Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Total Knee Replacement general_alomedika 2023-05-30T11:23:18+07:00 2023-05-30T11:23:18+07:00
Total Knee Replacement
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Total Knee Replacement

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Teknik total knee replacement (TKR) atau total knee arthroplasty dibagi dua, yaitu gap balancing dan matched/measured resection. Pemilihan teknik berdasarkan penilaian dokter bedah ortopedi dan tipe implan yang akan digunakan, karena kedua teknik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.[1,4,5]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien berupa evaluasi pemeriksaan fisik dan radiologi. Pemeriksaan fisik yang dilakukan, antara lain evaluasi aksis mekanik tungkai, status vaskuler tungkai, range of motion, dan jaringan lunak di daerah lutut.

Pemeriksaan radiologi preoperatif dilakukan untuk menilai mechanical alignment, deformitas, dan pengeroposan tulang. Foto polos lutut preoperatif sebaiknya dilakukan secara anteroposterior (AP) dan lateral.[1,2]

Pemeriksaan penapisan lain yang juga diperlukan sebagai persiapan preoperatif adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, elektrolit, tes koagulasi, urinalisis, dan elektrokardiografi.[1,2]

Pada hari tindakan terjadwal, dokter bedah ortopedi perlu melakukan kunjungan terhadap pasien sebagai identifikasi dan penandaan lutut mana yang akan dilakukan tindakan. Informed consent dan edukasi dilakukan pada saat kunjungan dokter.

Daerah lapangan operasi perlu dibersihkan dengan mencukur rambut dan mencuci kulit dengan larutan antiseptik. Kateterisasi uretra mungkin diperlukan, terutama pada tindakan anestesi spinal. Pemberian antibiotik profilaksis dan tromboprofilaksis dipertimbangkan dengan menyesuaikan kondisi pasien.[1,2]

Peralatan

Terdapat berbagai jenis desain protesa yang digunakan pada TKR, tetapi hanya beberapa desain yang sering digunakan yaitu:

  • Cruciate-retaining
  • Posterior-stabilized
  • Medial rotation

Beberapa instrumen yang digunakan pada tindakan TKR adalah:

  • Drill
  • Ankle holder
  • Patellar clamp, patellar positioning jig, patellar bone holder
  • Tibial positioning jig, tibial base plate, tibial spacer, tibial impactor
  • Femoral impactor, dan femoral anterior, posterior, chamfer cut jig

  • Smith Peterson gouge
  • Retractor
  • Trials[1,2]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan secara supinasi, dengan lutut fleksi dalam sudut sekitar 90 derajat. Tungkai pasien diposisikan dengan bantuan foot support pada telapak kaki dan side support pada paha proksimal, sehingga posisi tungkai stabil tanpa support tambahan.[1,2]

Prosedural

Prosedur tindakan total knee replacement (TKR) diawali dengan tindakan anestesi spinal atau umum, kemudian dilanjutkan sebagai berikut:

  • Insisi kulit dilakukan secara anterior midline incision, dengan pusat insisi pada tepi medial patella
  • Arthrotomy dilakukan dengan tiga cara pendekatan bedah (surgical approach), yaitu medial parapatellar, sub-vastus, atau parapatellar lateral, di mana tindakan TKR seringkali menggunakan pendekatan medial parapatellar
  • Setelah arthrotomy selesai, dilakukan eversi patella dan fleksi lutut untuk mencapai dislokasi lutut yang diinginkan
  • Pembuangan bagian tulang yang mengalami inflamasi tergantung teknik yang dipilih, yaitu gap balancing atau measured resection

  • Pengukuran dan pemasangan komponen implan yang sesuai menggunakan trials pada femur, tibia, dan patella
  • Pada kondisi tertentu, dokter bedah ortopedi mungkin memutuskan untuk melakukan patellar resurfacing atau tindakan pembuangan jaringan kartilago yang mengalami peradangan
  • Penjajaran sendi lutut dilakukan berdasarkan tiga petanda anatomis, yaitu garis Whiteside atau aksis anteroposterior distal femur, aksis posterior kondilus femur, dan aksis transepikondidilar
  • Penjajaran sendi lutut diikuti dengan ligament balancing dengan mengencangkan atau mengendorkan ligamen saat sendi lutut dicoba untuk fleksi dan ekstensi[1,2,4–7]

Setelah prosedur selesai, dokter bedah ortopedi mungkin mempertimbangan penggunaan drain sebelum penutupan luka, kemudian penjahitan luka operasi dilakukan. Akan tetapi, pemasangan drain saat ini masih kontroversial dalam fungsinya untuk mengurangi hematoma, komplikasi nyeri, dan kejadian infeksi.[1,2,4–7,10]

Prosedural Gap Balancing

Prinsip utama teknik gap balancing  adalah menyeimbangkan celah fleksi dan ekstensi lutut, dengan posisi komponen femoral sebagai prioritas sekunder. Tindakan ini didahului oleh eksisi osteofit, lalu reseksi proksimal tibia dan distal femur. Batas reseksi femur dapat ditentukan dengan membandingkan potongan tibia sebelumnya menggunakan ketegangan ligamen.

Celah yang terbentuk dari potongan tibia dan femur diukur. Kemudian, lutut diposisikan secara ekstensi, lalu reseksi femur dilakukan hingga celah yang terbentuk pada posisi ekstensi sama dengan pengukuran celah pada posisi fleksi. Celah kemudian dirapikan hingga membentuk persegi panjang.[1,2,4–7]

Prosedural Measured Resection

Prinsip utama teknik measured resection adalah membentuk kembali anatomi alami lutut, dengan ligament balancing sebagai prioritas sekunder. Tindakan ini dilakukan dengan reseksi standar femur untuk menyesuaikan ukuran implan.

Terdapat berbagai jenis reseksi standar femur, yaitu distal femoral cut, posterior femoral cut, anterior femoral cut, dan anterior and posterior chamfer cuts. Reseksi standar femur kemudian diikuti oleh reseksi standar tibia. Celah yang kemudian terbentuk baru diukur dengan spacer. Bila ada ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan pada celah yang terbentuk, pengaturan dilakukan tanpa reseksi tambahan.[1,2,4–7]

Follow up

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien setelah tindakan TKR adalah:

  • Pasien perlu diobservasi di ruang rawat inap high-dependency selama setidaknya 24 jam dengan memperhatikan hidrasi dan nyeri
  • Manajemen nyeri dengan obat analgetik dapat diberikan secara intravena maupun oral
  • Dalam 24 jam pertama, mobilisasi secara pasif dapat dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis
  • Jika terpasang drain, dapat dilepas setelah 24 jam
  • Pasien dapat dianjurkan untuk mulai berjalan pada hari kedua setelah operasi
  • Pasien dapat dipulangkan setelah 5–14 hari perawatan bila perkembangan dan penyembuhan luka dinilai baik, lutut dapat fleksi 90 derajat, dan tidak terjadi komplikasi
  • Kontrol rawat jalan dapat dilakukan setelah 6 minggu hingga 3 bulan[1,2,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Rodríguez-Merchán EC, Oussedik S. Total knee arthroplasty: a comprehensive guide. Springer International Publishing; 2015.
2. Varacallo M, Luo TD, Johanson NA. Total Knee Arthroplasty Techniques. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499896/
4. Sheth NP, Husain A, Nelson CL. Surgical techniques for total knee arthroplasty: measured resection, gap balancing, and hybrid. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2017 Jul 1;25(7):499-508.
5. Churchill JL, Khlopas A, Sultan AA, Harwin SF, Mont MA. Gap-balancing versus measured resection technique in total knee arthroplasty: a comparison study. The journal of knee surgery. 2018 Jan;31(01):013-6.
6. Palmer SH. Medscape. Total knee arthroplasty (TKA) technique. New York: WebMD; 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1250275-technique
7. Rivière C, Iranpour F, Auvinet E, et al. Alignment options for total knee arthroplasty: a systematic review. Orthopaedics & Traumatology: Surgery & Research. 2017 Nov 1;103(7):1047-56.
10. Basilico M, Vitiello R, Liuzza F, Minutillo F, Ruberto P, Matrangolo MR, Palmacci O, Maccauro G, Malerba G. Efficacy of postoperative drainage in total knee arthroplasty: Review of the literature. Orthop Rev (Pavia). 2020 Jun 25;12(Suppl 1):8663. doi: 10.4081/or.2020.8663. PMID: 32913598; PMCID: PMC7459378.

Kontraindikasi Total Knee Replac...
Komplikasi Total Knee Replacement

Artikel Terkait

  • Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-artikular untuk Pengobatan Osteoartritis
    Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-artikular untuk Pengobatan Osteoartritis
  • Asam Hyaluronat Intraartikular untuk Osteoarthritis
    Asam Hyaluronat Intraartikular untuk Osteoarthritis
  • Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
    Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
  • Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
    Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 21:08
Nyeri pada jari tengah sejak 1 bulan pada pasien usia 40-an tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter,, sy ada px laki2 40an dgn nyeri pada dorsal jari tengah sejak 1 bulan terakhir terutama saat bangun tidur, membaik saat dibawa aktivitas. St...
Anonymous
Dibalas 28 November 2024, 12:46
Kapan merujuk pasien OA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Kira2 kapan ya waktu yg tepat utk merujuk pasien dgn OA yg di dx secara klinis? Berapa lama terapi farmako di faskes primer dpt diberikan sampai...
Anonymous
Dibalas 21 November 2024, 11:27
Olahraga yang dianjurkan untuk pasien osteoarthritis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Olahraga apa yang dianjurkan bagi pasien osteoarthritis yang tidak bisa berenang?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.