Diagnosis Pleuritis
Prinsip penegakan diagnosis pleuritis didasarkan pada penapisan diagnosis atau diagnosis eksklusi. Pleuritis boleh ditetapkan hanya bila kondisi lain yang dapat menimbulkan nyeri dada sudah dieksklusi. Di Indonesia, di mana tuberkulosis masih menjadi penyakit yang endemis, diagnosis pleuritis tuberkulosis harus dicurigai pada semua pasien yang memiliki efusi pleura.
Anamnesis
Keluhan utama pasien dengan pleuritis adalah nyeri dada yang bersifat tajam, terlokalisir, berbatas tegas, dan konsisten. Nyeri sering dipicu oleh gerakan yang melibatkan otot interkostalis, seperti batuk, bersin, bicara, atau bernapas. Pada nyeri pleuritik yang berat, pasien dapat melaporkan sesak napas dan nyeri saat bernapas. Pasien dengan efusi pleura tuberkulosis biasanya mengalami demam akut, di samping nyeri dada pleuritik.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)