Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Pemeriksaan Fisik Postpartum general_alomedika 2023-09-25T09:18:10+07:00 2023-09-25T09:18:10+07:00
Pemeriksaan Fisik Postpartum
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Fisik Postpartum

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Pedoman klinis pemeriksaan fisik postpartum adalah sebagai pemeriksaan wajib yang dilakukan pada semua ibu setelah melahirkan. Pemeriksaan ini dilakukan setidaknya sebanyak 4 kali, dimana pemeriksaan pertama perlu dilakukan dalam 24 jam pasca persalinan.

Berikut merupakan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukan pemeriksaan fisik postpartum:

  • Pemeriksaan dan perawatan postpartum merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dan tidak berhenti setelah melakukan satu kali kunjungan pemeriksaan saja
  • Periode puerperium atau postpartum dimulai segera setelah ekspulsi plasenta dan berlanjut kurang lebih selama enam minggu
  • Pemeriksaan postpartum dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada 24 jam pertama, hari ke-3 (48-72 jam), antara hari ke-7 sampai ke-14, dan 6 minggu postpartum
  • Pada 24 jam pertama setelah melahirkan, seluruh ibu postpartum harus mendapatkan pemeriksaan rutin terhadap tanda vital, perdarahan vagina, kontraksi atau tonus uterus, dan tinggi fundus. Buangan urine harus dicatat dalam waktu 6 jam
  • Pada >24 jam postpartum, setiap kunjungan pemeriksaan meliputi pemeriksaan kesehatan menyeluruh, terutama mengenai miksi, inkontinensia urine, fungsi saluran pencernaan, penyembuhan luka perineum atau sectio caesarea (SC), serta kondisi perineum, payudara, uterus, dan lochia[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. World Health Organization. WHO recommendations on maternal and newborn care for a positive postnatal experience. 2022. https://www.who.int/publications/i/item/9789240045989
2. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Optimizing Postpartum Care. ACOG. 2018: 736. https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2018/05/optimizing-postpartum-care

Edukasi Pasien Pemeriksaan Fisik...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Bagaimana peran dokter umum di era ai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di tengah gencaran ai di era sekarang masyarakat menjadi lebih mudah untuk melakukan self diagnosis dan pengobatan sendiri. Bagaimana peran dokter umum di...
dr.Meidina
Dibalas 16 jam yang lalu
Gambaran USG Ovarium - ALOPALOOZA OBGYN
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
ALO Dokter, Pasien saya perempuan usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan perdarahan abnormal selama 3 minggu terakhir. Pada saat saya...
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Candidosis Vulvovaginalis dari PERDOSKI
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Maaf saya izin buka diskusi saja, Saya Melihat dari PERDOSKI terbaru bahwa candidosis Vulvovaginalis masuk dalam kategori Infeksi menular seksual dan terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.