Pendahuluan Blok Saraf Femoralis
Blok saraf femoralis atau femoral nerve block merupakan anestesi regional yang umum dilakukan untuk pembedahan pada kasus fraktur leher femur, total knee arthroplasty, maupun prosedur invasif lain pada bagian paha dan lutut anterior. Blok saraf ini dapat memberikan efek analgesik yang efektif, baik pada populasi anak maupun dewasa.[1,2]
Blok saraf femoralis memberikan efek pada saraf motorik dan sensorik. Pasien yang mendapatkan blok saraf femoralis akan mengalami kelemahan otot paha depan. Efek analgesia akan meliputi bagian femoralis anterior termasuk otot fleksor, pinggul (hip), dan otot ekstensor pada lutut. Blok saraf femoralis juga menghasilkan blok kutaneus femoralis lateral, dan blok obturator melalui suntikan paravaskular tunggal pada lipatan femoralis.[1,3,5,7]
Indikasi blok saraf femoralis umumnya adalah pada operasi yang melibatkan area di pinggul (hip), lutut, atau bagian femoralis anterior. Blok saraf femoralis ini juga dapat dikombinasikan dengan blok saraf skiatik untuk analgesia ekstremitas bawah yang lebih sempurna. Contoh indikasi yang umum adalah operasi kasus fraktur leher femur, total knee arthroplasty, dan perbaikan laserasi pada paha anterior.[1-3]
Teknik blok saraf femoralis dapat dilakukan dengan bantuan USG (ultrasound-guided technique) atau dengan teknik stimulasi saraf (nerve-stimulation).[3,4,6]
Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat blok saraf femoralis meliputi cedera saraf sementara maupun permanen, reaksi alergi terhadap agen anestesi yang digunakan, hematoma, hingga risiko toksisitas sistemik akibat agen anestesi. Selain itu, risiko blok saraf femoralis tidak berfungsi dengan baik juga tetap ada meskipun jarang, sehingga prosedur anestesi lain harus tetap tersedia.[1,3,5,7]
Sekilas tentang Anatomi pada Blok Saraf Femoralis
Di bawah ligamen inguinalis di sisi medial paha atas terdapat segitiga femoralis yang merupakan landmark penanda letak saraf femoralis. Segitiga femoralis berisi saraf femoralis (nervus femoralis), arteri femoralis, vena femoralis, dan kelenjar getah bening. Batas segitiga ini di superior adalah ligamen inguinalis, di lateral adalah otot sartorius, dan di medial adalah otot adduktor.[1,3]
Saraf femoralis dibentuk oleh bagian dorsal rami anterior L2–L4 dan merupakan cabang terminal dan terbesar dari pleksus lumbalis. Saraf femoralis berjalan melalui otot psoas lalu meninggalkan psoas di perbatasan lateralnya. Lalu, saraf femoralis akan turun ke arah kaudal ke paha melalui alur yang dibentuk oleh otot psoas dan iliacus, memasuki paha di bawah ligamen inguinalis.[3,5]
Gambar 1. Ilustrasi Anatomi dari Saraf Femoralis. Sumber: dr. Eva Naomi, 2024.
Setelah keluar dari ligamen, saraf femoralis akan terbagi menjadi cabang anterior dan posterior. Cabang anterior akan memberikan persarafan motorik pada otot sartorius dan pectineus serta persarafan sensorik pada kulit paha anterior dan medial. Sementara itu, cabang posterior memberikan persarafan motorik ke otot paha depan (rectus femoris, broadus intermedius, broadus lateralis, dan broadus medialis) dan persarafan sensorik ke aspek medial tungkai bawah melalui saraf saphena.[1,3,5]
Lokasi anatomi saraf femoralis membuat blok saraf femoralis menjadi salah satu teknik anestesi regional yang mudah dikuasai karena penandanya mudah untuk diidentifikasi, kecuali pada kasus obesitas.[1,3,5]