Teknik HbA1c
Teknik pemeriksaan HbA1c dilakukan dengan metode yang telah terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP) dan Diabetes Control and Complications Trial assays (DCCT). Adapun hasil pemeriksaan HbA1c sebaiknya dilaporkan dalam satuan unit SI mmol/mol atau satuan unit NGSP/DCCT (%).[4,6,7,10]
Persiapan Pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan HbA1c, dokter perlu memberikan edukasi mengenai pemeriksaan HbA1c serta teknik pengambilan sampel darah. Beberapa hal yang perlu diinformasikan kepada pasien adalah tujuan pemeriksaan HbA1c, indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan HbA1c, hasil yang diharapkan dari pemeriksaan HbA1c, serta persiapan apa saja yang diperlukan saat pengambilan sampel darah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pasien untuk melakukan pemeriksaan HbA1c adalah:
- Pemeriksaan HbA1c dapat dilakukan tanpa puasa terlebih dahulu
- Pemeriksaan HbA1c tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki kondisi medis seperti anemia, hemoglobinopati, gangguan ginjal serta adanya riwayat transfusi darah dalam 2-3 bulan terakhir.
Apabila pasien sudah mengerti dengan tindakan yang akan dilakukan, maka dokter perlu melakukan informed consent sebagai tanda persetujuan tindakan medis kedokteran.[4,7,8]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan HbA1c adalah:
- Jarum ukuran 19-21 G
- Tabung penampung darah yang berisi ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA)
- Sarung tangan non-steril
- Torniket
- Swab alkohol 70%
- Reagen dan alat periksa HbA1c[4,5,12]
Posisi Pasien
Posisi pasien saat melakukan tindakan pengambilan darah untuk pemeriksaan HbA1c dapat duduk atau berbaring dengan posisi lengan ekstensi.[12]
Prosedural
Pemeriksaan HbA1c memerlukan sampel darah sebagai bahan pemeriksaan. Volume sampel darah yang diperlukan dalam pemeriksaan HbA1c yaitu sebanyak 3 cc. Tindakan pengambilan sampel darah dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke dalam vena, umumnya di fossa antecubiti atau lengan bawah, kemudian menampungnya ke dalam tabung EDTA. Sampel darah yang sudah ditampung nantinya akan diproses untuk pemeriksaan HbA1c dengan metode tertentu.[8,12]
Metode Pemisahan
Prinsip pemeriksaan HbA1c dengan metode pemisahan adalah adanya fakta bahwa HbA1c dan hemoglobin non-glikasi lainnya memiliki kandungan kimia berbeda. Hal ini memungkinkan terjadinya pemisahan fraksi HbA1c dengan hemoglobin non-glikasi. Beberapa jenis pemeriksaan yang termasuk ke dalam metode pemisahan adalah ion exchange chromatography (IEC), capillary electrophoresis (CE) dan affinity chromatography (AC).[4,8]
Metode Kimia
Prinsip pemeriksaan HbA1c dengan metode kimia adalah menilai kadar HbA1c berdasarkan reaksi kimia spesifik N-terminal valine di rantai beta hemoglobin. Dua jenis pemeriksaan yang termasuk ke dalam metode kimia adalah immunoassay dan enzymatic assay.[1-4,8]
Follow up
Follow up hasil pemeriksaan HbA1c perlu dilakukan pada:
- HbA1c normal pada dewasa usia >45 tahun dan memiliki faktor risiko atau riwayat diabetes gestasional, maka pemeriksaan HbA1c harus diulang setiap 3 tahun
- HbA1c mengarah pada diagnosis pre-diabetes, maka pemeriksaan HbA1c perlu diulang setiap 1 atau 2 tahun
- HbA1c mengarah pada diagnosis diabetes, maka pemeriksaan HbA1c perlu dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun[1-4,7,9]