Pendahuluan Gigi Palsu
Gigi Palsu atau gigi tiruan merupakan sebuah alat prostetik yang digunakan untuk menggantikan gigi asli yang telah hilang. Terminologi gigi palsu sendiri merujuk pada jenis gigi tiruan lepasan (removable), sehingga pada artikel ini akan dibahas bagaimana proses pemasangan gigi palsu pada pasien.
Pemasangan alat prostetik ini dapat dilakukan dengan skema tooth borne (pegangan gigi palsu pada gigi tetangga), tissue borne (pegangan gigi palsu pada gingiva), atau kombinasi keduanya. Berdasarkan jumlah gigi yang digantikan, gigi palsu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) dan Gigi Tiruan Lengkap (GTL).[1-3]
Indikasi pemasangan gigi palsu meliputi kehilangan gigi tunggal, beberapa, atau kehilangan seluruh gigi. Syarat yang harus dipenuhi pada penggunaan gigi palsu antara lain kebersihan rongga mulut pasien harus dalam keadaan baik, tidak memiliki penyakit sistemik yang mungkin mengganggu jalannya perawatan gigi palsu, dan jaringan penyangga yang akan digunakan sebagai pendukung gigi palsu dalam keadaan baik.[4-8]
Kontraindikasi pemasangan gigi palsu meliputi alergi terhadap bahan gigi palsu, pasien memiliki refleks muntah yang parah, pasien tidak memiliki keinginan untuk melakukan perawatan gigi palsu, serta pasien mengalami kondisi tulang alveolar yang teresorbsi parah sehingga tidak dapat mendukung retensi dan resistensi gigi palsu. Potensi komplikasi dari gigi palsu meliputi ulserasi, stomatitis, gingivitis, dan periodontitis.[9-12]
Prosedur pemasangan gigi palsu meliputi perencanaan perawatan, pembuatan desain gigi palsu, pembuatan model studi dan model kerja, fase laboratorium, serta insersi. Langkah dalam pembuatan desain gigi palsu meliputi menentukan klasifikasi dari area yang tidak bergigi, menentukan macam dukungan yang akan digunakan dari masing-masing area tersebut, menentukan macam penahan yang akan digunakan, dan menentukan konektor.[13-16]