Peran C-Reactive Protein Pada Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Oleh :
dr. Hendra Gunawan SpPD

Pemeriksaan C-reactive protein (CRP) dianggap memiliki peran pada keputusan pemberian antibiotik untuk pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Antibiotik banyak digunakan dalam tata laksana eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[1]

Hingga saat ini, antibiotik masih merupakan obat yang paling sering diresepkan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. Hicks et al., melaporkan bahwa antibiotik yang paling sering digunakan adalah golongan penicillin dan makrolida. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang kurang rasional dapat meningkatkan risiko resistensi mikroba, terjadinya efek samping, dan mengubah flora normal tubuh.[1,2]

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kondisi timbulnya gejala respirasi persisten akibat keterbatasan aliran udara paru karena adanya kelainan saluran napas atau alveoli.[3]

Referensi