Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Spermatokel general_alomedika 2023-05-30T09:50:33+07:00 2023-05-30T09:50:33+07:00
Spermatokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Spermatokel

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Spermatokel atau yang dikenal dengan spermatocele merupakan dilatasi kistik berisi cairan yang mengandung spermatozoa. Berdasarkan asal katanya, yaitu dari bahasa Yunani, spermatos berarti sperma dan kele berarti kista atau massa. Spermatokel dapat ditemukan pada epididimis, rete testis, atau duktus eferen.[1,2]

Etiologi pasti dari spermatokel masih belum diketahui. Terdapat berbagai hipotesis penyebab spermatokel seperti trauma, infeksi, atau proses inflamasi. Mekanisme tersebut diperkirakan mengakibatkan obstruksi distal dan dilatasi proksimal epididimis. Prevalensi spermatokel yang lebih banyak ditemukan pada pasien usia diatas 40 tahun.[1–3]

spermatocele, alomedika Sumber: Wikimedia Commons, 2008.

Gambar 1. Gambar Ultrasonografi pada Spermatokel

Secara klinis spermatokel dapat ditemukan di caput epididimis. Hal ini paling banyak disebabkan obstruksi duktus eferen, baik parsial maupun total. Selain itu, spermatokel juga dapat berasal dari tubulus pada rete testis atau duktus aberans, tetapi keadaan ini jarang ditemukan.[9]

Seringkali spermatokel tidak menimbulkan keluhan, karena unilateral, kecil seperti nodul kistik soliter dengan diameter <1 cm. Spermatokel sering kali ditemukan secara tidak sengaja saat dilakukan pemeriksaan fisik atau ultrasonografi skrotum, tetapi dapat dilakukan ultrasonografi (USG) testis untuk melihat jaringan sekitar juga.

Spermatokel dengan ukuran yang besar dapat menimbulkan keluhan seperti rasa berat pada skrotum hingga infertilitas. Pada keadaan ini, pemeriksaan fisik dapat terlihat adanya edema yang membentuk elips pada skrotum. Pada palpasi akan teraba lunak, tanpa nyeri tekan dan dapat tanpa fluktuasi. Tes transiluminasi positif, karena merupakan massa kistik.[9]

Pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi, laboratorium dan histologis dapat membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding seperti hidrokel maupun varikokel.[1,2,4,5,9]

Penatalaksanaan spermatokel yang berukuran kecil, asimtomatik, dan tanpa komplikasi umumnya hanya diobservasi. Terapi medikamentosa bersifat simtomatik untuk mengurangi keluhan, misalnya analgesik untuk mengurangi nyeri.

Tindakan eksisi diindikasikan untuk spermatokel berukuran besar dan merupakan tata laksana utama untuk keadaan ini yang menimbulkan nyeri atau dicurigai merupakan neoplasma. Aspirasi dengan atau tanpa skleroterapi dapat dipertimbangkan sesuai klinis.[2,3,6,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Rioja J, Sánchez‐Margallo FM, Usón J, Rioja LA. Adult hydrocele and spermatocele. BJU Int. Blackwell Publishing Ltd Oxford, UK; 2011;107(11):1852–64.
2. Gupta S, Gupta B, Hatwar G, Bansod P, Diyewar A. Unilateral Giant Spermatocele Mimicking Accessory Testis: A Case Report. Natl J Integr Res Med. 2020;11(3).
3. Pals VM. Spermatocele. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/443432-overview
4. Lundström KJ, Söderström L, Jernow H, Stattin P, Nordin P. Epidemiology of hydrocele and spermatocele; incidence, treatment and complications. Scand J Urol. 2019 Apr-Jun;53(2-3):134-138. doi: 10.1080/21681805.2019.1600582. Epub 2019 Apr 16. PMID: 30990342.
5. LaRusso K, Miller J, Saad K, Steinhardt GF. Pathogenic mechanisms for spermatocele and epididymal cyst formation. Clin Surg 2016; 1. 2016;1261.
6. Lundström K-J, Söderström L, Jernow H, Stattin P, Nordin P. Epidemiology of hydrocele and spermatocele; incidence, treatment and complications. Scand J Urol. Taylor & Francis; 2019;53(2–3):134–8.
9. Salama N, Hassan OS. A Post-Aspiration Giant Spermatocele in a Young Man: A Case Report and Literature Review. Clin Med Insights Case Rep. 2022 May 13;15:11795476221097218. doi: 10.1177/11795476221097218. PMID: 35591974; PMCID: PMC9112308.

Patofisiologi Spermatokel
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 11 jam yang lalu
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 17 jam yang lalu
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.