Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kolesteatoma general_alomedika 2022-10-17T16:20:08+07:00 2022-10-17T16:20:08+07:00
Kolesteatoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kolesteatoma

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kolesteatoma adalah eradikasi kolesteatoma dengan tindakan operasi. Pemilihan jenis tindakan operatif didasarkan pada penyebaran kolesteatoma dan kondisi membran timpani dan tulang pendengaran.[5]

Mastoidektomi

Tindakan operasi pada kolesteatoma bertujuan untuk eradikasi dan mencegah rekurensi. Secara umum, tindakan operasi dapat dibagi menjadi 2 teknik, antara lain canal-wall-up (CWU) dan canal-wall-down (CWD).

Prinsip prosedur CWU adalah mengeliminasi semua sel mastoid dan tetap mempertahankan dinding kanal auditori posterior. CWU memiliki tingkat penyembuhan yang lebih cepat dan tidak memerlukan pembersihan rutin di kanal telinga luar. Insidensi penderita yang mengalami kolesteatoma residual lebih sering ditemukan pada CWU karena keterbatasan akses operasi untuk menilai celah telinga tengah.

Pada prosedur CWD, dinding posterior kanal auditori diangkat sebagian, sehingga liang telinga dan mastoid menjadi satu kesatuan. Teknik ini menyebabkan visualisasi telinga tengah menjadi lebih baik. Visualisasi yang lebih baik akan mempermudah mendeteksi rekurensi, mengurangi kotoran telinga, dan risiko infeksi rekuren yang disertai dengan otorrhea. Kekurangan dari prosedur ini adalah pasien akan membutuhkan aural toilet seumur hidup, dapat timbul vertigo ketika distimulasi oleh air di liang telinga, proses penyembuhan yang lebih lama, tampilan kosmetik yang kurang baik, serta kesulitan untuk menggunakan alat bantu dengar.[3,25]

Tindakan mastoidektomi dapat dilakukan melalui pendekatan secara mikroskopis dan endoskopi. Pendekatan mikroskopis dilakukan melalui endaural atau post aurikula. Penggunaan endoskopi saat ini memiliki lebih banyak keuntungan karena memberikan visualisasi lebih baik dan meminimalkan insisi intraoperatif.[26]

Obliterasi Mastoid

Obliterasi mastoid dilakukan bersama dengan teknik CWD yang bertujuan untuk mengurangi otorrhea, rekurensi, dan infeksi terkait dengan besarnya celah di mastoid. Penutupan kavitas mastoid dapat dilakukan dengan menggunakan bahan berupa graft biologis, seperti tulang, fascia, dan kartilago, maupun graft non biologis, seperti kalsium fosfat dan hidroksi apatit.[27]

Operasi Restorasi Pendengaran

Tujuan sekunder dari operasi pada penderita kolesteatoma adalah menciptakan situasi telinga yang kering dan mengembalikan mekanisme transfer suara yang memperbaiki pendengaran penderita. Teknik operasi yang dilakukan adalah timpanoplasti dan osikuloplasti.

Osikuloplasti menggunakan bahan-bahan, seperti graft tulang atau kartilago, maupun alat protesa sintetik, untuk menggantikan tulang pendengaran yang mengalami kerusakan.[27,28]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Volgger V, Lindeskog G, Krause E, Schrötzlmair F. Identification of risk factors for residual cholesteatoma in children and adults: a retrospective study on 110 cases of revision surgery. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. 2018;84(6):727-735
5. Medany M, Sabra R, Hakim E, Sadawy A, Elshafei A. Reliability of Diffusion Weighted MRI for the Diagnosis of Residual and Recurrent Cholesteatoma. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018;72(10):5403-5408.
25. Kuo C, Shiao A, Yung M, Sakagami M, Sudhoff H, Wang C et al. Updates and Knowledge Gaps in Cholesteatoma Research. BioMed Research International. 2015;2015:1-17.
26. Bae M, Kang W, Chung J. Comparison of the Clinical Results of Attic Cholesteatoma Treatment: Endoscopic Versus Microscopic Ear Surgery. Clinical and Experimental Otorhinolaryngology. 2019;12(2):156-162.
27. Ghiasi S. Mastoid Cavity Obliteration with Combined Palva Flapand Bone Pâté. Iranian Journal of Otorhinolaryngology. 2015;27(1):23-28.
28. Quaranta N, Taliente S, Coppola F, Salonna I. Cartilage ossiculoplasty in cholesteatoma surgery: hearing results and prognostic factors. Acta Otorhinolaryngol Ital. 2015;35(5):338-342.

Diagnosis Kolesteatoma
Prognosis Kolesteatoma
Diskusi Terkait
dr.Titik Handayani
Dibalas 14 April 2024, 11:01
Benjolan disertai keluhan nyeri di telinga kanan
Oleh: dr.Titik Handayani
4 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien laki2 usia 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri di telinga kanan dan pendengaran berkurang sejak 1 minggu yang lalu. Cairan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.