Pedoman Klinis Blepharoplasty Rejuvenasi Kelopak Mata Atas
Pedoman klinis tentang blepharoplasty rejuvenasi kelopak mata atas atau “eyelid lift” yang perlu diingat adalah seleksi pasien yang tepat, pembuatan desain praoperasi, dan pedoman follow-up setelah tindakan untuk memantau penyembuhan. Poin-poin penting yang perlu diingat adalah sebagai berikut:
- Blepharoplasty atas sebaiknya tidak dipertimbangkan sebagai prosedur tunggal saja, melainkan sebagai bagian dari konteks rejuvenasi ⅓ atas wajah. Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan penglihatan pada sebagian pasien, misalnya pasien yang mengalami ptosis
- Sebelum tindakan, dokter harus menyeleksi pasien dengan tepat. Pasien yang memiliki body dysmorphic syndrome, kepribadian narsistik, maupun kepribadian histrionik bukan merupakan kandidat yang baik
- Tanyakan keluhan dan harapan pasien, lalu berikan edukasi untuk manajemen harapan secara realistis. Berikan juga edukasi tentang risiko komplikasi sebelum meminta informed consent. Ambil juga foto sebelum operasi untuk dokumentasi
- Prinsip utama prosedur ini adalah reseksi kulit berlebih beserta otot dan lemak jika perlu. Prosedur ini biasanya dilakukan dalam setting rawat jalan dan cukup menggunakan anestesi lokal
- Kunjungan follow-up bisa dilakukan 1 minggu pascaoperasi untuk pengangkatan jahitan. Foto final diambil pada follow-up 3 bulan pascaoperasi[1-8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur