Efek Jangka Panjang Sifilis Kongenital

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani

Sifilis kongenital merupakan infeksi Treponema pallidum yang ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Efek jangka panjang sifilis kongenital mencakup gangguan perkembangan neurologis, kelainan tulang, gangguan pendengaran, serta keterlambatan kognitif yang bersifat permanen.[1-3]

Tingkat transmisi sifilis dilaporkan tertinggi pada trimester ketiga, yaitu sekitar 60 – 80%. Dengan meningkatnya angka kejadian sifilis pada ibu hamil, maka prevalensi sifilis kongenital kembali meningkat dan menjadi salah satu penyebab tersering kelahiran mati yang dapat dicegah. Untuk mengatasi ini, WHO telah menerapkan program skrining sifilis pada ibu hamil. Di Indonesia, tes dilakukan bersama skrining hepatitis B dan HIV.[1-5]

Meski program skrining telah ditetapkan, kejadian sifilis kongenital belum menunjukkan penurunan signifikan. Beberapa faktor yang diduga berperan adalah tidak adanya pengawasan selama kehamilan, tidak dilakukannya pemeriksaan skrining saat kehamilan, ibu hamil yang telah terdeteksi tidak mendapat tata laksana adekuat sehingga titer menjadi tinggi saat kehamilan dan persalinan, serta terlambatnya waktu diagnosis.[1,3]

Referensi