Pendahuluan Total Knee Replacement
Total knee replacement (TKR) atau total knee arthroplasty merupakan tindakan mengganti permukaan sendi lutut yang seringkali dilakukan pada osteoartritis tahap akhir. Tujuan utama TKR adalah menghilangkan nyeri pada lutut, mengembalikan mobilitas, hingga meningkatkan kualitas hidup pasien.[1–3]
Total knee replacement (TKR) merupakan salah satu tindakan pembedahan ortopedi yang cost-effective dengan luaran pasien baik. Tindakan ini diindikasikan untuk penderita osteoarthritis kronik, dan artropati lain seperti rheumatoid arthritis.[1–3]
Gambar 1. Skema Total Knee Replacement.
Terdapat dua teknik TKR secara umum, yaitu gap balancing dan matched/measured resection. Teknik gap balancing mengencangkan ligamen pada reseksi perpendikular tibia, untuk membuat celah fleksi dan ekstensi yang sama.
Sedangkan teknik measured resection mengganti reseksi tulang dengan implan yang memiliki ketebalan sama dengan anatomi aslinya, agar posisi dan dimensi sendi dapat normal kembali. Kedua teknik memiliki kelebihan dan kekurangan, serta dipilih berdasarkan penilaian dokter bedah ortopedi dan tipe implan yang akan digunakan.[1,4,5]
Pada tindakan TKR, terdapat kemungkinan dilakukannya patellar resurfacing, yaitu tindakan membuang jaringan kartilago pada patella yang mengalami peradangan. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan luaran TKR pada kondisi pasien tertentu.[1–3]
Komplikasi TKR di antaranya fraktur periprostetik, aseptic loosening, dan infeksi sendi periprostetik. Selain itu, lokasi luka operasi dapat menjadi sumber infeksi yang dapat menyebabkan selulitis, superficial dehiscence, dan tertundanya penyembuhan luka. Beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi adalah instabilitas sendi, patella chuck syndrome, kekakuan sendi, peroneal nerve palsy, dan hipersensitifitas terhadap implan.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli