Indikasi Pemeriksaan Pemulangan Neonatus
Pemeriksaan pemulangan neonatus umumnya diindikasikan pada bayi baru lahir dengan kondisi baik dan siap dipulangkan, yaitu pada 24 jam setelah persalinan pervaginam atau 96 jam setelah persalinan sectio caesarea tanpa komplikasi.
Pastikan neonatus sudah memenuhi rekomendasi minimum kriteria pemulangan neonatus cukup bulan (usia gestasi 37–41 minggu) sebagai berikut:
- Pemeriksaan fisik dan gejala klinis tidak menunjukkan kelainan yang membutuhkan hospitalisasi lebih lanjut
- Tanda-tanda vital dalam batas normal dan stabil selama 12 jam sebelum pemulangan: temperatur aksila 36,5–37,4°C, laju napas <60 kali per menit dan tidak ada tanda gagal napas, denyut jantung 100–190 kali per menit saat terjaga, >70 kali per menit saat tidur, dan tidak ada gejala gangguan sirkulasi
- Neonatus telah BAK secara reguler dan BAB setidaknya 1 kali, serta berhasil minum setidaknya 2 kali. Apabila ASI diberikan lewat menyusui dari payudara, ibu sudah diedukasi tentang perlekatan yang baik dan tanda bayi sudah kenyang atau belum. Apabila ASI diberikan lewat botol, pastikan bayi sudah bisa koordinasi menghisap, menelan, dan bernapas saat pemberian minum.
- Pada bayi yang mengalami ikterus sebelum pemulangan, edukasi orang tua mengenai pentingnya pemberian ASI yang cukup dan perlunya membawa bayi ke fasilitas kesehatan jika ada tanda dan bahaya
- Neonatus sudah dievaluasi dan dimonitor untuk memastikan tidak ada gejala sepsis
- Status sifilis, hepatitis B, dan HIV maternal telah diperiksa
- Vaksin hepatitis B 0 telah diberikan dan disesuaikan dengan status hepatitis B maternal
- Orang tua telah diedukasi mengenai pentingnya menyusui bagi ibu dan bayi, frekuensi BAK dan BAB normal, cara merawat tali pusat dan tanda infeksi, tanda dan gejala ikterus neonatorum, serta cara menjaga keamanan dan kebersihan bayi untuk mengurangi risiko infeksi (cuci tangan, lingkungan bebas asap rokok, posisi tidur supinasi)
- Orang tua telah diedukasi mengenai fasilitas kesehatan mana yang harus didatangi saat keadaan emergensi serta jadwal kontrol dan vaksinasi selanjutnya[2,3]