Pendahuluan Arm Sling
Pemasangan arm sling merupakan salah satu prosedur medis yang sering dilakukan sebagai bagian dari penatalaksanaan cedera ekstremitas atas untuk imobilisasi lengan dan mengurangi nyeri. Pada kasus trauma, arm sling mendukung unifikasi tulang atau kesembuhan jaringan lunak yang mengalami cedera. Penggunaan arm sling juga dapat membantu pasien yang mengalami stroke kronik agar dapat memperbaiki pola dan efisiensi gait.[1,2]
Secara teknis, pemasangan arm sling konvensional memerlukan sebuah kain katun berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang kaki 90 cm, serta peniti atau plester medis. Arm sling modern telah dilengkapi dengan sabuk leher untuk imobilisasi lengan bawah terhadap lengan atas dan sabuk pinggang untuk imobilisasi lengan ke sumbu badan pasien, disebut juga sebagai shoulder immobiliser.
Pasca pemasangan arm sling, evaluasi sirkulasi, sensorik, dan motorik harus rutin dilakukan untuk menghindari perburukan cedera. Pada prinsipnya, tidak ada komplikasi khusus terkait pemasangan arm sling walaupun sebuah laporan kasus menemukan kejadian luka dekubitus di leher akibat tekanan dari sabuk leher penggantung lengan arm sling.[3]
Terdapat beberapa tipe arm sling, yaitu broad arm sling menggunakan triangular bandage, high arm sling, dan polysling, serta tipe collar and cuff dan tipe arm sling dengan ikat pinggang (shoulder immobiliser).
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja