Terdapat kekhawatiran bahwa paparan radiasi dari CT scan dapat meningkatkan risiko keganasan hematologi pada anak. CT scan merupakan modalitas pencitraan yang banyak digunakan di praktik. Meski begitu, paparan radiasi merupakan salah satu risiko utama dari penggunaan CT scan, yang mana radiasi telah dikaitkan dengan kerusakan DNA yang dapat menimbulkan kanker, termasuk kanker hematologi seperti leukemia.[1,2]
Paparan Radiasi dari CT Scan dan Kaitannya dengan Timbulnya Kanker
Serapan radiasi di atas ambang tertentu dapat menyebabkan efek buruk bagi tubuh, yang tingkat keparahannya sebanding dengan besaran paparan kumulatif. Dosis radiasi umumnya diukur dengan satuan Gray (Gy) atau Sievert (Sv). Secara teoritis, pada pasien segala usia, dosis di bawah 20 mSv memiliki risiko kanker yang sangat rendah, sedangkan dosis 20–100 mSv memiliki risiko sedang.
Perlu diketahui bahwa dosis di atas 100 mSv telah secara konsisten dikaitkan berhubungan kuat dengan munculnya radiation-induced cancer (kanker terimbas radiasi). Sebagai gambaran, dosis radiasi dari CT scan biasanya berkisar antara 1-27 mSv. Terdapat studi di Jerman yang menunjukkan bahwa CT scan kepala menghasilkan rerata paparan radiasi 1,6 mSv, sedangkan CT scan abdomen menghasilkan sekitar 7,9 mSv.[1-3]
Radiasi dari CT scan dapat menyebabkan kanker melalui mekanisme kerusakan DNA. Radiasi pengion dari CT scan dapat menyebabkan mutasi genetik dan pembentukan radikal bebas yang merusak struktur DNA. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki atau diperbaiki secara tidak sempurna dapat menyebabkan mutasi somatik, yang berpotensi mengarah pada inisiasi karsinogenesis.[3,4]
Bukti Ilmiah Besaran Risiko Keganasan Hematologi Akibat CT Scan
Sebuah tinjauan terhadap 25 studi dengan total 111.649.943 partisipan menunjukkan adanya peningkatan bermakna risiko kanker setelah CT scan, dengan lifetime attribution risks mencapai 10 kali lipat. Risiko kanker juga meningkat seiring dengan meningkatnya dosis radiasi dan frekuensi paparan. Meski begitu, studi ini melaporkan bahwa risiko untuk mengalami keganasan padat lebih tinggi daripada leukemia.[5]
Sebuah kohort multinasional mengevaluasi 948.174 anak yang menjalani pemeriksaan CT scan di 9 negara Eropa. Studi ini menemukan adanya asosiasi antara dosis kumulatif dan risiko semua jenis keganasan hematologi, dengan peningkatan risiko relatif sekitar 2 kali lipat per 100 mSv. Hasil menunjukkan bahwa dari setiap 10.000 anak yang diperiksa hari ini (dosis rerata 8 mSv), 1-2 orang diperkirakan akan mengalami keganasan hematologi di masa depan.[6]
Studi lain berupa nested case-control berbasis populasi di Taiwan mengeksplorasi risiko tumor intrakranial, leukemia, atau limfoma pada anak, remaja, dan dewasa muda (< 25 tahun) setelah paparan radiasi dari CT scan sebelum usia 18 tahun. Studi ini menunjukkan bahwa 1 kali CT scan tidak meningkatkan risiko kanker, tetapi paparan 4 atau lebih CT scan meningkatkan insidensi kanker sebesar 2 kali lipat. Risiko tertinggi ditemukan pada anak yang menjalani 4 atau lebih CT scan sebelum usia 6 tahun.[7]
Cara Mengurangi Paparan Radiasi dari CT Scan
Untuk mengurangi paparan radiasi dari pemeriksaan CT scan, penting untuk menerapkan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Prinsip ini dapat dilakukan dengan meminimalkan jumlah CT scan yang dilakukan dan hanya menggunakan CT Scan jika benar-benar diperlukan dan tidak ada alternatif diagnostik lain yang lebih aman, seperti USG atau MRI. Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyesuaikan parameter teknis CT scan, seperti menurunkan tegangan tabung dan arus tabung.
Untuk mengurangi paparan, dapat pula dilakukan teknik proteksi radiasi, seperti penggunaan pelindung pada organ tubuh yang tidak perlu dipindai. Pemanfaatan teknologi CT scan dosis rendah (low dose CT scan/LDCT) juga dapat mengurangi paparan radiasi sambil tetap memberikan hasil diagnostik yang memadai.[8,9]
Kesimpulan
Berbagai bukti ilmiah yang tersedia menunjukkan bahwa paparan radiasi dari CT scan akan meningkatkan risiko keganasan hematologi, seperti leukemia. Risiko ini utamanya meningkat pada paparan radiasi akibat CT scan berulang atau dalam dosis radiasi yang besar. Oleh sebab itu, penting untuk menyampaikan adanya potensi risiko tersebut pada orangtua pasien agar meningkatkan kesadaran mereka. Tekankan bahwa risiko ini relatif kecil tetapi nyata, sehingga kewaspadaan tetap diperlukan.
Untuk mengurangi risiko tersebut, dokter harus memastikan bahwa CT scan hanya digunakan jika memang ada indikasi medis dan tidak ada alternatif diagnostik lain yang lebih aman. Pemanfaatan CT scan dosis rendah (low dose CT scan/LDCT) juga dapat dilakukan jika tersedia.