Teknik Drainase Hematoma Subungual
Drainase hematoma subungual dengan teknik trepinasi adalah membuat lubang pada kuku dengan alat bantu untuk mengeluarkan darah yang terjebak di bawah kuku, sehingga tekanan dan nyeri akibat hematoma berkurang. Tindakan ini dilakukan pada hematoma akut atau kurang dari 48 jam.[1,4]
Persiapan Pasien
Sebelum tindakan dimulai, yang harus dilakukan adalah mendapatkan informed consent atau persetujuan tindakan. Tenaga Kesehatan harus menjelaskan kepada pasien bahwa tindakan ini akan menyebabkan perdarahan dari tempat trepinasi, serta risiko komplikasi seperti kehilangan kuku, hematoma berulang, dan infeksi.
Persiapan yang dilakukan kemudian yaitu membersihkan jari pasien dengan cairan chlorhexidine dan povidone iodine. Pasien dengan fraktur phalanx distal dipertimbangkan untuk anestesi blok pada pangkal jari.[4]
Peralatan
Peralatan yang dipersiapkan untuk drainase hematoma subungual antara lain:
- Alat pelindung diri (APD): masker wajah, pelindung mata, dan sarung tangan nonsteril
- Bahan dan alat anestesi: jarum suntik 25G, spuit 3 mL, lidokain 1% dengan epinefrin
- Alat trepinasi: elektrokauter, jarum ukuran 18G, atau dalam keadaan darurat dapat menggunakan logam penjepit kertas yang dipanaskan
- Cairan povidone iodine
- Antibiotik topikal, seperti salep bacitracin
- Kasa steril
Finger splint (tidak harus)[4,5,9]
Tindakan anestesi tidak selalu dilakukan karena dapat menimbulkan nyeri yang lebih hebat. Anestesi blokade dibutuhkan jika terdapat indikasi, seperti fraktur phalanx.[8]
Posisi Pasien
Pasien dapat dalam posisi duduk atau berbaring, tetapi harus dalam kondisi senyaman mungkin dengan permukaan hematoma menghadap ke atas. Petugas Kesehatan berada di posisi dekat hematoma berada serta dapat leluasa melihat area tindakan.[5]
Prosedural
Drainase hematoma subungual dengan teknik trepinasi adalah sebagai berikut:
- Lakukan tindakan asepsis dengan menggunakan cairan povidon iodin
- Genggam elektrokauter pada sudut 90o terhadap kuku, untuk membuat lubang melalui kuku di atas area pusat hematoma
- Apabila menggunakan jarum untuk drainase, tempatkan jarum ukuran 18G pada sudut 900 di atas area pusat hematoma dan putar jarum seperti mengebor Gunakan jarum ukuran lebih kecil untuk pasien anak
- Jika tidak ada peralatan yang memadai, dapat gunakan penjepit kertas yang dipanaskan di atas api hingga merah menyala. Tempelkan pada kuku dengan sudut 900 untuk membakar kuku di atas area pusat hematoma
- Hati-hati saat membuat lubang, jangan sampai menembus kuku dan menyebabkan kerusakan bantalan kuku
- Aliran darah diharapkan akan mengalir keluar dari lubang sehingga meredakan nyeri
- Mungkin diperlukan lebih dari satu lubang trepinasi untuk dekompresi hematoma sepenuhnya
- Oleskan area trepinasi dengan salep antibiotik, kemudian tutup dengan kasa steril
- Berikan finger splint jika ada, untuk membuat pasien lebih nyaman[4,5,10]
Follow up
Pasien diberi edukasi untuk menjaga jari tetap bersih dan kering selama +2 hari. Kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan pada hari ke-3 hingga ke-5 setelah tindakan[1,4,5]
Pasien setelah tindakan drainase subungual hematoma tidak perlu diberikan antibiotik sistemik. Jika diperlukan, pasien dapat diresepkan analgesik seperti ibuprofen, diklofenak, atau asam mefenamat. Penggunaan analgesik golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) tidak untuk jangka waktu lama, dan harus hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit jantung dan gangguan pencernaan.