Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna

Studi menunjukkan manajemen nyeri kronis menggunakan prinsip pain relief ladder dari WHO sama efektifnya dengan pemberian langsung morfin, serta memiliki tingkat efek samping yang lebih rendah. Walau demikian, prinsip WHO ini juga memerlukan modifikasi berupa penyesuaian dengan tingkat nyeri pasien.

Nyeri kronis, termasuk nyeri kanker merupakan masalah yang timbul dan sangat mempengaruhi kualitas hidup. Nyeri kronis pada kanker juga merupakan masalah lintas dimensi yaitu pada dimensi fisik, emosi, sosial dan spiritual. Evaluasi nyeri pada awal diagnosis penting untuk dilakukan agar dapat menentukan tata laksana yang tepat. Numerical rating scale merupakan metode yang paling sering digunakan untuk evaluasi, metode lain adalah visual analog scale.[1]

Penatalaksanaan nyeri kronis harus dibedakan dengan penanganan nyeri akut. Penggunaan prinsip manajemen nyeri dengan anak tangga WHO dapat menjauhkan pasien dari penggunaan opioid yang tidak atau belum perlu serta mengurangi kemungkinan adanya efek samping dari opioid pada nyeri kronis.[2]

Referensi