Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan

Sebuah studi kohort yang dilakukan di Australia menemukan bahwa pterigium dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya melanoma kutaneus. Pterigium adalah lesi pada permukaan bola mata yang ditandai dengan degenerasi elastotik dan proliferasi fibrovaskular pada konjungtiva limbus. Pterigium ditemukan berhubungan dengan pajanan terhadap radiasi sinar ultraviolet.[1,2]

Melanoma kutaneus adalah keganasan sel yang memproduksi pigmen (melanosit). Melanoma terjadi melalui melanomagenesis melibatkan banyak proses mutasi genetik yang progresif. Mutasi genetik dapat menginduksi proliferasi, diferensiasi, dan kematian sel serta menyebabkan kerentanan pada efek karsinogenesis oleh radiasi ultraviolet.

Beberapa studi sudah mencoba mencari hubungan mekanisme patogenesis pada kedua penyakit ini. Namun hingga saat ini belum ditemukan penjelasan hubungan antara pterigium dengan melanoma kutaneus. Kedua penyakit ini dihubungkan dengan satu etiologi yang sama sehingga sering sekali ditemukan terjadi secara bersamaan.

Referensi