • Azithromycin 500 mg di hari pertama dilanjutkan 250 mg di hari kedua hingga kelima, atau
  • Doxycycline 100 mg 2 kali sehari selama 5 hari[1,10]

Pemberian pada Ibu Hamil

Bromhexine termasuk kategori A berdasarkan TGA. N-acetylcysteine termasuk kategori B2 berdasarkan TGA. Sementara itu, paracetamol oral dan azithromycin termasuk kategori B berdasarkan FDA. Obat-obat tersebut dapat menjadi pilihan terapi untuk ibu hamil.[12-14]

Codeine, dextromethorphan, dan guaifenesin termasuk kategori C berdasarkan FDA. Ibuprofen termasuk kategori C berdasarkan TGA. Obat-obat tersebut hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[12,15-19]

Cotrimoxazole dikontraindikasikan untuk ibu hamil dan menyusui. Ambroxol, erdosteine, dan carbocisteine belum masuk kategori FDA maupun TGA (kategori N), sehingga penggunaannya tidak dianjurkan untuk ibu hamil.[12,20]

Referensi

1. Singh A, Avula A, Zahn E. Acute Bronchitis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2023, PMID: 28846312.
2. MIMS. Bronchitis-Uncomplicated Acute. 2023. https://www.mims.com/singapore/treatmentguideline/attachment/32_Bronchitis-Uncomplicated_MRG_MIDG_MFM_MIMG_20230831_1.pdf
3. Fayyaz J. Bronchitis. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/297108-overview
10. Carolan PL. Pediatric Bronchitis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1001332-overview.
11. MIMS. Guaifenesin. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/guaifenesin?mtype=generic
12. Therapeutic Goods Administration. Prescribing Medicines in Pregnancy Database. 2024. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchnme
13. MIMS. Paracetamol. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
14. MIMS. Azithromycin 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/azithromycin?mtype=generic
15. MIMS, Codein. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codeine?mtype=generic
16. MIMS. Dextromethorphan. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dextromethorphan?mtype=generic
17. MIMS, Salbutamol. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol?mtype=generic
18. MIMS. Oseltamivir. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oseltamivir?mtype=generic
19. Medscape. guaifenesin (OTC). 2024. https://reference.medscape.com/drug/mucinex-organidin-nr-guaifenesin-343403#6
20. MIMS, Sulfamethoxazole + Trimethoprim. 2024. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulfamethoxazole%20+%20trimethoprim?mtype=generic

Edukasi dan Promosi Kesehatan Br...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 September 2023, 09:15
Sampai usia berapa bulan bayi bisa diberikan CPAP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Assalamualaikum dok, Mau nanya ttg penggunaan CPAP. Sampai usia berapa bulan bayi ya bisa diberikan cpap? Terkadang di pkm datang bayi usia >28 hari dengan...
Anonymous
Dibalas 10 April 2023, 08:56
Apakah bronkhitis dan asma memiliki suara wheezing yang berbeda?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Ijin berdiskusi....Apakah ada perbedaan wheezing pd bronkhitis dan asma? Membedakannya bgmn ya, Dok?Dan kapan kita mengatakan bhwa anak ini asma...
dr.Liberty Yuliana Mandaha
Dibalas 01 Agustus 2022, 19:05
Dyspneu pada ibu post Partum 1 bulan
Oleh: dr.Liberty Yuliana Mandaha
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien di PKM saya dengan SOAP seperti ini.S. Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak jam 8 pagi disertai lemas (+). Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.