Pedoman Klinis Gigi Palsu
Pedoman klinis yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gigi palsu adalah memastikan bahwa kasus pasien cocok untuk menjalani prosedur ini, termasuk manajemen ekspektasi pasien. Gigi palsu juga hanya dipasang jika pasien kooperatif dan bersedia melakukan pemeliharaan adekuat, serta memiliki kebersihan rongga mulut yang baik.
Pemasangan gigi palsu dipertimbangkan pada pasien yang mengalami kehilangan dua atau lebih gigi posterior, atau 4 gigi anterior. Gigi palsu juga digunakan pada kasus kehilangan gigi tanpa penyangga di bagian distal, jumlah gigi abutment sedikit, atau gigi abutment memiliki mahkota klinis yang pendek sehingga tidak memungkinkan perawatan gigi tiruan jembatan.[4-8]
Pemasangan gigi palsu tidak dilakukan pada pasien tidak kooperatif, pasien yang memiliki alergi terhadap bahan dasar gigi palsu, dan pasien yang memiliki refleks muntah yang parah. Gigi palsu juga tidak disarankan untuk pasien yang mengalami resorbsi parah pada tulang alveolar di area edentulus.[9-12]
Prosedur pemasangan gigi palsu meliputi perencanaan perawatan, pembuatan desain gigi palsu, pembuatan model studi dan model kerja, fase laboratorium serta insersi. Langkah dalam pembuatan desain gigi palsu meliputi menentukan klasifikasi dari area yang tidak bergigi, menentukan macam dukungan yang akan digunakan dari masing-masing area tersebut, menentukan macam penahan yang akan digunakan, dan menentukan konektor.[7,13-17]
Selama pasien mengenakan gigi palsu, waspadai komplikasi yang dapat terjadi. Ini mencakup ulserasi, denture stomatitis, gingivitis dan periodontitis, serta resorbsi tulang alveolar.[6,7]