Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Irigasi Nasal general_alomedika 2023-07-17T14:36:22+07:00 2023-07-17T14:36:22+07:00
Irigasi Nasal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Irigasi Nasal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Secara umum, teknik irigasi nasal adalah pembilasan hidung dengan cara mengalirkan cairan masuk melalui salah satu lubang hidung dan membiarkannya keluar melalui lubang hidung yang satunya. Bilasan dapat menggunakan larutan salin isotonik atau hipertonik.

Prosedur dapat dilakukan menggunakan perangkat tekanan positif rendah (misalnya spray atau squirt bottle) atau tekanan berbasis gravitasi (misalnya neti pot atau bejana dengan nasal spout).[1,2,11]

Persiapan Pasien

Pertama-tama, dokter perlu mendapatkan informed consent dari pasien terlebih dahulu. Informed consent harus memuat indikasi, kontraindikasi, dan kemungkinan komplikasi prosedur irigasi nasal. Pasien juga diinformasikan bahwa ada kemungkinan muncul rasa tidak nyaman atau mukosa nasal terasa perih saat prosedur.[2]

Peralatan

Secara umum, peralatan yang diperlukan untuk irigasi nasal adalah larutan irigasi dan alat untuk mengalirkan larutan tersebut. Daftar peralatan selengkapnya adalah sebagai berikut:

  • Pelindung wajah untuk dokter yang melakukan prosedur tindakan irigasi nasal
  • Larutan irigasi nasal berupa salin isotonik (0,9%) atau hipertonik (1,5–3%) dengan pH yang bervariasi antara 4,5–7
  • Bila tidak tersedia, larutan irigasi nasal juga bisa dibuat sendiri dengan cara mengisi gelas 1 liter dengan air suling yang direbus atau disterilkan sebelumnya dan menambahkan 1–1½ sendok teh garam bersama 1 sendok teh baking soda (pure bicarbonate). Larutan dibuang setelah 1 minggu
  • Alat untuk mengalirkan larutan ke dalam hidung dapat berupa jarum suntik medis ukuran besar (syringe 30 ml), squirt bottle, atau neti pot. Peralatan perlu disterilisasi sebelum digunakan dan diganti setiap 2–3 minggu
  • Wadah bersih[1,2,4]

Posisi Pasien

Posisi pasien saat menjalani irigasi nasal adalah berdiri dengan mencondongkan tubuh ke depan di atas wastafel atau baskom atau mangkuk bersih.[2]

Prosedural

Prosedur irigasi nasal dapat dilakukan oleh dokter maupun pasien sendiri. Terdapat beberapa langkah dalam menjalani prosedur irigasi nasal:

  1. Cuci tangan dan pastikan semua peralatan yang digunakan sudah bersih
  2. Siapkan larutan salin sesuai yang tersebut di atas
  3. Condongkan tubuh pasien ke arah depan di atas wastafel atau wadah bersih
  4. Miringkan kepala pasien sekitar 45 derajat ke satu sisi (kanan atau kiri) dan masukkan spout dari alat irigasi yang digunakan ke lubang hidung yang berada di posisi lebih tinggi (atas)
  5. Jangan menekan bagian septum nasi
  6. Minta pasien bernapas melalui mulut dan angkat alat irigasi agar larutan bisa mengalir masuk ke lubang hidung yang atas dan terus mengalir keluar dari lubang hidung yang bawah
  7. Bersihkan lubang hidung dan ulangi prosedurnya dengan memiringkan kepala ke sisi samping lainnya
  8. Prosedur ini dapat dilakukan 1–2 kali dalam sehari[2,4,12,13]

Terkadang, tetesan air dapat mengalir dari hidung sampai 30 menit setelah prosedur dilakukan. Jika hidung terasa perih atau terbakar, kurangi takaran garam menjadi ½  takaran awal dan sesuaikan suhu larutan yang digunakan agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.[2,13]

Follow Up

Umumnya, tidak ada pemantauan khusus yang wajib dilakukan setelah prosedur irigasi nasal. Namun, dokter dapat melakukan pemeriksaan radiologi bila diperlukan, misalnya bila ada manifestasi klinis atipikal, kecurigaan neoplasma, komplikasi orbital, komplikasi intrakranial, atau sinusitis infeksi jamur.[14-17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Principi N, Esposito S. Nasal Irrigation: An Imprecisely Defined Medical Procedure. Int J Environ Res Public Health. 2017;14(5):516.
2. Rabago D, Zgierska A. Saline Nasal Irrigation for Upper Respiratory Conditions. Am Fam Physician. 2009;80(10):1117-1119.
4. UpToDate. How to perform nasal irrigation. 2023. https://www.uptodate.com/contents/image?imageKey=ALLRG%2F71059&topicKey=PC%2F83012&search=acute-sinusitis-and-rhinosinusitis-in-adults-clinical-manifestation&source=outline_link&selectedTitle=2~150
11. Barclay L. Use of Saline Nasal Irrigation Reviewed. Medscape. 2009. https://www.medscape.com/viewarticle/713108
12. UpToDate. Nasal rinsing (irrigation). 2023. https://www.uptodate.com/contents/image/print?imageKey=PI%2F120724
13. American Academy of Family Physicians. Saline Nasal Irrigation for Sinus Problems. Am Fam Physician. 2009;80(10):1121-1122.
14. Brook I. Acute Sinusitis Workup. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/232670-workup#c15
15. Brook I. Chronic Sinusitis Workup. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/232791-workup#c7
16. Sedaghat AR. Chronic Rhinosinusitis. Am Fam Physician. 2017;96(8):500-505.
17. Kaplan A. Canadian guidelines for chronic rhinosinusitis. Can Fam Physician. 2013;59:1275-1280.

Kontraindikasi Irigasi Nasal
Komplikasi Irigasi Nasal

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas 01 April 2025, 22:45
Irigasi nasal utk anak dan bayi
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Mulai usia berapa irigasi pada bayi dan anak boleh dilakukan dokter?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.