Konsumsi metamfetamin dilaporkan dapat meningkatkan risiko stroke, terutama jenis hemoragik, melalui mekanisme hipertensi, vaskulitis, toksisitas vaskular, ataupun vasospasme. Stroke merupakan penyakit yang terbanyak menyebabkan disabilitas dan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia menurut World Stroke Organization (WSO). Faktor risiko yang mendasari terjadinya stroke bersifat multifaktorial, salah satunya adalah penyalahgunaan obat, seperti metamfetamin yang bersifat simpatomimetik.[1]
Penggunaan dan Penyalahgunaan Metamfetamin
Metamfetamin dipergunakan secara medis sebagai tata laksana dari beberapa penyakit seperti gangguan tidur, obesitas, dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Penyalahgunaan metamfetamin menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di area rima Pasifik, seperti Amerika Utara, Asia Tenggara, dan Oceania. Penyalahgunaan obat ini berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental, termasuk patologi serebrovaskuler dan kardiovaskular, psikosis, bunuh diri, dan mortalitas prematur.[2,3]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)