Pedoman Klinis Histerosalpingografi
Pedoman klinis histerosalpingografi atau hysterosalpingography (HSG), antara lain penggunaannya untuk mendeteksi kelainan uterus, seperti kelainan anatomis, jumlah dan posisi, adenomiosis, polip endometrial, mioma submukosa, sinekia, hiperplasia/karsinoma endometrial, inkompetensi serviks, serta kelainan tuba seperti oklusi kornu, salpingitis isthmica nodosa, dan hidrosalping.[3]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika hendak melakukan tindakan hysterosalpingography adalah:[1,2,7,8]
- Pastikan pasien sedang tidak hamil dengan menjadwalkan pemeriksaan pada hari ke 7–10 siklus menstruasi
- Pastikan pasien sedang tidak menderita penyakit radang panggul, perdarahan vaginal aktif, dan tidak memiliki riwayat alergi terhadap media kontras
- Terdapat beberapa instruksi yang harus diikuti oleh pasien sebelum dan sesudah tindakan sehingga tindakan sebaiknya dilakukan pada pasien yang kooperatif
- Pemberian antibiotik profilaksis, seperti metronidazole, merupakan komponen penting untuk mencegah komplikasi infeksi akibat prosedur
- Jika patologi yang ditemukan cukup bermakna dalam menyebabkan infertilitas, maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti hysterosalpingo-contrast sonography (HyCoSy), laparoskopi, dan histeroskopi
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)