Pendahuluan Pemeriksaan Fisik Lutut
Pemeriksaan fisik lutut dilakukan untuk mendiagnosis abnormalitas lutut seperti cedera anterior cruciate ligament atau ACL, cedera meniskus, osteoarthritis, dislokasi patella, dan fraktur intraartikular. Pasien yang membutuhkan pemeriksaan fisik lutut umumnya datang dengan keluhan nyeri lutut, kekakuan lutut, atau pembengkakan lutut.
Lutut merupakan salah satu sendi yang sering mengalami jejas. Anatomi lutut yang terletak superfisial memungkinkan penegakan diagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang komprehensif. Dalam melakukan pemeriksaan, dokter perlu memahami anatomi dan prinsip biomekanik lutut serta patofisiologi jejas.[1-4]
Teknik pemeriksaan lutut mencakup inspeksi, palpasi, deteksi ada tidaknya efusi sendi, pemeriksaan range of motion (ROM) dan fleksibilitas otot, penilaian neurovaskular, dan pemeriksaan kekuatan motorik. Selain itu, dokter juga perlu menilai stabilitas lutut.[3]
Pemeriksaan fisik lutut umumnya aman dilakukan. Komplikasi terjadi bila manuver yang dilakukan tidak sesuai dengan indikasi, sehingga dapat terjadi rasa nyeri, edema yang memburuk, dan displaced fraktur. Pemeriksaan yang dilakukan disesuaikan dengan kecurigaan diagnosis, seperti cedera ACL, cedera meniskus, atau osteoarthritis.[5-7]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati