Indikasi Pemeriksaan Gait
Indikasi pemeriksaan gait adalah untuk mengidentifikasi pola atau cara berjalan pasien, misalnya pada penyakit Parkinson, stroke, dan osteoarthritis panggul. Hal ini bisa membantu mengidentifikasi adanya kelainan neuromuskular, kelainan sistemik yang menyebabkan gangguan gait, keterbatasan fungsi yang mempengaruhi aktivitas harian, evaluasi pengobatan, persiapan sebelum terapi (pretreatment assessment), dan evaluasi keperluan operasi.
Penyakit Neuromuskular atau Sistemik
Abnormalitas gait dapat terjadi karena berbagai penyakit neuromuskular atau sistemik yang menyebabkan gangguan jaringan lunak, susunan sendi, dan tulang. Beberapa contoh kasus adalah:
- Gait hemiplegia sering dijumpai pada penderita stroke.
- Gait Parkinsonian ditemukan pada penyakit Parkinson. Terdapat tremor pada jari tangan. Bradikinesia membuat langkah pasien sempit dan pasien juga mengalami kesulitan untuk berputar pada saat berjalan.
Ataxic gait timbul akibat adanya gangguan pada cerebellum. Langkah berjalan tampak tidak terkoordinasi. Dapat timbul pada pasien dengan alcohol use disorder.[1,7-10]
Deteksi Gangguan Fungsi Motor
Pemeriksaan gait dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan fungsi motorik (motor deficit) seperti yang ada pada pasien cerebral palsy.
Kinerja Otot
Pemeriksaan ini juga bisa menilai kinerja otot, termasuk kekuatan dan ketahanan. Gangguan kinerja otot dapat ditemukan pada beberapa contoh kasus berikut:
- Kelemahan otot panggul abduktor: otot abduktor berfungsi untuk stabilisasi panggul, sehingga bagian kaki yang berlawanan dengan panggul dapat terangkat selama fase ayunan. Kelemahan otot abduktor dapat menyebabkan panggul turun searah kaki yang diayunkan ke depan, hal ini dikenal dengan Trendelenburg gait.
-
Gluteus Maximus lurch: kelemahan pada otot gluteus maximus, misalnya pada muscular dystrophy.
-
Quadriceps Avoidance: kelemahan otot quadriceps yang mengakibatkan peningkatan ekstensi lutut, misalnya pada kasus poliomielitis, cedera spinal, dan cedera anterior cruciate ligamen.t
Drop Foot: kelemahan pada otot dorsifleksor dan terjadi peningkatan plantar fleksi pada pergelangan kaki, misalnya pada poliomielitis, stroke, dan cedera spinal.[1,7-10]
Range of Motion
Pemeriksaan gait juga mampu menilai gangguan pada range of motion (ROM), misalnya pada kasus:
- Arthritis panggul: peradangan sendi panggul dapat mengurangi ROM.
Hip Adductor Contracture: selama fase ayunan terjadi, kaki menyilang di garis tengah tubuh karena kelemahan otot adduktor, hal ini dikenal dengan scissor gait.[1,7-10]
Integritas dan Mobilitas Sendi
Gangguan integritas dan mobilitas sendi akan menimbulkan nyeri saat berjalan (antalgic gait). Untuk menghindari nyeri, pasien akan berjalan seolah menginjak duri pada ujung kaki. Mekanisme berjalan seperti ini dijumpai pada penyakit osteoarthritis lutut, ankle sprain, dan stress fracture pada telapak kaki.[1,7-10]
Indikasi Lain
Pemeriksaan gait juga dapat mendeteksi keterbatasan fungsi dalam kemampuan membentuk aksi. Hal ini penting untuk mendeteksi adanya keterbatasan aktivitas, termasuk pemeliharaan diri dan pengelolaan rumah tangga. Pemeriksaan gait juga dilakukan untuk mengevaluasi apakah suatu kasus memerlukan tindakan operatif atau menjadi pemeriksaan untuk mempersiapkan tindakan operatif.[1,7-10]